Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi yang saat ini sedang naik daun, Denny Caknan dijadwalkan akan manggung di perhelatan Milad Sabilu Taubah Blitar.
Luar biasanya, Denny Caknan sekaligus dengan DC Production atau bandnya Denny ini tidak mau dibayar sepeserpun oleh Gus Iqdam.
Gus Iqdam menceritakan, belum lama ini ia berkomunikasi melalui ponselnya, terkait rencana tanggal 16 Februari 2024 mendatang. Sebagai pembuka Harlah atau milad Sabilu Taubah.
Advertisement
"Wingi kulo telpunan kalih mas Denny Caknan. Tanggal 16 Februrai Harlah sabilu taubah. Sedurunge wingi kan dewek bahas biaya ngundang Denny Caknan," kata Gus Iqdam.
Ternyata saat ditelepon, masya Allah Denny Caknan dan bandnya DC Production, tidak mau dibayar.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Denny Caknan Tak Berani Pasang Tarif kepada Kiai
"Dadi Denny Caknan sak bande tanggal 16 kesini. Terus tak takoni biaya, jawabe mas Denny, Masya Allah gus, gus, kulo niku nek sampai nampi duit saking kiai nggih kebangeten. Masya Allah gus, kulo mboten mungkin pasang tarif, mbandrol nopo pripun," kata Gus Iqdam menirukan kata-kata Denny yang ternyata tidak mau dibayar, meskipun dengan bandnya sekalipun.
Obrolan Gus Iqdam ini salah satunya diunggah akun TikTok @Sulthon PSD.
Gus Iqdam kagum dengan langkah Denny Caknan, meskipun belum menjadi jemaahnya namun turut nyengkuyung atau meramaikan acara Harlah Sabilu Taubah. padahal dari informasi yang ada, sekali manggung Denny caknan biasanya membandrol diatas Rp100 juta, tergantung jauh dekatnya lokasi.
Ia berpesan kepada jemaahnya, agar ikut nyengkuyung, bukan hanya mengotori saja. Ia meminta anggap Sabilu Taubah jadi rumah kedua, agar dirawat bersama-sama.
Advertisement
Majelis Sholawat Azzahir Habib Bidin
Kembali soal Denny Caknan, Gus Iqdam memaksa untuk membayarnya, jika Denny tidak mau, setidaknya ia bayar untuk bandnya. Lagi-lagi Denny menolaknya, urusan band akan diurusi Denny sendiri.
Dengan kepastian Denny Caknan, maka lengkap sudah hiburan perayaan Harlah Sabilu Taubah. Mulai 16 Februari sore, Denny Caknan, jam 11 malam wayang kulit, bersama dalang dan Abah Kirun, cak Precil, bisa sampai pagi.
Paginya bakti sosial, hapus tato, donor darah dan lainnya. Malam berikutnya, Happy Asmara dan Aftershine band asal Jawa Tengah, dan berikutnya Majelis Sholawat Azzahir dari Pekalongan bersama Habib Ali Zaenal Abidin atau Habib Bidin, disusul, band Wali dan Letto.
Kepada para garangan ia berpesan lagi, meski tidak urunan dalam bentuk uang, mimimal ikut menghafalkan lagunya.
"Nek sesuk wonge teko yo melu-melu iso nirokne. Nek lagune Denny Caknan aku akeh sing apal," kata Gus Iqdam.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul