Wayang Golek `Custom` Bogor Jadi Hadiah Pernikahan

Bogor tak hanya terkenal dengan gong pancasan, tetapi juga produksi wayang goleknya yang menarik.

oleh Firman Fernando Silaban diperbarui 20 Des 2015, 08:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2015, 08:00 WIB
Wayang golek Dase A.S, sudah diekspor ke Belanda dan negara Eropa lainnya.
Wayang golek Dase A.S, sudah diekspor ke Belanda dan negara Eropa lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Selain Gong Pacasan, Kota Bogor juga menyimpan hasil kerajinan lain yang mendunia, yakni wayang golek. Salah satu sentra kerajinan wayang golek di Bogor ada di Sanggar Tumaritis milik Dase AS. Saat tim Liputan6.com bersama Ezytravel berkunjung, Dase menyambut dengan hangat dan siap memberikan penjelasan perihal karya wayang golek miliknya. 

Jembatan Lebak Kantin, Smepur, Bogor

Dase merupakan generasi ke-lima sebagai penerus usaha pembuatan wayang golek yang sudah dikenal hingga mancanegara. Sebagian besar, produksi wayang golek miliknya diekspor ke Belanda dan beberapa negara Eropa lainnya.

Dase A.S, pemilik Sanggar Tumaritis

Dalam menjalankan usahanya, Dase hanya dibantu oleh tiga orang pengrajin yang seluruhnya masih memiliki hubungan keluarga. Dase menggunakan jenis kayu Astonia sebagai bahan dasar pembuatan wayang golek. Pemilihan kayu ini bukan tanpa sebab, kayu Astonia diyakini lebih kuat dan tahan uji.

"Untuk membuat wayang golek, saya menggunakan kayu Astonia karena lebih kuat dan mudah untuk dibentuk," ujar Dase kepada Liputan6.com, Rabu (16/12/2015).

Istimewanya, sanggar Tumaritis milik Dase bisa menerima pesanan wayang golek dengan gambar wajah sesuai permintaan konsumen atau custom. Biasanya untuk wayang golek dengan pilihan wajah sesuai pesanan konsumen ditujukan sebagai aksesoris dan cenderamata pernikahan.

Bisma Rahman (Kiri) dan Atin Supriatin (Kanan), pengrajin Sanggar Tumaritis.

Untuk membawa pulang wayang golek karya sanggarnya, Dase membanderol harga sekitar Rp 350 - 850 ribu. Namun, jika berminat custom wayang golek sesuai wajah, Anda harus merogoh kocek lebih dalam lagi, yaitu sekitar Rp 3 juta, dengan lama pengerjaan dua minggu.

Bisma Rahman (60), salah seorang pengrahin yang juga paman dari Dase menuturkan, "Untuk membuat wayang golek ada tiga tahapan besar yang harus diperhatikan, yaitu penghalusan kayu Astonia yang sudah dipotong balok, pengukiran, dan proses pengecatan."

 

** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
** Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

**Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya