Liputan6.com, Jakarta Kita semua pasti berharap 2016 akan menjadi tahun yang lebih baik dari 2015 untuk kaum perempuan, mulai dari perihal debat aborsi hingga retorika politisi.
Baca Juga
Berapa hal menjadi sedikit mengerikan tahun ini, namun berikut ini beberapa kutipan feminis paling menarik di tahun 2015, untuk mengingatkan Anda bahwa kaum perempuan tidak pernah menyerah tanpa perlawanan. Seperti dilansir dari marieclaire.com, Selasa (5/1/2016).
Ruth Ginsberg
1. "Terkadang, orang-orang bertanya pada saya, kapan, kapan menurutmu ini akan terasa cukup? Kapan akan ada cukup perempuan di pengadilan? Dan jawaban saya adalah ketika di sana ada 9 perempuan." Notorious RGB, pada saat berbicara di Universitas Georgetown di bulan Februari.
Advertisement
Amandla Stendberg
2. Narasi "Akhiri kemarahan dari gadis berkulit hitam" hanya upaya lain untuk merusak perspektif tertentu. Saya memiliki pendapat yang kuat, saya tidak marah." Amandla Stendberg melalui akun Twitternya pada bulan Juli.
Jennifer Lawrence
3. "Saya telah berusaha untuk menemukan cara yang "menyenangkan" untuk menyampaikan pendapat saya dan berusaha untuk tetap disukai. Persetan dengan itu! Saya tidak pernah berpikir saya akan bekerja dengan seseorang yang menghabiskan waktunya untuk menentukan apa yang harus ia dengarkan. Ini hanya soal mendengarkan." Jennifer Lawrence dalam esainya tentang kesenjangan upah di Hollywood.
Advertisement
Amy Schumer
4. "Tidak, saya tidak akan meminta maaf untuk menjadi diri saya sendiri dan saya akan benar-benar mencintai tubuh tempat diri saya berada. Saya tidak akan pernah berusaha untuk menjadi versi lain dari diri saya." Amy Schumer di Penghargaan Glamour Women of the Year 2015.
Selena Gomez
5. "Saya ingin menjadi kuat untuk anak-anak perempuan. Saya hanya ingin mereka tahu bahwa mereka mempunyai pilihan untuk dapat berdiri sendiri." Selena Gomez kepada Refinery29.
Advertisement
Serena Williams
6. "Jika Anda ingin menjadi hebat, terlebih dahulu Anda harus percaya bahwa Anda mampu." Serena Williams melalui akun Twitternya.
Emma Watson
7. "Menjadi seorang insinyur." Emma Watson dalam respon terbaiknya.
Advertisement
Katie Couric
8. "Ketika saya bergabung dalam dunia jurnalistik di tahun 1979, pelecehan adalah 2 kata, bukan 1." Katie Couric di Fortune's Most Powerful Women Summit.
Malala Yousafzei
9. "Tidak ada salahnya dengan menjadikan diri Anda seorang feminis. Saya seorang feminis dan kita semua harus menjadi seorang feminis karena feminisme adalah kata lain dari kesetaraan." Malala Yousafzei dalam percakapannya dengan Emma Watson.
Advertisement
Michelle Obama
10. "Ketika perempuan berpendidikan menjadi sehat, aman secara finansial, berdaya, mereka jauh lebih siap untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi mereka, dan menantang hukum yang tidak adil, serta praktik dan keyakinan tentang kekerasan. Jadi ini benar-benar akan menjadi siklus yang baik." First Lady Michelle Obama dalam sebuah esai untuk The Atlantic.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6