Indonesia Ikuti Xi'an Silk Road International Tourism Expo 2017

Wonderful Indonesia Guncang Tiongkok Xi'an Silk Road International Tourism Expo 2017

oleh Cahyu pada 04 Agu 2017, 10:45 WIB
Diperbarui 06 Agu 2017, 10:13 WIB
Wonderful Indonesia Guncang Tiongkok Xi'an Silk Road International Tourism Expo 2017
Wonderful Indonesia Guncang Tiongkok Xi'an Silk Road International Tourism Expo 2017. (foto : Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Jakarta Wonderful Indonesia (WI) bakal tampil lagi di pameran akbar Tiongkok Xi’an Silk Road International Tourism Expo (XSITRE) 2017. Kegiatan yang diinisiasi pemerintah Cina ini akan diselenggarakan di Qujiang International Conference & Exhibitor Centre Xian, Tiongkok, 4-6 Agustus 2017.

Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, yang didampingi Asdep Pengembangan pasar Asia Pasifik, Vinsensius Jamadu, menambahkan bahwa Tiongkok adalah pasar paling seksi di sektor pariwisata, juga menggiurkan bagi Indonesia.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 4,2 juta wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi Indonesia sepanjang Januari-April 2017.

"Jumlah itu meningkat 19,34% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, sebesar 3.52 juta orang. Dari angka itu, 1,1 juta merupakan wisman asal Tiongkok," ujar Pitana, Senin (31/7/2017).

Pitana menguraikan, banyaknya inbound tourism asal Tiongkok sudah sangat terasa di Manado dan Bali. Daerah di Sulawesi itu kembali dibanjiri wisatawan asal Tiongkok. Hingga bulan Juli ini, jumlah wisatawan Cina yang masuk Sulawesi Utara mencapai 35.045 orang. Semuanya terbang secara bergelombang dengan pesawat carter milik maskapai penerbangan Lion Air dari enam kota di Tiongkok.

Untuk tahun 2017, pemerintah sudah mematok target kontribusi pariwisata terhadap perekonomian (PDB) nasional sebesar 13persen. Devisa yang dihasilkan sebesar Rp 200 triliun, penyerapan tenaga kerja sebanyak 12 juta, jumlah kunjungan wisman 15 juta dan pergerakan wisnus 265 juta, serta indeks daya saing (WEF) berada di ranking 40, meningkat dari posisi saat ini di ranking 50 dunia.

“Pameran di tempat ditemukannya Terracotta ini merupakan momentum potensial untuk menjaring lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia, terutama wisman dari Tiongkok. Dikarenakan pameran tersebut merupakan pameran yang diselenggarakan setiap tahun dan menjadi pameran terbesar yang ada di Tiongkok,” ucap Pitana.

Vincensius menambahkan, WI akan berpromosi di Paviliun Indonesia No. 2T -30, dengan luas total 108 m2. Konsep yang digunakan adalah B to B (Business to Business) Promotion dan berbasis Pre-Scheduled Appointment (PSA), yaitu akan terjadi kontak dan kontrak bisnis antara para seller (Indonesia) dan buyers (good mix of International and Chinese buyers).

"Setiap hari, Indonesia akan membuat takjub para pengunjung dengan tarian tradisional yang beragam. Pojok kopi juga tersedia bagi pengunjung, permainan yang gimmick dan menarik, serta mendistribusikan materi promosi," ujar Vinsensius.

VJ - panggilan akrab Vincensius - menyampaikan, dalam pameran ini Kemenpar juga akan memberikan stan yang terletak di dekat Branding Wonderful Indonesia kepada Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi.

"Ada banyak informasi seperti sosialisasi Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018, memperkenalkan Logo Asian Games 2018, dan juga informasi tentang bebas visa ke Indonesia," ucap dia.

XSITRE 2017 merupakan pameran terbesar yang didukung oleh pemerintah Xian dengan skala 25.000 m2 dan diisi 500 exhibitors dari 30 negara dan diproyeksikan bakal dikunjungi 45.000 orang selama 3 hari pameran. Akan ada 6 (enam) elemen pariwisata, yaitu kuliner, akomodasi, transportasi, perjalanan, belanja, dan hiburan.

“Selain sebagai ajang mempromosikan destinasi wisata di Indonesia kepada masyarakat Tongkok, XSITRE 2017 diharapkan juga bisa menghasilkan transaksi yang signifikan dari hasil penjualan paket wisata dalam upaya mendatangkan wisatawan Tiongkok ke Indonesia dan memperkenalkan destinasi-destinasi pariwisata Indonesia,” kata VJ.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menilai dalam beberapa tahun terakhir kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia terus meningkat. Salah satunya dipengaruhi promosi yang gencar dari Pesona Indonesia, baik melalui sales mission, pameran, maupun ranah digital.

"Ini menjadi bagian strategi kami untuk mencapai target kunjungan wisman sebesar 15 juta pada 2017. Juga menjadi momentum yang tepat untuk mempromosikan Pariwisata Indonesia di sana. Tahun ini, akan ada 10 pemain industri yang terdiri dari hotel, agen perjalanan, dan 2 dari Departemen Pariwisata," ujar Arief.

Tahun lalu, di kota yang sama, WI juga sudah tampil di pameran tersebut untuk mempomosikan jalur Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok ke Asia Tenggara, kisah Cheng Ho di masa lalu, dan 10 kota di Indonesia.


(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya