Cara Mengolah Makanan Sahur dan Berbuka Puasa untuk Penderita GERD

Ada cara mengolah makanan yang tepat bagi penderita Gastroesophageal Reflux Disease/GERD) selama menjalani puasa Ramadan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 09 Mei 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2020, 09:00 WIB
ilustrasi buka puasa/pexels
ilustrasi buka puasa/pexels

Liputan6.com, Jakarta Ada cara mengolah makanan yang tepat bagi penderita Gastroesophageal Reflux Disease/GERD) selama menjalani puasa Ramadan. GERD adalah gangguan pencernaan yang disebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Gangguan ini bisa terjadi saat puasa, terutama jika tak diiringi gaya hidup dan pola makan sehat.

Oleh karena itu, makanan yang disarankan untuk penderita asam lambung yaitu makanan yang mudah dicerna, tidak mengandung gas, dan lemak yang tinggi.

"Pengolahan makanan diutamakan dengan cara direbus, dikukus, ditumis, dan menggunakan santan encer," ujar ahli gizi sekaligus Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association, Rita Ramayulis.

Yang perlu diperhatikan, makanan yang dikonsumsi penderita GERD harus mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi juga tidak merangsang naiknya asam lambung ke kerongkongan.

 

-----------

Kabar Ramadan: Mau Buka Puasa Ditemani Artis?

Gabung KapanLagi Buka Bareng, event buka puasa online bersama Jirayut dan Rara LIDA 9 Mei ini. Bakal ada Chef Norman, Danilla, dan Adhitia Sofyan juga. Caranya? Daftar dulu di sini, dan isi data diri kamu. Semuanya GRATIS. Baca panduan lengkap di sini.

Kenali Gejala GERD

Gejala GERD berupa sensasi terbakar atau nyeri pada bagian atas perut atau dada yang disebut juga dengan heartburn. Gejala lain yang mungkin muncul yakni mual, kembung, sakit saat menelan, mulut terasa asam, dan rasa tidak nyaman pada tenggorokan.

Menurut Rita, faktor utama yang menjadi risiko penyakit GERD adalah pola makan, manajemen stres, dan pola tidur yang tidak tepat.

Aturan Makan yang Tepat

Pembagian makanan untuk penderita asam lambung adalah porsi kecil dan tidak boleh mengonsumsi makanan sekaligus dalam jumlah besar. Selama berpuasa, konsumsi makanan dibagi menjadi empat kali waktu makan, yaitu sahur, berbuka, makan malam, dan camilan malam.

“Berbagai penelitian menjelaskan, berpuasa dapat mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan teratur. Penderita GERD yang berpuasa dapat menurunkan gejala GERD mereka. Itu pun selama dilakukan dengan benar dan tidak makan berlebihan saat berbuka puasa. Berpuasa dengan cara-cara yang benar akan membantu mengatasi GERD,” tambah Rita.

Jenis makanan tertentu dapat meningkatkan jumlah asam dalam lambung sehingga menimbulkan gangguan lambung. Ada beberapa kategori makanan yang dapat dihindari untuk mencegah kambuhnya penyakit.

"Contohnya, makanan yang mengandung gas, kadar gula tinggi, dan makanan pedas harus dihindari karena dapat meningkatkan jumlah gas dan asam. Makanan yang tinggi serat, lemak, dan makanan yang sulit dicerna juga harus dikurangi karena dapat membuat kerja lambung lebih berat," lanjut Rita.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya