Transformasi Digital, Wujud Kontribusi KAI Pada Perekonomian Rendah Karbon Perkeretaapian

Daop 6 Yogyakarta menurutnya akan terus menerapkan teknologi yang mendukung aspek ramah lingkungan seperti penerapan solar panel seperti yang diterapkan pada Stasiun Yogyakarta dan Solo Balapan. Kemudian pengurangan penggunaan kertas melalui kemudahan aplikasi Access by KAI dan fasilitas face recognition, serta lainnya.

oleh Kukuh Setyono diperbarui 07 Sep 2024, 20:55 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2024, 13:27 WIB
PT KAI
Peserta ARCEO’s Conference saat Dinning on Train. PT KAI berharap ARCEO’s Conference menjadi benchmark bagi operator-operator kereta api di kawasan ASEAN. (Ist)

Liputan6.com, DIY PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) mendorong banyak orang terlibat membangun masa depan perkeretaapian ASEAN yang berkelanjutan dan penuh inovasi digital yang fokus pada perekonomian rendah karbon. Masa depan, di mana jalur kereta api menghubungkan negara-negara dan mendukung pertumbuhan serta keberhasilan ASEAN.

Inilah yang nantinya menjadi fokus utama PT KAI usai terselenggaranya ASEAN Railways CEOs' (ARCEO’s ) Conference ke-44 yang berlangsung di Bandung pada 2-5 September kemarin.“Kami, Daop 6 Yogyakarta berharap konferensi ini tidak hanya memperkuat kerja sama antar operator kereta api, tetapi juga mempromosikan keberlanjutan dan digital inovasi dalam semangat persatuan ASEAN,” kata Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, Sabtu (7/9/2024).

Daop 6 Yogyakarta menurutnya akan terus menerapkan teknologi yang mendukung aspek ramah lingkungan seperti penerapan solar panel seperti yang diterapkan pada Stasiun Yogyakarta dan Stasiun Solo Balapan. Kemudian pengurangan penggunaan kertas melalui kemudahan aplikasi Access by KAI dan fasilitas face recognition, serta lainnya.

“Maka diharapkan Indonesia juga dapat menjadi benchmark juga dalam hal transportasi kereta api yang berkelanjutan. Yang kami lakukan, sesuai tema konferensi 'Driving Sustainability with Digital Innovation,” ujarnya.

Krisbiyantoro menyatakan kehadiran tema ini berangkat dari tantangan global yang dihadapi, termasuk kebutuhan mendesak untuk mengatasi perubahan iklim, meningkatkan efisiensi operasional, dan memenuhi kebutuhan meningkatnya permintaan akan pilihan transportasi yang lebih berkelanjutan.

“Apalagi perkembangan teknologi dan perubahan permintaan pelanggan memainkan peran penting dalam pembentukan fokus kita. Dengan inovasi digital, kita dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi jejak karbon, dan berkontribusi pada transisi menuju perekonomian rendah karbon,” ujarnya.

Beroperasionalnya Whoosh, kereta cepat pertama di ASEAN, serta kereta-kereta hasil inovasi lainnya seperti Suite Class Compartment, Panoramic, New Generation dan Dinning on Train. KAI berharap bisa menjadi benchmark bagi operator-operator kereta api di kawasan ASEAN.

ARCEO’s Conference merupakan platform untuk berbagi praktik-praktik terbaik dalam hal operasi dan pemeliharaan, transformasi digital dan komersial perkeretaapian.

Keluaran konferensi adalah memperkuat kerja sama antar operator kereta api tetapi serta mempromosikan keberlanjutan dan digital inovasi dalam perkeretaapian maupun para pelaku industrinya di ASEAN.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menjadi pemimpin dalam penyelenggaraan konferensi yang diikuti oleh delapan operator kereta api se-Asia Tenggara yakni Keretapi Tanah Melayu (Malaysia), Vietnam Railways (Vietnam), Ministry of Public Works and Transport (Kamboja), Lao National Railways (Laos), Philippine National Railways (Filipina), Myanma Railways (Myanmar), State Railway of Thailand (Thailand), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (Indonesia).

ARCEO’s Conference dinilai mampu mencapai sesuatu yang benar-benar mewujudkan semangat ASEAN yakni saling menguntungkan, kesuksesan bersama, dan ketahanan bersama atas berbagai tantangan yang datang.

Selama empat hari ARCEOs Conference ke-44, para delegasi terlibat dalam diskusi tentang topik-topik penting, bertukar gagasan, dan menyempurnakan strategi demi masa depan berkelanjutan industri perkeretaapian, dengan fokus khusus pada ASEAN.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya