Liputan6.com, Mekah - Jemaah calon haji Indonesia tahun ini mendapatkan layanan katering sebanyak 25 kali dalam bentuk makanan kotak selama di Mekah. Katering itu berupa makan siang, makan malam, dan roti untuk snack pagi.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Ahmad Dumyathi Basori mengatakan, distribusi layanan katering ini akan dihentikan sementara jelang puncak haji, tepatnya mulai 27 Agustus 2017.
Baca Juga
"Pelayanan konsumsi di Mekah dihentikan sementara dari tanggal 27 Agustus sampai 6 September 2017 atau dari tanggal 5 – 15 Dzulhijah 1438H," ujar Ahmad Dumyathi di Jeddah, Sabtu (19/8/2017).
Advertisement
Dia menjelaskan, hal ini bertepatan dengan kegiatan haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau yang biasa disebut dengan Armina.
Layanan katering di Mekah akan kembali berjalan mulai 7 September 2017. Meski demikian, Dumyathi memastikan, jemaah haji Indonesia akan mendapatkan layanan katering selama fase Armina.
"Selama Armina, jemaah akan mendapatkan layanan katering, berupa 15 kali makan dan 1 kali snack," tutur dia.
Pada 8 Dzulhijah, jemaah diberikan makan malam plus tiga botol minum ukuran 330 ml. Pada 9 - 12 Dzulhijah, jemaah mendapatkan tiga kali makan plus tiga botol minum ukuran 330 ml. Pada 13 Dzulhijah, jemaah hanya mendapatkan dua kali makan saja, pagi dan siang.
Selain itu, jemaah juga akan mendapatkan paket snack berat untuk di Muzdalifah. Paket itu berisi roti manis, kurma sukari satu kotak, jus buah, mi instan cup, air mineral tiga botol ukuran 330 ml, dan buah. Ada juga kopi empat sachet, teh enam sachet, kremer 19 sachet, gula pasir 30 sachet, gelas melamine/kaca, kecap botol ukuran 140 ml, dan saos botol ukuran 140 ml.
Layanan katering lainnya di Mekah berupa makan selamat datang dan makan selamat jalan. Makan selamat datang diberikan kepada jemaah haji gelombang I yang datang dari Madinah. Sedang makan selamat jalan diberikan kepada jemaah haji gelombang II saat akan berangkat menuju Madinah.
Â
Saksikan video di bawah ini: