Liputan6.com, Jakarta Salah satu bentuk kecintaan seseorang pada sesuatu atau pada orang lain maka dia akan berusaha mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan barang atau orang tersebut.
Begitu juga kecintaan terhadap Baginda Sayyidul ‘alam Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW). Sebagai Umat Islam, perlu mengetahui garis keturunan atau leluhur Beliau. Ini agar semakin memperkuat iman kita.
Baca Juga
Berikut leluhur Nabi sampai pada kakek yang kedua puluh, seperti mengutip Islami.co, yang menyaringnya dari Kitab Madarijush Shu’ud – Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani, Sabtu (3/6/2017):
1. ABDULLOH, sang ayahanda
Advertisement
Ketika beliau berjalan pada siang hari, aroma misik dan ambar menyebar dari tubuhnya dan ketika beliau berjalan pada malam hari, cahaya terang bagaikan lampu memancar dari wajahnya. Karena itulah penduduk Mekkah menyebut beliau dengan sebutan Misbahul Harom (lampunya tanah harom)
2. ABDUL MUTHTHOLIB, kakek pertama
Nama aslinya adalah Syaibatul Hamdi (sehelai uban yang terpuji). Dinamakan begitu karena beliau lahir dalam keadaan mempunyai sehelai uban di rambut kepalanya.
Beliau digelari Abdul Muththolib karena ketika paman beliau yang bernama Muththolib pulang bersamanya dari kota Madinah dan memasuki kota Mekkah, para penduduk melihat cahaya di wajahnya yang memancar ke segala arah.
Mereka pun menghampiri Sayyid Muththolib dan menanyakan siapakah anak yang bersamanya tersebut Sayyid Muththolib menjawab: “Hadza ‘Abdii” (ini adalah hambaku, maksudnya: keponakanku).
Maka mereka pun berseru: “Alangkah banyaknya cahaya dari Abdul Muththolib (keponakannya Muththolib), alangkah tampannya Abdul Muththolib.”
Beliau wafat di Burman dan dimakamkan di Hajun (daerah Yaman). Beliau wafat dalam usia 140 tahun menurut pendapat yang mu’tamad, ada yang mengatakan 110 tahun.
3. HASYIM, kakek kedua
Nama aslinya adalah ‘Amr. Beliau digelari Hasyim (penumbuk) karena beliau pernah menumbuk daging lalu dijadikan tsarid (makanan orang Arab) yang kemudian dibagikan kepada kaumnya ketika musim paceklik.
Ketika beliau berjalan, bebatuan dan pepohonan yang beliau lewati berkata kepadanya: “Bergembiralah wahai Hasyim, karena sesungguhnya nanti akan lahir darimu seorang Nabi yang akan menjadi penutup para nabi dan para rosul.”
Para sejarahwan berbeda pendapat mengenai usia hidup beliau. ada yang mengatakan 20 tahun, ada yg mengatakan 25 tahun.
4. ABDU MANAF, kakek ketiga
Nama aslinya adalah Mughiroh. Beliau digelari Abdu Manaf (orang yang tinggi) karena beliau adalah orang mulia di tengah kaumnya. Ada juga yang mengatakan karena beliau adalah orang yang jangkung. Sebelumnya, beliau juga digelari Qomarul Bath-haa (rembulannya tanah Mekkah) karena ketampanannya.
Beliau adalah kakek ketiganya Baginda Nabi, kakek keempatnya Sayyidina Utsman, dan kakek kesembilannya Imam Syafi’i. Beliau wafat di Gaza, Palestina.
5. QUSHOYY, kakek keempat
Nama aslinya adalah Mujammi’ (pemersatu). Dinamakan begitu karena melalui beliau Alloh mempersatukan suku-suku keturunan Sayyid Fihr (Quroisy).
Beliau digelari Qushoyy (orang yang jauh) karena beliau pernah tinggal jauh dari sanak keluarganya yang berada di Mekkah. Ceritanya, setelah ayah beliau meninggal, ibu beliau (Fathimah binti Sa’ad) membawanya pergi ke Yaman dan tinggal bersama suku Qudlo’ah.
6. KILAB, kakek kelima (kalau dari garis ibu, beliau adalah kakek keempat)
Nama aslinya adalah Hakim. Beliau digelari Kilab (orang yang banyak anjingnya) karena beliau hobi berburu menggunakan anjing pemburu.
7. MURROH, kakek keenam
Beliau juga kakek keenamnya Sayyidina Abu Bakar. Nasab Imam Malik dan nasab Baginda Nabi juga bertemu di beliau.
8. KA’AB, kakek ketujuh
Beliau dinamakan Ka’ab (bambu) karena beliau adalah orang yang tinggi/jangkung. Beliau adalah kakek kedelapannya Sayyidina Umar
9. LU-AYY, kakek kedelapan
10.GHOLIB, kakek kesembilan
Beliau dinamakan Gholib (pemenang) karena beliau selalu dapat mengalahkan musuh-musuhnya.
11. FIHR, kakek kesepuluh
Nama aslinya adalah Quroisy. Keturunan beliau disebut Jama’ah Qurosyiyyah (golongan Quroisy).
12. MALIK, kakek ke sebelas
Beliau dinamakan Malik (pemilik) karena beliau adalah orang yang memiliki tanah Arab.
Advertisement
13. NADLOR, kakek kedua belas
Nama aslinya adalah Qois. Beliau digelari Nadlor (orang yang elok rupanya/tampan) karena wajahnya memancarkan cahaya.
14. KINANAH, kakek ketiga belas
Beliau disebut dengan sebutan Kinanah (tukang sembunyi) karena beliau selalu berada di rumah persembunyian di tengah-tengah kaumnya. Ada yang mengatakan karena beliau selalu menyembunyikan (melindungi) kaumnya dan menjaga rahasia mereka.
15. KHUZAIMAH, kakek keempat belas
Beliau meninggal dalam keadaan memeluk millah (agama) Nabi Ibrohim AS.
16. MUDRIKAH, kakek kelima belas
Nama aslinya adalah ‘Amr. Kuniyahnya/julukannya adalah Abu Hudzail. Beliau disebut dengan sebutan Mudrikah (orang yang mengejar sampai dapat) karena suatu ketika untanya melihat seekor kelinci lalu ia lari, kemudian beliau mengejarnya sampai dapat.
17. ILYAS, kakek keenam belas
Beliau adalah orang yang pertama kali menggiring unta ke Baitul Harom untuk disembelih. Dari tulang iga beliau terdengar bacaan talbiyah Baginda Nabi seperti bacaan talbiyah yang diucapkan ketika melaksanakan ibadah haji. Kedudukan beliau di tengah bangsa Arab persis seperti kedudukan Luqman Al Hakim di tengah kaumnya.
18. MUDLOR, kakek ketujuh belas
Nama aslinya adalah ‘Amr. Beliau digelari Mudlor (orang yang suka masam atau orang yang memikat hati) karena beliau menyukai susu masam, kalau sekarang mungkin disebut yoghurt.
Ada juga yang mengatakan karena beliau selalu memikat hati orang yang memandangnya. Orang yang memandangnya pasti langsung menyukainya, karena beliau adalah orang yang tampan. Beliau juga orang yang paling bagus suaranya di antara kaumnya.
19. NIZAR, kakek kedelapan belas
Beliau disebut dgn sebutan Nizar (sedikit dagingnya) karena beliau adalah orang yang berbadan kurus/krempeng. Di wajah beliau terpancar cahaya kenabian Baginda Nabi.
Beliau adalah orang yang pertama kali menulis kitab berbahasa arab. Nasab Imam Ahmad bin Hambal dan nasab Baginda Nabi bertemu di beliau.
20. MA’ADD, kakek kesembilan belas
Beliau adalah orang yang mempersiapkan strategi perangnya Bani Israil. Jika beliau memerangi musuh pasti beliau menang. Sebagian ahli sejarah mengatakan bahwa beliau adalah Nabi Armiyaa AS.
21. ‘ADNAN, kakek keduapuluh
Beliau hidup pada zaman Nabi Musa.
*Artikel ini sebelumnya tayang di Islami.co yang pertama kali dimuat di sindikasi media islam ramah fiqihmenjawab.net
sumber: Kitab Madarijush Shu’ud – Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani
Advertisement