Di Balik Hari Selasa yang Selalu Diistimewakan Mbah Moen Zubair

KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen sangat mengistimewakan salah satu hari selain Senin, Kamis, dan Jumat. Hari tersebut adalah Selasa. Mengapa Mbah Moen mengistimewakan hari Selasa?

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 07 Mei 2024, 04:30 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2024, 04:30 WIB
Syaikhona KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. (Foto: PP Al Anwar Sarang)
Syaikhona KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. (Foto: PP Al Anwar Sarang)

Liputan6.com, Jakarta - Satu pekan terdiri dari tujuh hari, dari Senin hingga Ahad. Setiap harinya memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam. Meskipun memang tidak semua muslim mengetahuinya.

Sedikitnya ada tiga hari yang banyak diketahui tentang keistimewaannya. Yakni Senin, Kamis, dan Jumat. Saking istimewanya, banyak amalan yang dikerjakan pada hari tersebut.

Senin adalah hari dilahirkannya Nabi Muhammad SAW, disunnahkan berpuasa, diturunkannya Al-Qur’an, hingga dibukakannya pintu surga.

Kamis adalah hari pengangkatan amal manusia. Kamis juga sering menjadi saksi perjalanan Rasulullah SAW. Sama seperti Senin, hari Kamis juga sunnah untuk berpuasa.

Sementara itu, Jumat adalah penghulunya hari (sayyidul ayyam). Banyak amalan khusus yang hanya dilakukan pada hari Jumat. Dalam sejarahnya, Jumat adalah hari Allah SWT menciptakan dan mengeluarkan Nabi Adam dari surga ke bumi.

Selain tiga hari tersebut, hari lainnya juga punya keistimewaan. Bahkan, salah satu ulama tersohor asal Rembang, KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen sangat mengistimewakan salah satu hari selain Senin, Kamis, dan Jumat. Hari tersebut adalah Selasa.

Mengapa Mbah Moen mengistimewakan hari Selasa?

 

Simak Video Pilihan Ini:

Banyak Ulama Wafat di Hari Selasa

Maemoen Zubair
Maemoen Zubair atau dikenal Mbah Moen wafat di Makkah (Foto: nu.or.id).

Almaghfurlah Mbah Moen pernah mengatakan, Selasa adalah hari didirikannya Pondok Pesantren Sarang Karangmangu, Rembang. Menurut riwayat, pesantren tersebut pertama kali berdiri pada tahun 1800-an.

Di pesantren tersebut, setiap hari Selasa ngajinya libur. Ini bukan karena pesantren itu berdiri pada hari Selasa, melainkan karena keistimewaan di baliknya.

“Sebab hari Selasa ini, hari yang menurut nenek saya mulai dari nenek yang keempat sampai ayah saya, ibu saya, itu kalau meninggal itu kok hari Selasa,” kata Mbah Moen dikutip dari YouTube NU Online.

“Ini saya cerita yang apa sudah mengerti atau belum, sampai kakek saya Kiai Ahmad. Tidak hanya di Sarang saja. Zaman saya di Makkah juga, kiai-kiai kalau wafatnya hari Selasa,” lanjut Mbah Moen.

Diciptakannya Ilmu

Almaghfurlah KH Maimoen Zubair (Mbah Moen)
Almaghfurlah KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. (Sumber foto: NU Online)

Terkait keistimewaan hari Selasa, Mbah Moen mengutip potongan ayat 10 dari surah Fussilat. 

فِيْٓ اَرْبَعَةِ اَيَّامٍۗ سَوَاۤءً لِّلسَّاۤىِٕلِيْنَ…

Artinya: "...dalam empat masa yang cukup untuk (kebutuhan) mereka yang memerlukannya."

Menurut Mbah Moen, yang dimaksud empat hari dalam ayat tersebut adalah Ahad, Senin, Selasa, dan Rabu. Hari Selasa, lanjut Mbah Moen, Allah menciptakan segala ilmu apa saja yang ada di dunia ini. Itu sesudah tahapan pertama pada hari Ahad dan Senin. 

“Kemudian Allah sebelum melanjutkan itu, sebelumnya Allah menerangkan ilmu-ilmu dan apa yang ada di dunia ini pada hari Selasa. Jadi sampai di Sarang ini diwajibkan harus libur kalau ngaji. Kalau sekolah nggak usah libur. Jadi saya juga libur Selasa itu," kata Mbah Moen.

Itulah di balik hari Selasa yang selalu diistimewakan Mbah Moen. Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya