Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji perlahan lahan mulai berdatangan ke Tanah Suci. Selain itu, dalam kedatangan jemaah haji gelombang dua, jumlah jemaah di Mekkah semakin bertambah. Hal ini disebabkan pergerakan jemaah dari Madinah dan Jeddah semakin banyak.
Sambil menunggu waktu haji, jemaah haji Indonesia melaksanakan haji Tamattu yaitu jemaah haji menyelenggarakan umrah wajib terlebih dahulu di Masjidil Haram.
Baca Juga
Dilansir dari keterangan tertulis P3JH (Petugas Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji) Kementerian Agama RI Daerah Kerja Mekkah, meski jumlah calon haji per kloter telah dibagi lagi berdasarkan rombongan-rombongan yang dipimpin kepala rombongan, tetapi jumlahnya masih terbilang banyak. Sehingga jemaah rawan ada yang terpisah dari rombongan.
Advertisement
Bedasarkan pantauan Tim P3JH bahwa telah tercatat adanya peningkatan angka calon haji yang terpisah dari rombongannya.
"Dalam beberapa hari terakhir rata-rata jamaah yang terpisah dari rombongan sebanyak 25 orang yang selanjutnya didampingi oleh Tim P3JH," terang dr Mahesa Paranadipa, wakil koordinator Tim P3JH yang saat ini bertugas di Mekkah.
Adapun alasan banyaknya calon haji yang terpisah dari rombongannya yaitu dikarenakan keletihan dan lupa pintu masuk saat mereka datang.
"Terpisahnya jemaah sebagian besar disebabkan keletihan saat tawaf atau sai sehingga tertinggal dari rombongan. Untuk di masjidil Nabawi biasanya jamaah lupa untuk kembali ke pintu masuk atau ke arah hotel” ungkap dr. Mahesa
dr. Mahesa juga mengimbau jemaah haji untuk tidak melupakan beberapa hal.
"Sangat disarankan para jemaah haji Indonesia untuk tidak melupakan hal-hal penting seperti gelang identitas,tanda pengenal lainnya, Kartu nomor Bis Shalawat dan nomor hotel, fotokopi visa. Jangan sungkan untuk bertanya ke petugas haji. Namun perhatikan tanda pengenal petugas haji untuk menghindari dari penipuan" tambah dr.Mahesa.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kenali Petugas Haji Indonesia
Apabila calon haji yang terpisah dari rombongan, maka segeralah mencari Petugas haji Indonesia untuk meminta bantuan. Petugas haji Indonesia dapat dikenali seperti berikut.
Petugas haji Indonesia ditempatkan pada berbagai lokasi. Mulai dari bandara, hotel hingga beberapa lokasi di Kota Madinah dan Makkah. Petugas haji Indonesia juga dibekali dengan seragam, baju, rompi, topi, dan id card sebagai tanda pengenal.
Seragam petugas haji pada tahun ini didominasi warna putih untuk atasan dan hitam untuk bawahan dan penutup kepala. Setiap petugas memiliki informasi detail tentang nama lengkap, pada id card yang tergantung di leher. Pemerintah mengimbau para petugas ini, orang yang harus jemaah cari saat mendapatkan kesulitan di Tanah Suci.
Reporter : Nabila Bilqis
Advertisement