Asal-usul Martabak Manis dan Ragam Sebutan Uniknya di Indonesia

Dinilai mirip dengan makanan khas Malaysia, begini sejarah martabak manis.

oleh Asnida Riani diperbarui 12 Feb 2019, 21:30 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2019, 21:30 WIB
Martabak
Martabak manis. (dok. Instagram @martabakkumenteng/https://www.instagram.com/p/Bj2AU2Flbh3/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Ragam topping yang siap membuat rasa manis 'meledak' di mulut sejak gigitan pertama, serta adonan dengan harum nan menggoda membuat martabak manis jadi kudapan favorit tak sedikit orang.

Beberapa waktu lalu, martabak manis jadi perbedebatan warga net karena diakui sebagai makanan khas Malaysia dengan nama apam balik. Antara martabak manis dan apam balik memang memiliki kemiripan, tapi tak sama persis.

Martabak sendiri, seperti dikutip Fimela.com dari berbagai sumber, Selasa (12/2/2019), merupakan makanan yang diciptakan warga keturuan Tionghoa di wilayah Bangka Belitung. Nama asli makanan ini adalah Hok Lo Pan yang bermakna kue orang Hok Lo.

Kue ini kemudian makin dikenal masyarakat luas hingga ke luar kota Bangka. Dari situ, banyak orang menyebutnya sebagai kue rembulan atau terang bulan karena berbentuk bulat dan berwarna kuning.

Awal diciptakan, topping martabak hanya berupa gula dan wijen sangrai. Tapi, seiring perkembangan zaman, taburan untuk martabak semakin bervariasi. Bahkan, sekarang, adonannya sudah punya varian rasa kekinian seperti green tea dan red velvet.

Ada banyak sebutan untuk martabak manis di Indonesia. Di Jakarta dan Bandung, orang menyebut makanan ini dengan sebutan martabak manis dan asin. Sementara, di Semarang dan sekitarnya ada yang menyebut kudapan ini dengan sebutan kue Bandung.

Di Medan, orang-orang menyebut kue ini dengan martabak Bangka. Sedangkan di Pontianak, orang menyebutkan sebagai apam pinang. Di beberapa daerah lain kue ini disebut dengan sebutan kue terang bulan atau rembulan. (Mimi Rohmitriasih/Fimela.com)

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya