Liputan6.com, Jakarta Setiap orangtua, selalu merasa cemas ketika anaknya sedang sakit. Kondisi anak yang sedang tidak sehat ini membuat orangtua kerap menjadi panik dan selalu mencari segala cara untuk bisa sesegera mungkin menyembuhkannya. Salah satu sakit yang sering diderita anak adalah suhu tubuh menjadi naik atau panas. Itulah sebabnya orangtua wajib tahu cara menurunkan panas anak.
Baca Juga
Advertisement
Demam atau panas pada anak ini memang kerap sering terjadi karena infeksi virus. Kebanyakan sakit ini akan sembuh sendirinya dalam waktu 3-7 hari tanpa penangan khusus. Selain itu, panas juga bukan merupakan hal yang buruk. Bahkan panas justru berperan penting dalam mengatasi infeksi.
Dijelaskan oleh dr. Resthie dari Klikdokter, kuman yang masuk ke dalam tubuh akan membuat sistem pertahanan tubuh bereaksi melawan kuman. Salah satunya adalah dengan memengaruhi pusat pengaturan suhu di otak agar suhu tubuh dinaikkan.
Nah, sebelum membawanya ke dokter, kamu bisa melakukan sedikit pertolongan pertama pada anak yang sedang panas sendiri di rumah. Kamu bisa melakukan cara menurunkan panas anak yang sederhana di rumah. Berikut ini Liputan6.com, Minggu (23/6/2019) telah merangkum dari berbagai sumber beberapa cara menurunkan panas anak yang mudah dan aman dilakukan di rumah.
Penyebab Suhu Badan Anak Menjadi Panas
Penyebab panas pada anak umumnya diakibatkan karena reaksi sistem kekebalan tubuh saat melawan infeksi, terutama infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas. Namun pada kasus yang jarang terjadi adalah anak juga dapat mengalami demam akbiat infeksi lain seperti infeksi saluran kencing, infeksi telinga, atau bahkan infeksi pada paru-paru. Selain itu, panas pada anak juga bisa dipicu oleh bakteri seperti meningitis.
Tak hanya infeksi, panas juga biasanya terjadi akibat reaksi dari setelah vaksinasi. Suhu tubuh anak juga bisa meningkat bila terlalu lama berada di luar saat cuaca sedang panas, atau karena mengenakan baju yang terlalu tebal.
Terkadang, cukup sulit untuk menentukan apakah demam pada anak dipicu oleh virus biasa seperti flu atau disebabkan oleh kondisi lain yang berbahaya. Karena itu, dokter akan menjalankan beberapa pemeriksaan guna memastikan diagnosis. Biasanya dokter melakukan pemeriksaan dengan cara seperti berikut ini:
Pemeriksaan Sampel Darah
Pemeriksaan sampel darah dilakukan untuk mengetahui apakah anak terinfeksi bakteri atau virus. Sampel darah juga akan membantu dokter memriksa apakah sistem kekebalan tubuh anak berfungsi dengan baik atau tidak.
Melalui sampel darah yang diambil, dokter juga akan mengukur kadar elektrolit dalam tubuh untuk memeriksa kemungkinan adanya dehidrasi.
Melakukan Tes Urine
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel urine untuk diteliti di laboratorium. Hal ini akan membantu dokter untuk melihat kemungkinan infeksi saluran kemih. Bila diperlukan, dokter juga dapat menjalankan kultur urine guna memeriksa kemungkinan adanya bakteri dalam urine.
Rontgen
Selain itu, dokter juga akan melakukan foto rontgen dengan menggunakan radiasi sinar X. Foto rontgen dilakukan bila anak menunjukkan gejala batuk dan sesak napas.
Pemeriksaan Pungsi Lumbal
Pemeriksaan ini dilakukan pada anak yang diduga mengalami meningitis. Pada pemeriksaan ini, dokter akan memasukkan jarum di celah tulang belakang untuk mengambil sampel cairan cerebrospinal (cairan yang menyelubungi tulang belakang dan otak). Sampel cairan tersebut kemudian akan diperiksa di laboratorium.
Advertisement
Cara Menurunkan Panas Anak yang Aman
Tidak semua panas pada anak harus ditangani. Dalam banyak kasus, penanganan bisa hanya diberikan bila panas membuat anak merasa tidak nyaman atau rewel. Sebagai langkah awal, kamu bisa melakukan pertolongan pertama sendiri di rumah dengan cara menurunkan panas pada anak berikut ini:
Kompres dengan Air Hangat
Cara menurunkan panas anak yang bisa dilakukan adalah dengan mengompres menggunakan air panas. Ini merupakan cara yang kerap dilakukan oleh para orang tua yang sudah dilakukan dari zaman dahulu.
Sebenarnya cara menurunkan panas anak yang ini hanya sementara. Bahkan juga mungkin tidak sama sekali dapat menurunkan panas pada anak.
Bantu Panas Tubuh Anak Cepat Keluar
Agar suhu panas pada tubuh anak cepat keluar, kamu bisa membantu mengeluarkannya dengan memakaikan pakaian ke anak yang menutupi seluruh tubuhnya. Cara menurunkan panas anaktTidak harus memakai pakaian tebal, cukup dengan pakaian yang agak tipis namun tertutup, dan selimuti anak.
Selain pakaian, kamu juga bisa bantu mengeluarkan panas tubuh anak dengan membuat suhu kamar anak senyaman mungkin. Hal ini berguna agar anak tidak kedinginan atau kepanasan.
Cara Menurunkan Panas Anak yang Aman
Minum Banyak Air
Cara menurunkan panas anak berikutnya yang mudah dan aman adalah dengan minum banyak cairan. Panas yang diakibatkan oleh virus ini membuat suhu tubuh anak jauh lebih hangat dari biasanya. Kondisi ini menyebabkan tubuh berkeringat, sebagai upaya untuk mendinginkan diri.
Akibatnya, tubuh banyak kehilangan cairan sehingga anak rentan mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, berikan asupan cairan dalam jumlah yang cukup kepada anak. Hal ini berguna untuk mengganti cairan yang hilang. Tidak hanya air, beberapa cairan yang dapat kamu berikan pada anak seperti jus, air kaldum dan sop.
Istirahat yang Cukup
Saat anak mengalami panas, tubuh bekerja keras untuk melawan infeksi. Karena itu, anak harus beristirahat sebanyak mungkin. Meski sulit untuk memintanya agar tetap tidur, setidaknya anak tidak bermain yang terlalu melelahkan. Anak bisa tetap melakukan aktivitas bermain santai seperti membaca buku dan mewarnai.
Pengobatan Herbal
Selain itu, kamu juga bisa mencoba pengobatan herbal sebagai cara menurunkan panas anak. Salah satu cara yang cukup dikenal adalah dengan menggunakan daun kelor. Menurut dr. Melyarna Putri daun kelor sudah lama digunakan dalam metode pengobatan tradisional. Hal ini karena daun kelor memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi.
Dilansir dari Pulse.ng, kelor juga baik untuk menurunkan demam serta infeksi lainnya, seperti bronkitis, serta infeksi mata dan telinga. Meski pengobatan herbal sering memakai “embel-embel” alami, namun kamu tetap perlu memperhatikan dosis dalam mengonsumsi obat-obatan herbal. Bahkan kamu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan memberi anak Anda pengobatan herbal untuk menurunkan panasnya.
Advertisement
Bawa ke Dokter Jika?
Cara menurunkan panas anak di atas terlihat mudah, namun tidak semua kondisi panas dapat ditangani sendiri di rumah dan tanpa obat. Menurut dr. Resthie, panas pada anak memerlukan penangan khusus oleh dokter bila terdapat salah satu dari tanda-tanda berikut ini:
- Demam terjadi pada anak bayi berusia kurang dari 3 bulan.
- Demam sudah berlangsung selama lebih dari 3 hari.
- Suhu tubuh di atas 39 derajat celsius.
- Anak terlihat lemah dan tidak aktif untuk bermain.
- Keluhan disertai dengan bintik atau bercak merah di kulit.
- Tidak buang air kecil selama 8 jam atau lebih.
- Anak mengeluh nyeri atau menangis saat buang air kecil.