Apakah Kita Bisa Bertemu Keluarga di Surga Nanti?

Surga adalah dambaan tiap mukmin. Seringkali kita bertanya, apakah nanti di akhirat, atau di surga, kita bisa bertemu dengan keluarga sewaktu di dunia?

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mar 2023, 10:30 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2023, 10:30 WIB
Ilustrasi surga indah (sumber: Freepik)
Ilustrasi surga indah (sumber: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Surga adalah dambaan tiap mukmin. Sebaliknya, neraka adalah tempat yang paling ditakuti dan dihindari.

Tiap orang ingin masuk surga. Segala nikmat yang tak pernah dirasakan di dunia akan dinikmati di surga.

Terlebih, seorang mukmin akan kekal berada di surga.

Nah, seringkali kita bertanya, apakah nanti di akhirat, atau di surga, kita bisa bertemu dengan keluarga sewaktu di dunia? Ada pula pertanyaaan, apakah di akhirat kelak kita berkumpul dengan keluarganya?

Menjawab pertanyaan ini, Mengutip Republika, Kendati Allah SWT merahasiakan nikmat-nikmat yang akan diberikan kelak sebagaimana firman berikut:

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS As-Sajadah: 17)

Namun, sejumlah ulama salaf menegaskan bahwa di antara kebahagiaan umat Islam kelak di surga adalah bertemu kembali dengan keluarga yang dia cintai di dunia. Hal ini setelah mereka mendapatkan rahmat Allah SWT dan syafaat Rasulullah SAW. 

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ أَلَتْنَٰهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍ ۚ كُلُّ ٱمْرِئٍۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ 

Wallażīna āmanụ wattaba'at-hum żurriyyatuhum bi`īmānin alḥaqnā bihim żurriyyatahum wa mā alatnāhum min 'amalihim min syaī`, kullumri`im bimā kasaba rahīn 

“Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS At-Thur: 21).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Mengangkat Derajat Mukmin dan Keluarganya

Ibnu Abbas, mengomentari ayat ini dengan menjelaskan Allah akan mengangkat derajat keturunan seorang mukmin meskipun berbeda tingkat amalnya sebagai pelipur lara baginya. Kemudian dia membaca surat At-Thur 21 di atas. 

Penegasan ini sebenarnya senada dengan janji Allah SWT yang ada dalam surat Ar’Rad ayat 23:

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آَبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ 

(yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.”

Dalam kitabnya Tafsir al-Quran al-Adhim, Ibnu Katsir menjelaskan maksud dari ayat ini, bahwa Allah SWT akan mengumpulkan orang-orang mukmin dengan orang yang mereka cintai dari bapak, istri, dan anak-anak, yang memang pantas masuk surga sebagai pelipur lara baginya.

Bahkan dia akan mengangkat derajat keluarganya yang dalam level rendah itu menjadi level tinggi, tanpa mengurangi derajat sang mukmin yang tinggi tersebut, sebagai anugerah dari Allah SWT. 

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya