Liputan6.com, Yogyakarta Bantal selalu menjadi barang yang dicari saat akan tidur atau istirahat. Namun, bagaimana jika bantal yang dipakai beraroma rempah?
Bagi yang biasa menggunakan bantal biasa tentu akan merasakan hal yang beda. Sebab, bantal rempah yang dibuat Arkendi house disebut akan membuat badan lebih rileks.
Baca Juga
Agnes Kendayusuma, pemilik Arkendi, mengatakan, bantal yang dibuatnya sejak 2016 lalu mulai digemari saat ini. Sebab, banyak yang mengaku lebih rileks saat menggunakan bantal rempah miliknya.
Advertisement
"Jadi kalau pas perjalanan pakai bantal ini lebih rileks. Jadi, di jalan enggak capek banget," katanya beberapa waktu lalu kepada Liputan6.com.
Agnes mengaku, bantal rempah ini dibuat awalnya hanya untuk melestarikan rempah-rempah yang ada di sekitar lingkungannya. Lalu, ia membuat bantal yang diisi dengan rempah-rempah. Dengan begitu, aroma bantal dapat tercium saat dipakai.
"Di dalamnya ada rempah-rempahnya dikemas jadi enggak bertebaran," ujarnya.
Arkendi yang berada di Sono, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, saat ini baru melayani pesanan warga sekitar. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat di luar DIY yang juga ingin merasakan bantal rempah dapat memesan.
"Sementara lewat pesanan. Sering ikut pameran kalo produksinya tergantung pesanan sekarang," katanya.
Perawatan bantal rempah ini juga mudah. Cukup menjemurnya saja dan diangin-anginkan.
"Dijemur aja biar awet aromanya," katanya.
Agnes mengatakan bantal rempah miliknya dihargai Rp 50 ribu. Bantal rempah ini diharapkan dapat menarik generasi muda agar mencintai dan menghargai rempah sebagai tradisi leluhur.
"Biar anak muda kembali ke tradisional. Gak tau isinya ya okelah tapi dia akan cari tahu dalamnya apa, ya," ujarnya.
Ia memilih bantal sebagai media untuk mengenalkan rempah karena bantal sering digunakan untuk tidur dan rileks. Walaupun sepele, bantal akan selalu dicari.
"Relaksasi pakai ini awalnya ga bisa-bisa lalu pakai rempah jadi ada jamu-jamuannya. kok tambah rileks," katanya.
Â
Tutup Mata Rempah
Agnes melanjutkan, dari bantal kreasinya berkembang merambah penutup mata rempah. Penutup mata waktu tidur ini justru banyak diburu saat ini. Sebab, ia menambah desain baru yang awalnya hanya polosan, sekarang ada gambar ikon emotikon.
Tutup mata ini awalnya polos dan berwarna ungu. Lalu, ia kembangkan dengan simbol emotikon sehingga akan menarik anak muda khususnya. Kemasannya juga sederhana, lalu diubah seperti saat ini dengan kotak kayu.
"Pakai kemasan bagus. Saya pengin lebih besar kotaknya jadi ikonnya keliatan nanti dan keliatan lux," ujarnya.
Â
Advertisement
Tidur pulas dengan bantal rempah
Beberapa pelanggannya mengaku senang setelah menggunakan penutup mata. Bahkan, ada yang menggunakannya sebagai terapi mata.
"Reaksinya dia matanya kayak lebam-lebam trus minus. Pakai terus, minus lalu berkurang menurutnya tutup mata ini membantu dia percayai itu maka berkurang minusnya," katanya.
Untuk tutup mata ala Arkendi cukup mengeluarkan uang sebanyak Rp 90 ribu. Tidak hanya bantal dan penutup mata rempah yang ada di Arkendi house, tapi juga masker mata, kompres herbal, bedak dingin, garam spa.
"Sabun mandi herbal juga ada," katanya.