Liputan6.com, Jakarta Malam Lailatul Qadar, yakni jatuh pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. Malam yang dinanti banyak umat muslim di seluruh dunia. Melewatkannya tentu akan menjadi kesia-siaan. Hal semacam ini perlu dijadikan catatan bagi muslimah yang sedang haid. Termasuk amalan wanita haid di malam penuh kemuliaan ini.
Bagi muslimah, menstruasi memang tidak bisa ditunda-tunda. Amalan wanita haid di Malam Lailatul Qadar bisa sedikit melegakannya. Begitu juga dengan malam penuh kemuliaan ini, hanya datang satu tahun sekali. Malam ini disebut juga sebagai malam yang lebih baik daripada malam seribu bulan.
Advertisement
Baca Juga
Di bulan Ramadan, ada banyak sekali halangan wanita haid. Mulai dari tidak bisa melaksanakan puasa, salat, dan pergi ke masjid. Meski demikian, amalan wanita haid di Malam Lailatul Qadar masih bisa dilaksanakan.
Berikut amalan wanita haid di Malam Lailatul Qadar yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (15/5/2020).
Berzikir
Berzikir termasuk amalan wanita haid di 10 malam terakhir bulan Ramadan yang bisa dilakukan. Tidak bisa salat, tetapi masih bisa zikir kepada Allah SWT. Pahala yang dijanjikan juga lebih baik dari seribu bulan.
Amalan ini diperbolehkan yang diperkuat pernyataan para Fuqoah. Mereka bersepakat, istighfar, zikir, dan doa tidak harus dalam keadaan suci. Suci dari hadas besar maupun hadas kecil.
Nihayatuz Zain Syekh Nawawi Banten menjelaskan 3 tingkatan meraih kemuliaan di Malam Lailatul Qadar:
"Tingkatan menghidupkan lailatul qadar ada tiga. Yang tertinggi adalah menghidupkan lailatul qadar dengan salat. Sedang tingkatan yang sedang adalah menghidupkan lailatul qadar dengan zikir. Tingkatan terendah adalah menjalankan salat Isya dan Subuh berjemaah."
Berzikir termasuk tingkatan kedua untuk meraih kemuliaan di malam Lailatul Qadar. Amalan ini dianjurkan bagi muslimah yang sedang haid.
Advertisement
Berselawat
Wanita haid juga diperbolehkan untuk berselawat. Amalan wanita haid yang boleh dilakukan setelah berzikir. Keistimewaan akan didapatkan dengan melakukan amalan ini. Seperti mendapat ketenangan jiwa, dikabulkan doanya, disinari cahaya iman, cahaya rahmat, cahaya keberkahan, dan memiliki akhlak mulia. Jadi tidak heran jika selawat sangat dianjurkan bagi wanita haid.
Mendengarkan Lantunan Al-Quran
Sebagian muslimah tidak melakukan tadarus ketika haid. Muslimah ini benar-benar ingin menjaga kesucian Al-Quran dengan ini. Jika tidak bisa tadarus, mendengarkan lantunan ayat suci Al-Quran sangat diperbolehkan. Mendengarkan lantunan ayat suci akan tetap mendapat pahala sama dengan yang membacanya.
Ibnu Mas'ud dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka dia akan mendapatkan satu kebaikan, sedangkan satu kebaikan itu (bernilai) sepuluh kali lipatnya, aku tidak mengatakan 'Alif Laam Miim' sebagai satu huruf, akan tetapi 'Alif sebagai satu huruf, 'Laam' sebagai satu huruf dan 'miim' sebagai satu huruf." (HR. At-Tirmidzi 2910 dan dishahihkan al-Albani).
Hadits di atas menjelaskan ada banyak kebaikan yang diberikan Allah SWT. Termasuk kebaikan karena membaca ayat suci Al-Quran dan bagi yang mendengarkannya.
Advertisement
Bersedekah
Bersedekah termasuk amalan wanita haid yang bisa dilaksanakan. Amalan ini termasuk keutamaan dari Malam Lailatul Qadar. Keutamaan bersedekah tidak hanya didapat bagi yang bersedekah. Keutamaan ini juga didapat bagi yang menerima sedekah.
Berdasarkan syariat, sedekah dilakukan dengan mengeluarkan harta demi suatu kepentingan. Sedekah tidak sebatas pada barang atau materi saja. Semua orang bisa bersedekah termasuk wanita muslimah. Melakukan amar ma'ruf nahi munkar, memberi hidangan berbuka, santunan anak yatim, dan sebagainya.
Perbanyak Berdoa
Memperbanyak doa bisa dilakukan pada Malam Lailatul Qadar. Termasuk dilakukan sebagai amalan wanita haid. Tujuannya untuk meminta keberkahan dan ampunan kepada Allah SWT. Pada malam ini, malaikat akan berbondong-bondong turun ke bumi dan menyaksikan amal perbuatan manusia. Pada malam ini juga Allah SWT amat menyukai hambanya yang banyak berdoa.
Sebarkan Kasih Sayang dan Kebaikan
Menebar kasih sayang dan kebaikan termasuk amalan wanita haid yang dianjurkan. Membuat orang lain bahagia akan berlipat ganda pahalanya. Mengundang berbuka puasa, memberikan makanan, membagikan kue, melakukan donasi, dan masih banyak lagi. Momen bahagia ini juga akan menangkal energi negatif dalam diri setiap manusia.
Advertisement
Doa Malam Lailatul Qadar
Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar menjelaskan ada beberapa amalan yang sangat dianjurkan di malam lailatul qadar. Ia menjelaskan: روينا بالأسانيد الصحيحة في كتب الترمذي والنسائي وابن ماجه وغيرها عن عائشة رضي الله عنها قالتْ: قلتُ: يارسول اللَّه إن علمتُ ليلة القدر ما أقول فيها؟ قال: " قُولي: اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فاعْفُ عَنِّي قال أصحابَنا رحمهم الله: يُستحبّ أن يُكثِر فيها من هذا الدعاء، ويُستحبّ قراءةُ القرآن وسائر الأذكار والدعوات المستحبة في المواطن الشريفة.....قال الشافعي رحمه الله: أستحبّ أن يكون اجتهادُه في يومها كاجتهاده في ليلتها، هذا نصّه، ويستحبّ أن يُكثرَ فيها من الدعوات بمهمات المسلمين، فهذا شعار الصالحين وعباد الله العارفين.
Artinya:
“Kami riwayatkan dari sanad yang shahih dalam kitab al-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan lain-lain bahwa Aisyah pernah berkata, ‘Wahai Rasulullah, andaikan aku mengetahui lailatul qadar, apa yang bagus aku baca?’
Rasulullah menjawab, ‘Bacalah Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni’ (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku).’
Disunahkan memperbanyak baca doa ini, baca Al-Qur’an, zikir, dan doa-doa yang disunahkan pada tempat atau waktu yang mulia.
Imam As-Syafi’I berkata, ‘Aku menyukai memperbanyak ibadah tersebut di siang hari sebagaimana di malam hari.’ Dianjurkan juga memperbanyak doa-doa yang penting bagi umat Islam. Ini tanda orang-orang saleh dan hamba Allah yang arif.”
Berdasarkan penjelasan Imam An-Nawawi ini, ada beberapa amalan yang biasa dilakukan pada lailatul qadar. Meskipun kita tidak tahu secara pasti kapan datangnya lailatul qadar, yang penting amalan ini dilakukan selama bulan Ramadan, khususnya sepuluh terakhir Ramadan.
Di antara amalan yang bisa dilakukan adalah memperbanyak baca doa:
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni’
Artinya:
“Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku.”
Dianjurkan juga memperbanyak baca Al-Quran, zikir, dan doa-doa yang bermanfaat untuk umat Islam.
Dalam pandangan Imam As-Syafi’i, amalan ini sebaiknya tidak hanya dilakukan di malam hari saja, tapi juga diperbanyak siang hari. Pasalnya, ia sendiri sangat menyukai melakukan amalan ini di siang hari, sebagaimana kesungguhannya di malam hari. Wallahu a‘lam.