Demi Galang Dana Sosial, Pria Asal Inggris Berlari 260 Km Meski Berpuasa Ramadan

Seorang pria asal Inggris yaitu Haroon Mota, bersemangat untuk berlari hingga sejauh 260 kilometer, yang mencakup 10 kilometer setiap malam setelah berpuasa selama 16 jam.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 14 Mei 2020, 21:20 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2020, 21:20 WIB
20160303-Ilustrasi lari-iStockphoto
Ilustrasi lari (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta- Kisah Inspiratif di tengah bulan suci Ramadan 2020 datang dari seorang pria berusia 34 tahun dari Coventry, Inggris. 

Dia adalah Haroon Mota, yang telah merencanakan untuk menjalankan empat maraton utama dunia dalam lima pekan dan kini terhalang aturan pembatasan, lockdown.

Dari target sebesar 25.000 pound sterling untuk Penny Appeal, yang merupakan badan amal tempat dia bekerja, Haroon telah mengumpulkan dana sebesar 18.000 pound sterling (Rp 328 juta). 

Selama bulan suci Ramadan, Haroon bersemangat untuk berlari hingga sejauh 260 kilometer, yang mencakup 10 kilometer setiap malam setelah berpuasa selama 16 jam.

Haroon memiliki sekitar 130 kilometer yang masih harus diselesaikan. Pada akhir bulan April, ia memulai tantangannya pada awal bulan suci Ramadan

Haroon adalah ketua acara tantangan untuk Penny Appeal, yaitu sebuah badan amal penanggulangan kemiskinan. Ia terinspirasi untuk menempuh jarak 260 kilometer sebagai bagian dari tantangan 2.6, yang didirikan untuk mengumpulkan uang bagi badan amal yang telah kehilangan peluang penggalangan dana karena pembatalan acara besar, seperti dikutip dari BBC, Kamis (14/5/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

Tantangan yang Dihadapi

Ilustrasi lari di hutan
Ilustrasi Lari (iStock)

Melalui laman Twitter-nya, Haroon Mota menyerukan publik untuk ikut berdonasi untuk membantu orang - orang yang sedang mengalami krisis dan peperangan di negara - negara di antaranya yaitu Suriah, Gaza, Palestina, dan Yaman.

Haroon mengatakan bahwa hal yang paling sulit adalah untuk tetap termotivasi untuk berlari, dengan sarapan yang dilakukan sebelum fajar alias sahur, lalu tidak makan atau minum sampai waktu matahari terbenam saat berbuka puasa.

"Sangat sulit untuk tetap terhidrasi." tambah Haroon. 

Haroon telah berlari dari sekitar pukul 19.00 setiap malamnya, agar waktu selesainya bertepatan dengan matahari terbenam. Sehingga ia dapat menikmati berbuka puasa dan makan malam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya