Liputan6.com, Jakarta Mendaki gunung, menyusuri semak belukar, dan berkemah di tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya tentu membutuhkan persiapan khusus. Selain persiapan fisik dan mental, seorang penjelajah juga perlu persiapan perbekalan yang cukup.
Namun manajemen perjalanan yang buruk kerap mengakibatkan seseorang tersesat dalam perjalanan, atau bahkan kehabisan perbekalan meski perjalanan belum selesai. Bagi penjelajah profesional, pengetahuan tentang bertahan hidup di tengah keterbatasan tentu menjadi hal yang mutlak dimiliki, mengingat kejadian buruk bisa terjadi kapan saja.
Baca Juga
Cerita Mbah Bingah Pemungut Sampah di Gunung Merbabu Kembali Viral, Disebut Jadi Tamparan bagi Pendaki Gunung
Harga Tiket Masuk Gunung Rinjani Naik per 30 Oktober 2024, Catat Tarif Barunya
Naomi Daviola Pendaki yang Tersesat di Gunung Slamet Terima Beasiswa Rp100 Juta Setelah Diendorse Merek Outdoor
Baca Juga
Berikut 6 cara bertahan hidup di tengah alam liar dengan berbagai keterbatasan, seperti dikutip dari onegreenplanet, Selasa (2/2/2016).
Advertisement
Sistem Filtrasi
Air mineral menjadi perbekalan yang wajib dibawa saat menjelajah, mengingat tubuh manusia dewasa terdiri dari 60 persen air. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan air saat dalam keadaan sulit. Salah satunya adalah dengan mengumpulkan embun pagi yang menempel di dedaunan. Yang ada perlukan hanya kain penyaring dan botol daur ulang untuk menampung air.
Makanan
Manusia perlu makan untuk menjaga energi tetap ada. Namun saat perbekalan habis dan perjalanan belum selesai, Anda perlu mencari makanan untuk tetap bertahan hidup. Dalam keadaan ini, Anda perlu pengetahuan lebih mengenai berbagai tumbuh-tumbuhan yang aman untuk dikonsumsi. Jika Anda ‘terkurung’ dalam hutan hujan topis seperti karakter kebanyakan gunung di Indonesia, tumbuhan Poh-pohan bisa menjadi pilihan makanan untuk sekadar mempertahankan hidup.
Kebersihan Gigi
Selain minuman dan makanan, Anda juga perlu memperhatikan kebersihan, salah satu yang penting adalah kebersihan gigi. Jika Anda kehilangan sikat gigi, atau ada peraturan dilarang membawa alat-alat mandi saat menjelajah, Anda bisa menggunakan cabang pohon kecil untuk menyikat kotoran pada gigi. Caranya sangat mudah, Anda hanya perlu memetik cabang kecil pohon pinus, lalu mengunyah bagian ujungnya dengan lembut. Selain bersih, aroma pinus juga dapat menyegarkan mulut Anda.
Keberadaan Api
Api menjadi elemen penting dalam kehidupan, mulai dari penerangan, menjaga kehangatan tubuh, hingga memasak. Banyak orang hampir tidak bisa hidup tanpa adanya api. Bagaimana jika Anda kehilangan sumber api dalam pendakian gunung berhari-hari? Banyak metode yang sebenarnya bisa dilakukan untuk menciptakan api secara alami, salah satunya adalah menggosokan dua ranting kering hingga meninbulkan api.
Anti Nyamuk Alami
Alam liar merupakan tempat dengan berjuta kemungkinan buruk akan terjadi. Pedalaman hutan belantara adalah habitat bagi sekawanan nyamuk ganas, dan di antaranya membawa virus malaria yang mematikan. Jika Anda seorang penjelajah, ada baiknya Anda mengetahui cara membuat anti nyamuk alami. Daun lavender atau jeruk lemon bisa menjadi bahan alami yang bisa digunakan untuk mengusir nyamuk.
Tempat Bertahan Hidup
Hujan, panas terik, salju, angin, dan badai merupakan cobaan yang harus dihadapi oleh seorang penjelajah. Saat dalam keadaan mendesak lantaran ada anggota rombongan Anda yang terkena hipotermia misalnya, tak ada waktu bagi Anda untuk mendirikan tenda. Salah satu cara tercepat sambil menunggu tenda berdiri adalah membuat tempat bertahan hidup sementara. Pilih tempat yang datar dan dikelilingi setidaknya empat batang pohon besar. Ikatkan tenda pada ke empat sisi batang pohon, tambahkan ranting-ranting yang ada di sekitar untuk mendapatkan kehangatan.
Â
Â