Donna Karan Angkat Bicara Soal Konflik dengan Louis Vuitton

Donna Karan akhirnya angkat bicara mengenai desas-desus hubungan yang tidak baik dengan produsen tas ternama dunia Louis Vuitton

oleh Liputan6 diperbarui 08 Jun 2014, 06:29 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2014, 06:29 WIB
Donna Karan Angkat Bicara Soal Konflik dengan Louis Vuitton
Donna Karan akhirnya angkat bicara mengenai desas-desus hubungan yang tidak baik dengan produsen tas ternama dunia Louis Vuitton

Liputan6.com, London Fashion designer Donna Karan akhirnya angkat bicara mengenai desas-desus hubungan yang tidak baik dengan produsen tas ternama dunia Louis Vuitton - Moët Hennessy (LVMH).

Dilansir melalui situs fesyen, Style.com, Sabtu (7/6/2014), tahun 2001 Donna menjual perusahaannya yaitu DKNY kepada konglomerat asal Prancis pemilik LVMH, Moet Hennessy. “Vuitton menjalankan bisnis dengan terpisah antara LV dengan DKNY. Saya senang melakukan kerjasama dengan LV selama ini. Namun sayang, kerjasama ini nampaknya tidak berjalan dengan semestinya,” ujarnya.

Setelah menjual perusahaannya kepada LVMH, Donna Karan memiliki tugas sebagai fashion designer didalamnya. Namun sayang, perjanjian diantara mereka tidak berjalan dengan baik. Donna hanya dianggap sebagai fashion designer saja oleh LVMH.

Dikutip dari vogue.co.uk Jumat (6/6/2014) Donna menyatakan kesedihannya atas hal ini. “Saya tahu masalah ini, maka dari itu saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai fashion designer di LVMH. Namun, walaupun begitu semangat tim harus terjaga dengan sangat baik. Karena kami sudah memulainnya dari nol,” ujarnya.

Ia pun menambahkan “Tidak ada yang dapat memprediksi apa yang terjadi dimasa depan. Sama seperti dahulu, ketika bosku Klein tutup usia. Aku harus mengambil alih pekerjaannya saat usiaku masih 25 tahun. Tapi aku sangat nyaman, karena aku berada ditengah orang-orang yang menyenangkan,” tuturnya.

Hingga saat ini, pihak LV Delphine dan Bernard Arnault menolak untuk memberikan komentar mengenai hal tersebut. Namun James Fingeroth, juru bicara LVMH, menyatakan bahwa Karan masih memiliki warisan pada perusahaan tersebut dan karyanya "mencerminkan denyut nadi New York City.” (Cindy Melissa/Liz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya