Liputan6.com, Jakarta Tinggal di kota besar bukanlah tanpa tantangan, mulai dari macetnya lalu lintas, biaya hidup yang semakin mahal, hingga lahan hunian yang mulai menyempit. Untuk mengatasinya, banyak kaum urban, khususnya di negara maju memilih rumah mini sebagai tempat tinggal mereka di awal karier.
Memiliki rumah mini sudah pasti membatasi ruang gerak jika Anda berada di dalamnya. Namun, tidak untuk penulis asal Israel, Etgar Keret, yang mengklaim rumah miliknya sebagai hunian tersempit di dunia.
Baca Juga
Seperti dilansir dari Domain.com, Senin (25/4/2016), rumah dengan lebar 1,2 meter tersebut merupakan ruang jarak yang ada di antara dua gedung besar dan Etgar memanfaatkannya sebagai rumah. Alasan Etgar memutuskan untuk menyulap dan tinggal di hunian tersebut adalah sebagai cara untuk mengenang keluarga besarnya yang meninggal di Warsawa, Polandia saat Perang Dunia II.
Advertisement
Pada kejadian tersebut, lebih dari 400 ribu tawanan kaum Yahudi di Warsawa menempati lahan hanya seluas kurang dari 5 kilometer persegi. Rumah yang diberi nama "The Keret House" tersebut memiliki area terluas hanya memiliki lebar 1,2 meter dan tersempit 92 sentimeter.
Rumah tersebut merupakan hasil rancangan desainer Jakub Szczesny dari Centrala  yang juga bekerja sama dengan Polish Modern Art Foundation. Desain milik Jakub memang terkenal menonjolkan sisi kesenjangan antara ruang jarak antar bangunan yang biasa dijadikan tempat sampah.
Rumah yang didominasi dengan warna putih tersebut tampil apik dan sangat minimalis serta memiliki ruang pencahayaan yang baik. Tangga penghubung dijadikan jalur bagi Etgar jika ingin ke ruang makan dan tempat tidurnya.
Memasuki ruang tidur, sebuah tempat tidur untuk satu orang menjadi spot terbaik oleh Etgar mengistirahatkan badannya. Sirkulasi udara yang baik membuat rumah tersempit di dunia ini tetap sejuk.