Wujud Apresiasi Gelaran Banyuwangi Batik Festival

Menteri Perdagangan dan Puteri Indonesia melangsungkan apresiasi gelaran Banyuwangi Batik Festival.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 30 Jul 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2017, 12:00 WIB
Wujud Apresiasi Gelaran Banyuwangi Batik Festival
Menteri Perdagangan dan Puteri Indonesia melangsungkan apresiasi Gelaran Banyuwangi Batik Festival.

Liputan6.com, Jakarta Liputan6.com, Banyuwangi - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengaku salut dengan Pemkab Banyuwangi dalam mempromosikan dan potensi batik yang terus berkembang. Pagelaran Banyuwangi Batik Festival (BBF) ini melibatkan para praktisi dan pencinta fashion, serta menghubungkan pembatik lokal dengan industri fesyen nasional.

"Tak semua daerah konsisten melakukan promosi seperti Banyuwangi yang sudah memasuki tahun kelima ini," tutur Enggar saat jumpa pers BBF 2017, di Pantai Solong, Banyuwangi, Sabtu (29/7/2017).

Tak hanya sebagai promosi, Pemkab Banyuwangi juga telah memikirkan pelestarian batik. Yaitu dengan mempersiapkan generasi-generasi penerus pembatik yang saat ini sudah mulai berkurang dengan mendirikan SMK Batik.

"Tidak banyak daerah yang memikirkan regenerasi pembatik. Tapi Banyuwangi sudah, bahkan ada SMK jurusan membatik di sini. Mantab untuk Banyuwangi," katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Puteri Indonesia 2017 Bunga Jelita Ibrani yang ikut serta dalam BBF tahun ini. Meski baru pertama kalinya ke Banyuwangi, ia mengaku kesemsem dengan batiknya, khususnya motif Kangkung Setingkes. Bahkan ia berencana untuk membawa batik Banyuwangi dalam ajang miss universe.

"Saya besok akan langsung mengunjungi ke pengrajin batik Banyuwangi dan ingin belajar tentang makna filosofis di balik motif batik-batiknya," ucap Bunga.

Untuk BBF kali ini, mengambil motif batik kopi pecah sebagai tema utama. Hal ini, terang Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, untuk memperkenalkan motif-motif batik Banyuwangi yang terdiri dari 40 macam ke dunia.

"Setiap tahun motifnya selalu berbeda. Ada 40 motif batik yang akan kita perkenalkan satu persatu ke dunia melalui event fashion seperti ini," tuturnya.

BBF tahun ini, Banyuwangi menggandeng Indonesia Fashion Chambers (IFC), wadah para fashion desainer nasional. IFC mengakui potensi besar untuk batik Banyuwangi.

Keragaman motif dan kekhasan filosofinya bisa menjadi daya tarik sendiri untuk dibawa ke tingkat internasional.

"Ajang BBF ini, juga menjadi sarana edukasi bagi para pembatik dan desainer lokal untuk bisa merambah kanca fashion nasional dan juga internasional," ucap Ali Charisma, Presiden IFC

BBF ini akan menampilkan 50 model yang akan memperagakann berbagai karya para desainer lokal, nasional hingga international. Semuanya yang mempersembahkan kreasi terbaiknya dalam mengolah batik kopi pecah.

Salah satu fashion desainer internasional yang terlibat adalah Emilio Migliavacca Desainer asal Italia tersebut, mengakui keunikan dari batik bumi Blambangan ini. Milo, panggilan akrabnya, akan menampilkan 10 outfit rancangannya.

BBF kali ini juga akan dimeriahkan oleh Isyana Sarasvati dan Fitri Carlina. Isyana akan mengiringi model dengan lagu-lagu hitsnya.

"Saya akan tampil sekitar satu jam," ujarnya.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya