Jelang Ramadan Saat Pandemi Corona, 12 Ribu Orang di Dubai Bagi Makanan Gratis

Aksi positif warga Dubai di tengah epidemi Virus Corona (COVID-19) ini patut diapresiasi.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 22 Apr 2020, 07:20 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2020, 07:20 WIB
FOTO: Suasana Sepi Kota Dubai Saat Lockdown
Sebuah ambulans melintasi Jalan Sheikh Zayed 12 yang sepi di Dubai, Uni Emirat Arab, Minggu (5/4/2020). Selama lockdown, warga Dubai dilarang meninggalkan rumah kecuali untuk urusan mendesak dan penting. (AP Photo/Jon Gambrell)

Liputan6.com, Dubai - Di tengah epidemi Virus Corona (COVID-19), ada lebih dari 12 ribu sukarelawan di Dubai, Uni Emirat Arab, membagikan 500 ribu makanan gratis. Uniknya, yang ikut membantu berasal dari sejumlah negara.

Dilaporkan The National, Selasa (21/4/2020), totalnya ada warga dari 40 negara yang ikut membagikan makanan. Mereka berusia 18 hingga 53 tahun dan tergabung dalam kampanye Your City Needs You.

Kampanye itu bertujuan membantu orang-orang membutuhkan di Dubai yang terdampak Virus Corona COVID-19. Ini merupakan bagian dari program aplikasi Day for Dubai yang diluncurkan Putra Mahkota Sheikh Hamdan bin Mohammed pada Maret lalu.

Distrik-distrik yang mendapat hasil positif dari kegiatan ini adalah Al Ras, Naif, Al Raffa, Al Karama, Al Mankhool, Al Satwa dan Oud Metha.

Kampanye ini juga berkolaborasi dengan Departemen Urusan Islami dan Kegiatan Amal di Dubai. Departemen itu juga baru meluncurkan Dana Solidaritas Masyarakat untuk melawan Virus Corona.

Organisasi maupun individu dapat berkontribusi ke pendanaan tersebut untuk membantu warga yang terdampak Virus Corona.

Pemerintah Uni Emirat Arab juga meluncurkan program untuk menyajikan 10 juta makanan bagi mereka yang membutuhkan. Pekerja yang kehilangan pekerjaan dan dipotong gaji akibat pandemi Virus Corona baru juga ikut terbantu.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Niat dan Doa Puasa Ramadan hingga Hukumnya

Penumpang Pesawat Emirates
Penumpang meninggalkan pesawat Emirates Airline setelah menjalani pemeriksaan di Bandara Kennedy New York, Rabu (5/9). Sebanyak 100 dari sekitar 521 penumpang dan awak jatuh sakit selama terbang dengan pesawat dari Dubai ke New York. (Larry Coben via AP)

Bulan suci Ramadan, bukan hanya sekadar bulan istimewa, melainkan bulan yang penuh kemuliaan di mana banyak sekali berkah. 

Dalam Islam, puasa Ramadan adalah menahan diri dari dua syahwat, yakni perut dan juga kemaluan. Dilakukan dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari atau hingga waktu buka puasa. 

Untuk menjalankan ibadah puasa, seorang muslim diwajibkan untuk membaca niat dan berdoa. Membaca niat puasa dapat dilakukan ketika sebelum memulai puasa, sebelum melaksanakan sahur ataupun dapat dilakukan ketika malam hari setelah melaksanakan salat tarawih.

Lantas, apa hukumnya, saat kita membaca niat puasa Ramadan?

Dengan niat menjalankan puasa dengan ikhlas, Allah SWT bermaksud menanamkan ketakwaan dan menguatkan daya inderawi dan mendidik jiwa umat Nabi Muhammad SAW.

Keistimewaan bulan Ramadan yang lain harus diwakili dengan niat. Jika pada puasa lain niat bisa dilakukan sebelum atau saat pelaksanaan, niat puasa Ramadan harus dilakukan sejak malam sebelumnya.

Niat puasa bahkan menjadi salah satu rukun sebelum melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Jika seseorang tidak niat puasa Ramadan, maka nilai ibadahnya tak dapat dihitung.

Niat puasa Ramadhan"Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'aala."

Yang artinya:

"Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Kekeliruan yang terjadi dalam melafalkan niat puasa tak secara langsung dapat berpengaruh pada sah atau tidaknya puasa, selama terbesit dalam hati masing-masing untuk melakukan ibadah puasa pada keesokan harinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya