Museum Yves Saint Laurent Hadir di Maroko

Seperti apa museum Yves Saint Laurent di Maroko?

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2017, 06:00 WIB
Museum Yves Saint Laurent Hadir di Maroko
Seperti apa museum Yves Saint Laurent di Maroko? (Foto: Cntraveler)

Liputan6.com, Jakarta Kabar menyedihkan datang dari dunia mode beberapa waktu lalu. Pierre Bergé yang merupakan kekasih desainer Yves Saint Laurent meninggal pada 8 September 2017 pada usia 86 tahun. Yves dan Pierre merupakan salah satu pasangan ikonik dunia mode. Semasa Yves dan Pierre hidup, mereka kerap melakukan berbagai hal bersama. Salah satunya adalah membangun vila di Maroko.

Maroko memang menjadi tempat yang spesial bagi mereka, khususnya Yves. Melansir halaman Vanity Fair pada Kamis (28/9/2017), Yves mengalami sebuah pengalaman spiritual yang luar biasa saat pertama kali menginjakkan kaki di Maroko. Ia terkesima dengan warna-warni kaftan yang ia temui di Maroko. Hal ini kemudian membawa pengaruh pada karya-karyanya.

Kini sebuah museum yang didedikasikan untuk desainer asal Prancis tersebut hadir di Maroko. Museum Yves Saint Laurent berlokasi di Rue Yves Saint Laurent yang berada dekat Jardin Majorelle. Jardin Majorelle merupakan kebun hasil restorasi Yves dan Pierre. Bangunan museum seluas 4.000 meter persegi itu dibangun oleh arsitek Karl Fournier dan Oliver Marty dari Studio KO.

Museum Yves Saint Laurent

Museum ini terbagi ke dalam beberapa area. Yang pertama adalah area permanent exhibition seluas 400 meter persegi yang diisi karya-karya rancangan Yves. Ada juga area untuk temporary exhibition dengan luas 150 meter persegi. Museum ini juga dilengkapi dengan sebuah perpustakaan, auditorium berkapasitas 130 kursi, sebuah butik, toko buku, dan juga kafe restoran.

Rencananya museum ini akan dibuka pada bulan Oktober 2017. “Ketika Yves Saint Laurent pertama kali berjuma dengan Maroko di tahun 1966, ia sangat tergerak dan memutuskan untuk membeli sebuah rumah di sini dan kerap berkunjung secara reguler. Merupakan satu hal yang wajar jika 50 tahun setelahnya dibangun sebuah museum yang didedikasikan untuk karya-karyanya yang sangat terinspirasi negri ini,” ucap Pierre sebelum ia menutup usia.

Bio In God Bless

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya