DBD di Jatim Menggila, Berikut Tips Pencegahannya

Bagaimana cara terhindar dari DBD?

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jan 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2022, 16:00 WIB
Waspada DBD! Pantang Kendur di Tengah Pencegahan Penyebaran Covid-19
(Foto:Ilustrasi)

Liputan6.com, Jatim - Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Jawa Timur melonjak secara signifikan. Di Surabaya sedikitnya 31 anak usia 5 hingga 14 tahun terjangkit penyakit tersebut sepanjang Januari 2022. Tak hanya di Surabaya, kasus DBD juga ditemukan di sejumlah wilayah lainnya di provinsi itu.

DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus dengue. Akibat terburuh dari gejala DBD yang terlambat ditangani yaitu pendarahan hebat.

Sehingga dibutuhkan pencegahan yang tepat dalam menanganinya. Slogan menguras, menutup dan mengubur (3M) dalam pencegahan demam berdarah sangat populer, namun pada prinsipnya dalam pencegahan DBD tidak hanya itu.

Berikut rangkuman tips pencegahan DBD yang kami sajikan untuk Anda.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Menguras Bak Mandi

Genangan air merupakan wadah alami untuk perkembang biakan nyomuk. Pertama-tama, nyamuk betina akan bertelur pada dinding bak yang terisi air. Larva nyamuk yang menetas dari telur kemudian akan mendapat makanan dari mikroorganisme di sekitarnya. Berjarak sekitar 8-10 hari, larva nyamuk akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa.

Oleh karena itu, menguras dan membersihkan bak mandi minimal seminggu sekali adalah cara pencegahan DBD yang paling utama. Hal ini dapat membasmi nyamuk Aedes aegypti serta memutus rantai penularan demam berdarah.

Bersihkan Wadah Penampungan

Perabotan seperti baskom, kaleng, vas atau pot bunga, ember, dan lain sebagainya dapat menjadi sarang bagi nyamuk jika diabaikan begitu saja.

Bersihkan minimal satu kali setiap minggu dan tutup rapat wadah yang kemungkinan bisa menjadi sarang nyamuk. Kemudian, buang wadah-wadah yang sudah usang dan tidak terpakai agar tidak menjadi sarang nyamuk.

Gunakan Lotion

Menggunakan lotion anti nyamuk dapat dilakukan di dalam maupun di luar rumah. Oleskan krim terutama pada bagian tubuh yang tidak tertutupi pakaian.

Jika Anda juga menggunakan tabir surya atau sunscreen, oleskan tabir surya terlebih dahulu baru lotion anti nyamuk.Waktu yang paling tepat untuk mengoleskan krim anti nyamuk yaitu menjelang waktu tidur karena nyamuk demam berdarah aktif sepanjang malam.

Sebelum menggunakan lotion antinyamuk, Anda dan anggota keluarga lainnya wajib uji alergi dengan menotolkan sedikit krim pada kulit punggung tangan sehari atau dua hari sebelum pemakaian.Jika terdapat tanda-tanda alergi, hentikan pemakaian dan basuh area kulit yang dioles sampai bersih.

Fogging

Fogging adalah cara pencegahan demam berdarah (DBD) secara massal dengan penyemprotan obat nyamuk dengan kapasitas besar. Fogging biasanya dilakukan ketika masuk musim pancaroba atau jika angka kasus demam berdarah meningkat.

Obat fogging mengandung zat kimia piretroid sintetis (insektisida) yang dilarutkan dengan air, kemudian diuapkan menjadi kabut asap.

Asap fogging dapat menyebar cepat ke pelosok bangunan dan dapat cepat membunuh nyamuk serta jentik-jentiknya. Sehingga, setiap penghuni rumah wajib membiarkan semua pintu dan jendela rumah mereka terbuka selama fogging berlangsung.

Tanaman Anti Nyamuk

Pencegahan DBD juga bisa dilakukan dengan cara alternatif alami lainnya. Misalnya, menghias interior rumah dengan tanaman pengusir nyamuk seperti serai wangi, bunga lavender, daun peppermint, dan bunga geranium (tapak dara).

Cara lainnya adalah dengan memasang lilin aromaterapi dengan wewangian dari tanaman pengusir nyamuk tersebut, misalnya lilin dengan aroma lavender atau geranium.

Namun yang perlu diingat, berbagai bahan alami ini belum terbukti 100 persen aman dan efektif sebagai pencegahan demam berdarah atau DBD untuk semua orang.

Maka dari itu, sebaiknya Anda tetap prioritaskan menggunakan produk obat antinyamuk komersil yang memang telah teruji pasti.

Vaksin DBD

Tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya vaksin dengue sudah lama ada di Indonesia. Vaksin dengue pun juga sudah disetujui oleh BPOM RI. Dimana, vaksin akan diberikan sebanyak 3 kali per sekali dalam 6 bulan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan vaksin dengue sebagai cara pencegahan demam berdarah sudah dapat diberikan pada orang-orang yang berusia 9-45 tahun.

Namun berdasarkan penelitian, vaksin dengue akan paling manjur jika mulai diberikan pada anak berusia 9-16 tahun.

Saat ini terdapat 10 negara di dunia yang telah menyetujui penggunaan vaksin dengue selain Indonesia, yaitu Filipina, Vietnam, Thailand, Malaysia, Brazil, Puerto Rico, Meksiko, Honduras, dan Kolombia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya