Liputan6.com, Jakarta- Kisah Inspiratif di tengah bulan suci Ramadan 2020 datang dari seorang pria berusia 34 tahun dari Coventry, Inggris.
Dia adalah Haroon Mota, yang telah merencanakan untuk menjalankan empat maraton utama dunia dalam lima pekan dan kini terhalang aturan pembatasan, lockdown.
Baca Juga
Dari target sebesar 25.000 pound sterling untuk Penny Appeal, yang merupakan badan amal tempat dia bekerja, Haroon telah mengumpulkan dana sebesar 18.000 pound sterling (Rp 328 juta).
Advertisement
Selama bulan suci Ramadan, Haroon bersemangat untuk berlari hingga sejauh 260 kilometer, yang mencakup 10 kilometer setiap malam setelah berpuasa selama 16 jam.
Haroon memiliki sekitar 130 kilometer yang masih harus diselesaikan. Pada akhir bulan April, ia memulai tantangannya pada awal bulan suci Ramadan.
Haroon adalah ketua acara tantangan untuk Penny Appeal, yaitu sebuah badan amal penanggulangan kemiskinan. Ia terinspirasi untuk menempuh jarak 260 kilometer sebagai bagian dari tantangan 2.6, yang didirikan untuk mengumpulkan uang bagi badan amal yang telah kehilangan peluang penggalangan dana karena pembatalan acara besar, seperti dikutip dari BBC, Kamis (14/5/2020).
Saksikan Video Berikut Ini:
Tantangan yang Dihadapi
Melalui laman Twitter-nya, Haroon Mota menyerukan publik untuk ikut berdonasi untuk membantu orang - orang yang sedang mengalami krisis dan peperangan di negara - negara di antaranya yaitu Suriah, Gaza, Palestina, dan Yaman.
I'm running 260km this #Ramadan whilst fasting. Help me raise £25,000 for @pennyappeal to help people facing crisis, war and displacement in places like Syria, Gaza & Yemen. https://t.co/kbPsSdUET2 Plz RT & Donate 🙏 #RunMotaRun #TwoPointSixChallenge pic.twitter.com/neCmfp5WzK
— Haroon Mota (@Haroon_Mota_) May 2, 2020
Haroon mengatakan bahwa hal yang paling sulit adalah untuk tetap termotivasi untuk berlari, dengan sarapan yang dilakukan sebelum fajar alias sahur, lalu tidak makan atau minum sampai waktu matahari terbenam saat berbuka puasa.
"Sangat sulit untuk tetap terhidrasi." tambah Haroon.
Haroon telah berlari dari sekitar pukul 19.00 setiap malamnya, agar waktu selesainya bertepatan dengan matahari terbenam. Sehingga ia dapat menikmati berbuka puasa dan makan malam.
Advertisement