Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat agar dalam mencari pemimpin pada Pilpres 2024 mendatang memiliki kriteria yang dapat mengerti apa yang dirasakan oleh rakyat.
Hal tersebut disampaikannya pada acara silaturahmi nasional "Nusantara Bersatu" yang digelar oleh gabungan Relawan Jokowi dari berbagai elemen menggelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu.
Setelah menyebutkan sejumlah kriteria pemimpin yang patut didukung, Jokowi pun menyebut ciri fisik pemimpin yang memikirkan rakyatnya. Menurut dia, pemimpin yang memikirkan rakyat juga bisa tampak dari penampilan atau perawakan wajahnya, seperti mempunyai banyak kerutan hingga berambut putih.
Advertisement
"Keliatan banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua. Jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu keliatan dari penampilannya," tuturnya, dikutip Antara.
Baca Juga
Ia lantas berkata dengan setengah berkelakar, "Kalau wajahnya 'cling' bersih, tidak ada kerutan di wajahnya hati-hati".
Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan agar masyarakat mencari sosok pemimpin ke depan yang mengerti mengenai keberagaman Indonesia. Di mana Indonesia, kata Jokowi, memiliki ribuan suku dan bahasa daerah yang berbeda berikut pemeluk agama yang berbeda-beda pula.
Tentu saja, yang diucapkan Presiden Jokowi soal ciri fisik itu bisa diperdebatkan. Terlepas dari itu, dalam perspektif Islam, rambut putih atau uban juga dibahas.
Seiring bertambahnya usia, uban atau rambut putih akan mulai satu persatu muncul di kepala manusia. Tapi jangan keburu ‘ngedrop’. Sebab, uban punya makna tersendiri dalam kajian Islam.
Uban sendiri muncul karena produksi melanin dalam tubuh yang menurun. Sel melanin sendiri berfungsi untuk memberikan warna pada rambut. Namun, ada pula uban yang memang bawaan genetik. Sejak muda bahkan kanak-kanak, terkadang ada orang yang sudah beruban.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Uban dalam Perspektif Islam
Berikut ini adalah uban dalam perspektif Islam, dikutip dari laman NU.
1. Pengingat Ajal
Tanda uban di usia muda menurut Islam adalah sebagai pengingat ajal. Manusia sering lupa bahwa hidup di dunia hanya untuk sementara. Maka dari itu, Allah SWT dalam Quran surat Fatir ayat 37 berfirman mengenai perintah berpikir saat melihat tanda-tanda dari Allah, termasuk mengenai uban.
اَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَّا يَتَذَكَّرُ فِيْهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاۤءَكُمُ النَّذِيْرُۗ فَذُوْقُوْا فَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ نَّصِيْرٍ
Artinya: Dan "Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir, padahal telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Maka rasakan lah (azab Kami), dan bagi orang-orang zalim tidak ada seorang penolong pun."
2. Cahaya di Hari Kiamat
Uban juga akan menjadi cahaya yang menerangi orang mukmin saat hari kiamat kelak. Selain itu, uban juga akan menaikkan derajat seseorang.
الشيب نور المؤمن لا يشيب رجل شيبة في الإسلام إلا كانت له بكل شيبة حسنة و رفع بها درجة
Artinya: Uban adalah cahaya bagi seorang mukmin. Tidaklah seseorang beruban -walaupun sehelai- dalam Islam melainkan setiap ubannya akan dihitung sebagai suatu kebaikan dan akan meninggikan derajatnya. (HR. Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman. Syaikh Al Albani dalam Al Jami' Ash Shogir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
3. Membuat Berwibawa
Walaupun memiliki warna putih, uban yang tumbuh dapat memancarkan sikap wibawa dari dalam diri. Hal itu diriwayatkan Abu Dawud dari hadist Abu Musa, Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda
إِنَّ مِنْ إِجْلَالِ اللهِ إِكْرَامَ ذِي الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ
Artinya: Sesunguhnya termasuk dari pengagungan kepada Allah ialah menghormati orang muslim yang sudah beruban (orang tua).
Semoga uban yang tumbuh di rambut kita bisa menambah keimanan.
Tim Rembulan
Advertisement