Liputan6.com, Jakarta Masih ingat doa berbuka puasa? Sebelum kita membatalkan puasa ramadan, biasanya kita membaca doa berbuka. Disertai dengan baca basmallah sebelum minum dan makan, banyak orang biasanya akan membaca;
'Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rezekika afthortu', yang artinya 'Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka.
Baca Juga
Meski banyak orang membaca doa tersebut, ternyata doa berbuka itu bisa dibilang sebagai doa buka puasa yang tidak tepat.
Advertisement
Bedasarkan laman Konsultasi Syariah, status doa berbuka puasa itu dikatakan bersumber dari hadis lemah.
Dalam ilmu hadis, doa berbuka puasa yang kerap tersebar dalam masayrakat itu, terbilang sebagai hadis dhaif atau hadis yang tidak memenuhi syarat sebagai hadis shahih.
Lalu Doa Berbuka Apa yang Benar?
Lalu doa berbuka puasa seperti apa yang benar dan shahih?
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
'Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah'
"Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah (jika Allah menghendaki)."
Doa itu dibaca setelah kita berbuka puasa. Namun saat membatalkan puasa cukup dengan membaca basmallah sebelum makan kurma ataupun minum.
Jadi urutannya;
- Membaca basmallah
- Mulai berbuka
- Membaca 'Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu...' yang terbilang sebagai doa buka puasa yang sahih.
Advertisement