6 Alasan Mengapa Cinta Pertama Selalu Berujung Kegagalan

Katanya, cinta pertama begitu indah, namun akhir ceritanya tidak seperti yang dibayangkan.

oleh Meita Fajriana diperbarui 15 Sep 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2017, 08:00 WIB
Cinta pertama berakhir dengan kegagalan
Berikut enam alasan cinta pertama berujung pada kegagalan dan tidak bahagia. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Cinta pertama katanya memiliki kisah yang indah seperti di film. Bagaimana tidak, untuk pertama kalinya Anda merasakan sensasi rindu, sayang, dan cinta pada orang yang selama ini diidamkan.

Namun karena kebanyakan cinta pertama terjadi pada usia muda menyebabkan tidak bisa bertahan lama. Bahkan jarang hubungan cinta pertama sampai ke jenjang pernikahan.

Pada saat remaja dan menjalani hubungan untuk pertama kalinya, hormon di dalam tubuh masih belum stabil. Anda dan pasangan juga masih belum bisa menentukan sikap dengan tepat karena usia yang terbilang muda.

Sehingga hal ini membuat hubungan cinta pertama harus berakhir. Selain itu terdapat beberapa alasan cinta pertama sering gagal dan berakhir tidak bahagia. Seperti yang dilansir dari situs Allwomanstalk, Rabu (13/9/2017), berikut fakta dan alasan cinta pertama berujung pada kegagalan.

1. Usia muda

Berdasarkan beberapa survei, cinta pertama biasanya terjadi pada usia 20 tahun. Pada usia ini Anda masih sulit menentukan pilihan. Baik wanita atau pria saat usia yang terbilang masih muda biasanya masih egois, ingin menikmati hidup sendiri, dan tidak ingin dikekang. Hal ini yang membuat hubungan menjadi tidak stabil dan berujung kegagalan.

2. Perbedaan pendapat

Sebanyak 90 persen orang mengakui cinta pertama mereka berakhir setelah perbedaan pendapat dan adu argumen. Hal ini terjadi karena Anda dan pasangan mengambil keputusan dalam pengaruh emosi sehingga hubungan Anda berakhir dengan mudah.

 

 

 

Tidak ada pengertian

3. Pengertian

Tidak ada kecocokan antara Anda dan pasangan membuat hubungan cinta pertama Anda gagal. Saat Anda memiliki usia relatif muda, Anda dan pasangan hanya memikirkan tentang kebahagiaan sehingga tidak siap dengan permasalahan yang muncul. Saat Anda mengetahui kekurangan pada pasangan, Anda akan kecewa dan tanpa pikir panjang mengambil keputusan untuk berpisah.

4. Sebagai pelajaran

Sebagian besar orang-orang yang bahagia dalam hubungannya saat ini mengakui bahwa mereka belajar banyak setelah kegagalan cinta pertama. Pelajaran ini membuat mereka jadi lebih baik dalam hubungan selanjutnya.

Ekspektasi yang tinggi

5. Sakit hati pertama kali

Berdasarkan penelitian pada studi psikologi, perpisahan yang paling menyakitkan adalah cinta pertama. Hal ini karena Anda merasakan untuk pertama kali rasanya penolakan, kekecewaan, dan kehilangan.

6. Ekspektasi berlebihan

Bagi orang yang merasakan cinta sebelum usia 20 tahun, akan merasakan fantasi atau yang lebih dikenal dengan harapan palsu. Namun, Anda bisa saja menemukan hal yang berbeda dalam kenyataannya. Bisa saja itu rasa sakit dan patah hati. Saat menjalani hubungan cinta pertama Anda masih di bayang-bayangi harapan dan khayalan cinta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya