Gus Baha tentang Bagaimana Menjaga Kebenaran di Tengah Maraknya Maksiat Zaman Akhir

Gus Baha meminta tetaplah berpegang pada kebenaran di tengah zaman yang penuh maksiat, seprti para kiai yang tetap tenang.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jul 2024, 00:30 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2024, 00:30 WIB
Gus Baha tiktok
KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau Gus Baha, memberikan penjelasan mengenai pentingnya tetap memegang prinsip kebenaran di tengah zaman yang penuh dengan maksiat dan berbagai aliran.

Dalam ceramahnya, Gus Baha menyoroti bagaimana para kiai tetap tenang dan konsisten dalam menyampaikan kebenaran meskipun banyak tantangan yang dihadapi.

Mengutip ceramahnya, yang tayang di kanal Youtube @ngajigusbaha, Gus Baha mengingatkan kembali bahwa di zaman akhir ini, banyak sekali maksiat dan berbagai aliran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

“Jadi zaman akhir itu kan banyak maksiat, banyak aliran macam-macam,” ujarnya, menunjukkan betapa kompleksnya situasi yang dihadapi oleh umat Islam saat ini.

Ia menjelaskan bahwa meskipun situasi tersebut sulit, para kiai tetap memaklumatkan kebenaran.

 

Belajar dari Ayah Gus Baha dan Penjual Kopi

Ilustrasi minum kopi di pagi hari, menikmati hidup
Ilustrasi minum kopi di pagi hari, menikmati hidup. (Photo by Martin Edholm on Unsplash)

“Tapi semua kiai-kiai itu tetap tenang, tetap memaklumatkan kebenaran,” kata Gus Baha.

Hal semacam ini menunjukkan komitmen para ulama dalam menyebarluaskan ajaran Islam yang benar di tengah berbagai tantangan.

Gus Baha menceritakan pengalamannya terkait seorang perempuan yang tidak mengenakan jilbab dan berdagang di warung.

Kulo emut Bapak nak wonten wong wedok mboten jilbaban nong warung niku bapak itu marung mawon,” kenangnya.

Meskipun perempuan tersebut tidak mengenakan jilbab, Gus Baha diminta ayahnya tetap melihat adanya sisi positif dari tindakannya.

Ketika Gus Baha bertanya mengapa perempuan tersebut berdagang di tempat tersebut, ayahnya menjelaskan bahwa meskipun ada kekurangan, perempuan tersebut tetap memiliki sisi baik.

“Jadi kata Bapak, perempuan tadi tetap punya sisi baik ya tetap dodol gedang goreng, adol kopi, tetap tijarah,” ujarnya, bahwa perempuan tersebut tetap mencari nafkah dengan cara yang halal.

Gus Baha menegaskan bahwa meskipun ada kekurangan dalam perilaku perempuan tersebut, “Dia tidak kepengin nyolong, tidak pengin menjual diri, tidak kepingin mendapatkan uang yang tidak dengan jalan yang halal.”

Pelajaran yang Dalem Banget

Kafein
Ilustrasi kopi. Credit: pexels.com/Dominika

Ini menunjukkan bahwa meskipun ada kesalahan, niat dan tindakan perempuan tersebut tetap pada jalur yang benar.

Gus Baha kemudian menekankan bahwa dalam menilai suatu tindakan, penting untuk melihat keseluruhan konteks.

Dawuhe Bapak kulo, koe iso ngukumi salah perkaro jilbaban niku nyata, lan golek halal iku yo kebenaran sing nyata,” katanya.

Gus Baha mengingatkan bahwa kebenaran tidak hanya dilihat dari satu sisi, tetapi harus memperhatikan keseluruhan aspek.

Gus Baha menggarisbawahi bahwa “Wong apik tenan iso ngomong kebenaran, iso ngomong kesalahan, ngomong salahe wong iso ngomong kebenarane.”

Ini menunjukkan bahwa seseorang yang baik dapat menyampaikan kebenaran dan mengakui kesalahan tanpa merasa superior.

Gus Baha dalam kesempatan tersebut menyimpulkan bahwa penting untuk tetap berpegang pada prinsip kebenaran meskipun banyak hal yang tidak sesuai dengan ajaran agama di sekitar kita.

“Kita harus tetap memegang kebenaran dan tidak terpengaruh oleh keadaan sekitar yang tidak sesuai dengan ajaran Islam,” ujar Gus Baha.

“Dengan tetap memegang prinsip kebenaran, kita dapat menjalani hidup dengan penuh rasa tanggung jawab dan keikhlasan,” tambahnya.

Gus Baha berharap agar umat Islam dapat tetap teguh dalam menjalankan ajaran agama meskipun menghadapi berbagai tantangan.

Melalui penjelasan ini, Gus Baha mengajak umat Islam untuk tetap menjaga kebenaran dan keikhlasan dalam setiap tindakan kita. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa setiap amal ibadah dan tindakan kita sesuai dengan ajaran agama.

Ia juga menekankan bahwa dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Islam dengan benar, “Kita dapat mengatasi berbagai tantangan dan menjalani kehidupan dengan penuh keberkahan," tandasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Simak Video Pilihan Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya