Liputan6.com, Jakarta Umat muslim tak lama lagi akan memperingati Nuzulul Quran yang jatuh pada setiap 17 Ramadhan. Dan, pada Ramadhan 1443 H, Nuzulul Quran diperingati pada Senin, 18 April 2022.
Nuzulul Quran adalah peristiwa penting bagi umat Islam di seluruh dunia, karena itu adalah malam turunnya Al Quran.
Advertisement
Baca Juga
Karenanya sangat dianjurkan pada malam Nuzul Quran lebih meningkatkan atau banyak berdoa dan melakukan amalan lain.
Nuzulul Quran adalah peristiwa di mana Allah menurunkan ayat Al Quran secara utuh dari Lauhul Mahfud di langit ketujuh ke Baitul Izzah atau langit dunia.
Allah memberikan wahyu tersebut kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril.
Sempurnakan
Nuzulul Quran adalah proses turunnya ayat Alquran dalam menyempurnakan ajaran Islam sebagai petunjuk umat manusia.
"Nuzulul Quran salah satu hari istimewa karena terjadi perubahan sejarah manusia dari kehidupan yang gelap menjadi kehidupan yang bercahaya.Dari kehidupan yang penuh dengan kemaksiatan, ke dzaliman, kerusakan , menjadi kehidupan yang damai , sejahtera, rahmatan lil alamin," tutur Syekh Ali Jaber.
Advertisement
Turunnya Al Quran
Nuzulul Quran merupakan peristiwa turunnya Alquran kepada Nabi Muhammad SAW. Peritiwa ini diterangkan dalam Surat Al-Baqarah Ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān, fa man syahida mingkumusy-syahra falyaṣum-h, wa mang kāna marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar, yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullāha 'alā mā hadākum wa la'allakum tasykurụn
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur," (QS. AL-Baqarah: 185).
Saat wahyu berupa Alquran diturunkan, Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira. Ketika itu, Malaikat Jibril tiba-tiba datang menyampaikan wahyu kepada Rasulullah.
Wahyu Pertama
Wahyu pertama yang disampaikan Jibril kepada Muhammad adalah Al Quran Surat Al Alaq ayat 1 - 5.
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ
iqra` bismi rabbikallażī khalaq
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan," (QS. Al-Alaq: 1).
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ
khalaqal-insāna min 'alaq
"Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah," ," (QS. Al-Alaq: 2).
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ
iqra` wa rabbukal-akram
"Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia," ," (QS. Al-Alaq: 3).
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ
allażī 'allama bil-qalam
"Yang mengajar (manusia) dengan pena," (QS. Al-Alaq: 4).
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ'
allamal-insāna mā lam ya'lam
"Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya," (QS. Al-Alaq: 5).
Advertisement
Perbedaan
Terdapat beberapa perbedaan pandangan mengenai proses turunnya Al Quran. Teori pertama, di mana sebagian ulama menjelaskan bahwa Alquran turun dalam jumlah dan bentuk yang utuh dan komplit ke langit dunia (sama’ al-dunnya).
Setelah itu, dari langit dunia barulah Al Quran diturunkan ke bumi secara bertahap sesuai kebutuhan. Ada yang menyebutkan 20, 23, atau 25 tahun.
Teori kedua, sebagian ulama menyebutkan bahwa Al Quran diturunkan ke langit dunia selama 20 malam Lailatul Qadar atau selama 20 tahun.