Anjuran Mengerjakan Sholat Taubat, Begini Tata Cara dan Doanya

Setidaknya, salat Taubat dianjurkan untuk dilakukan sekali seumur hidup, meskipun tidak ada batasan mengenai frekuensinya.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 07 Okt 2024, 18:35 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2024, 18:35 WIB
Cara Sholat Taubat Nasuha
Cara Salat Taubat Nasuha / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Sholat Taubat merupakan salah satu ibadah sunah dianjurkan untuk dikerjakan umat Islam sebagai bentuk permohonan ampun kepada Allah SWT atas segala dosa, baik yang besar maupun kecil. Salat ini bisa menjadi sarana introspeksi diri, pengakuan atas kesalahan yang telah dilakukan, dan langkah awal untuk memperbaiki diri. 

Setidaknya, sholat taubat dianjurkan untuk dilakukan sekali seumur hidup, meskipun tidak ada batasan mengenai frekuensinya. Dalam pelaksanaannya, salat Taubat dikerjakan minimal dua rakaat seperti salat sunnah lainnya. Ada juga yang mengerjakannya empat rakaat dengan satu kali salam. 

Salat Taubat ditutup dengan doa-doa setelahnya, seperti doa Nabi Yunus AS dan doa Nabi Adam AS, yang menjadi bagian penting dalam proses taubat nasuha. Melalui doa-doa ini, seorang hamba memohon belas kasih dan rahmat dari Allah, berharap agar segala dosa dihapuskan dan diberikan kekuatan untuk istiqamah di jalan kebaikan. Berikut ulasan lebih lanjut tentang sholat taubat dan tatacara mengerjakannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (7/10/2024).

Anjuran Melaksanakan Sholat Taubat

ilustrasi sholat. islam-today.ru
ilustrasi salat. islam-today.ru

Seorang Muslim memiliki kewajiban untuk menjalankan ketaatan kepada Allah SWT dan berusaha menjauhi segala bentuk maksiat. Namun, tidak jarang manusia tergelincir ke dalam dosa, baik disengaja maupun tidak. Dalam kondisi seperti ini, Islam memberikan solusi melalui taubat, sebagai jalan untuk kembali kepada Allah SWT dan memohon ampunan-Nya. Salah satu bentuk taubat yang disyariatkan adalah dengan melaksanakan sholat taubat.

Salat Taubat disunnahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana dijelaskan dalam hadits dari Abu Bakr Ash Shiddiq. 

« مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ». ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الآيَةَ (وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ) إِلَى آخِرِ الآيَةِ

Artinya: Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri untuk melakukan shalat dua raka’at kemudian meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya.” Kemudian beliau membaca ayat ini: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.[” (HR. Tirmidzi no. 406, Abu Daud no. 1521, Ibnu Majah no. 1395.)

Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Meskipun sebagian ulama mendhoifkan hadits ini, namun kandungan ayat (Ali Imron ayat 135) sudah mendukung disyariatkannya shalat taubat.

Keutamaan sholat taubat ini diakui oleh kesepakatan empat madzhab, di mana salat ini dianggap sebagai bentuk ibadah yang disyariatkan dan dianjurkan bagi setiap Muslim yang ingin membersihkan dirinya dari dosa-dosa. Tidak ada waktu khusus untuk melaksanakan salat ini, sehingga ia dapat dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam, bahkan pada waktu-waktu yang terlarang untuk salat pada umumnya. Menurut pendapat ulama seperti Ibnu Taimiyah, salat Taubat termasuk salat yang memiliki sebab tertentu, sehingga boleh dilakukan kapan saja ketika seseorang ingin bertaubat.

Selain salat, seseorang yang bertaubat juga harus memenuhi syarat-syarat taubat, yaitu: meninggalkan dosa saat ini, menyesali perbuatan yang telah lalu, bertekad untuk tidak mengulanginya lagi, dan jika dosa tersebut berkaitan dengan hak orang lain, maka harus diselesaikan atau dikembalikan.

Tata Cara Sholat Taubat

Malam 25 Ramadan, Ribuan Jamaah Khusyuk Menjemput Lailatul Qadar di Masjid Istiqlal
Tata Cara Salat Taubat. (merdeka.com/Nanda F. Ibrahim)

Salat Taubat memiliki tata cara yang serupa dengan salat sunah lainnya, namun tujuannya adalah untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Berikut adalah langkah-langkah lengkap dalam pelaksanaan sholat taubat.

1. Membaca Niat

 أُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِ

Ushallî sunnatat taubati

Artinya: Saya berniat salat sunnah taubat

Takbiratul Ihram 

2. Membaca Surah Al-Fatihah 

3. Membaca Surah Pendek

4. Rukuk

5. I'tidal

6. Sujud

7. Duduk Di Antara Dua Sujud

8. Sujud Kedua.

9. Berdiri Untuk Rakaat Kedua

10. Membaca Surah Al-Fatihah

11. Membaca Surah Pendek

12. Rukuk

13. I'tidal

14. Sujud

15. Duduk Di Antara Dua Sujud

16. Sujud Kedua

17. Tahiyat Akhir

18. Salam 

19. Membaca Istighfar 

Salat Taubat dapat dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam, bahkan pada waktu-waktu yang terlarang bagi salat sunah lainnya. Selain itu, penting untuk dicatat bahwa menurut Syekh Nawawi, sholat taubat sah dilakukan setelah seseorang benar-benar bertaubat dan menyesali dosanya, bukan sebelum bertaubat.

Doa Setelah Salat Taubat

[Bintang] Jadwal Sholat, Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ke-2, 18 Mei 2018
Biar nggak telat, ini jadwal sholat, imsakiyah dan buka puasa hari ke-2, 18 Mei 2018. (Ilustrasi: AboutIslam.net)

Setelah sholat taubat selesai, bacalah istigfar dilanjutkan doa setelah salat taubat. Berikut bacaannya.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم الَّذِي لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

 Astaghfirullaahal'adziim, alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaiih

Artinya: Saya mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat yang tiada Tuhan melainkan hanya Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri. Aku bertaubat kepada-Nya.

Kemudian, dianjurkan juga membaca doa setelah salat taubat yang berbunyi,

اللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآاِلهَ اِلَّااَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَناَ عَبْدُكَ وَأَناَ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ من شَرِّمَاصَنَعْتَ. اَبُوْءُلَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَي وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ

Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana'abduka wa ana'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu a'uudzubika min syarri maa shana'tu. abuu ulaka bini'matika 'alayya wa abuu u bidzanbi fahghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

Artinya: Wahai Tuhan, Engkau adalah Tuhanku, tiada yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Engkaulah yang menjadikan aku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku dalam ketentuan dan janji-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku dan aku mengakui dosaku, karena itulah ampunilah aku, sebab tidak ada yang dapat memberi ampunan melainkan Engkau wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang telah aku perbuat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya