Liputan6.com, Jakarta Doa iktikaf menjadi amalan penting saat berdiam diri di masjid. Iktikaf merupakan salah satu amalan mulia di bulan Ramadhan. Sebagai bentuk ibadah, iktikaf dilakukan dengan berdiam diri di dalam masjid dalam rangka untuk mencari keridhaan Allah SWT dan bermuhasabah atas perbuatan-perbuatannya.
Baca Juga
Seperti ibadah lainnya, iktikaf dimulai dengan niat dan menjalankan syarat serta rukun yang ada. Selain itu, ada juga doa-doa yang bisa dipanjatkan selama beriktikaf. Doa-doa ini merupakan permohonan agar diberi berkah malam Lailatul Qadar.
Advertisement
Iktikaf menjadi salah satu upaya untuk mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar. Doa-doa ini termasuk amalan yang dilakukan Rasulullah selama Ramadhan. Berikut doa iktikaf di masjid dan ketentuannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(18/4/2022).
Doa niat iktikaf di masjid
Berikut niat iktikaf di masjid:
Nawaitu an Itikafa fi hadzal masjidi sunnatal lillaahi ta’ala.
Artinya: “ Saya niat berdiam diri di dalam masjid, sunah karena Allah ta’ala”.
Advertisement
Doa lailatul qadar
Ketika iktikaf, kamu bisa membaca doa Lailatul Qadar untuk mendapat berkah malam seribu bulan ini. Berikut doa lailatu qadar:
Diriwayatkan, Aisyah RA pernah bertanya pada Rasulullah saw:
“Wahai Rasul, andaikan aku bertemu lailatul qadar, doa apa yang bagus dibaca?” beliau menjawab: “Ucapkanlah: Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fu anni."
Arti dari doa lailatul qadar ini adalah:
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemaaf. Engkau suka memaafkan, maka maafkanlah aku.”
Doa lailatul qadar lainnya adalah:
Allahumma Bariklana fi Syahri Romadhana wa Ballighna Lailatal Qadr wa 'Ibadatan Fiha.
Artinya: “ Ya Allah, berkahilah kami di bulan Ramadhan ini dan pertemukanlah kami dengan Lailatul Qadr dan beribadah di malamnya.”
Selain itu, salah satu doa malam Lailatul Qadar yang juga sering dibaca oleh Nabi Muhammad SAW adalah:
Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.
Yang artinya: wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.
Amalan yang bisa dilakukan saat iktikaf
Sholat
Inti dari itikaf adalah mencari ridha Allah, sholat sangat dianjurkan saat iktikaf. Sholat dapat berupa sholat wajib maupun sunah, berjamaah maupun sendirian. Sholat sunah yang dapat dilakukan adalah sholat tarawih, sholat malam, sholat witir, sholat sunnah sebelum sholat subuh, sholat Dhuha, sholat sunnah rawatib dan lainnya.
Membaca Al Qur'an
Kegiatan belajar, membaca, memahami, dan menghayati Al Qur'an merupakan amalan iktikaf saat Ramadan yang dapat dilakukan. Rasulullah Saw. bersabda, “Bacalah oleh kalian Al Qur'an. Karena sesungguhnya Al Qur'an itu akan datang menghampiri kalian di hari kiamat sebagai syafaat.” (HR Muslim)
Dzikir dan doa
Saat i'tikaf dianjurkan untuk banyak berdzikir dan berdoa. zikir yang dianjurkan seperti bertasbih, bertahmid dan tahlil, istighfar dan sebagainya. Semua bentuk zikir sangat dianjurkan untuk dibaca pada saat Itikaf. Namun lebih diutamakan zikir yang lafaznya dari Alquran atau diriwayatkan dari sunnah Rasulullah SAW secara shahih.
Bershalawat
Bershalawat menjadi salah satu sebab turunnya rahmat Allah tak terkecuali saat bulan Ramadan. Rasulullah Saw. bersabda, “Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah memberinya rahmat sepuluh.” (HR Muslim).
Berikut beberapa contoh shalawat:
Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī wa sallama
Allāhumma shalli wa sallim wa bārik ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī
Advertisement
Rukun, syarat, dan perkara yang membatalkan itikaf
Rukun iktikaf
1. niat,
2. berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tumaninah shalat
3. masjid tempat iktikaf
4. orang yang beriktikaf
Syarat iktikaf
1. beragama Islam
2. berakal sehat
3. bebas dari hadas besar.
Yang Membatalkan iktikaf
(1) berhubungan suami-istri,
(2) mengeluarkan sperma,
(3) mabuk yang disengaja,
(4) murtad,
(5) haidh, selama waktu Iktikaf cukup dalam masa suci biasanya
(6) nifas,
(7) keluar tanpa alasan,
(8) keluar untuk memenuhi kewajiban yang bisa ditunda,
(9) keluar disertai alasan hingga beberapa kali, padahal keluarnya karena keinginan sendiri.
Waktu yang dianjurkan untuk iktikaf Ramadan
Itikaf dapat dilakukan setiap saat, termasuk pada waktu-waktu yang diharamkan shalat. Hukum asalnya adalah sunnah, tapi bisa menjadi wajib apabila dinazarkan. Itikaf harus dilaksanakan di masjid sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:
“Dan janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beriktikaf dalam mesjid” (QS. Al Baqarah : 187)
Melakukannya pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, lebih diutamakan utama dibanding pada waktu-waktu yang lain, demi menggapai keutamaan Lailatul Qadar yang waktunya dirahasiakan Allah. Karena dirahasiakan itulah, maka siapa pun kita harus senantiasa mengisi malam-malam Ramdhan dengan berbagai amaliah, baik wajib maupun sunnah, dengan tujuan agar tidak terlewatkan.
Advertisement