Mengatasi Masalah Pencernaan dengan Suplemen Makanan

Selain gaya hidup yang tidak sehat, gangguan pencernaan juga dipicu karena pola pikir atau stres dan faktor usia.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2019, 08:37 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2019, 08:37 WIB
Suplemen Makanan
Suplemen Makanan. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Actavis Indonesia baru saja mengumumkan peluncuran Freegas, suplemen makanan yang mengandung delapan jenis enzim yang dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi kembung dan rasa tidak nyaman di perut setelah makan.

Masalah pencernaan adalah masalah umum di Indonesia, karena masyarakat sangat menyukai makanan berminyak dan pedas. Masalah yang sering muncul adalah kembung di perut, serta seringnya buang gas.

Freegas dapat dikonsumsi disaat makan atau setelah makan untuk membantu proses pencernaan, sehingga dapat menjaga memelihara kesehatan pencernaan. Perwakilan Healthcare Professional, Indina Istiyantari mengatakan, makanan pedas sangat mempengaruhi sistem pencernaan. Rasa yang pedas dapat mengikis enzim pencernaan.

"Padahal, kita butuh enzim pencernaan untuk membantu mengolah makanan supaya bisa diserap sempurna dalam metabolisme tubuh. Kuliner di Bandung misalnya, banyak yang pedas-pedas dan ketika dikonsumsi membuat enzim berkurang," ungkap Indina di Bandung, Jawa Barat, 3 November 2019.

Selain gaya hidup yang tidak sehat, gangguan pencernaan juga dipicu karena pola pikir atau stres dan faktor usia. Gejala yang ditimbulkan saat kebugaran tubuh menurun yakni sering pusing dan lemas.

General Manager PT Actavis Indonesia, Hanadi Setiarto mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus menghadirkan obat-obatan dan suplemen berkualitas.

Suplemen Makanan
Suplemen Makanan. foto: istimewa

"Kehadiran Freegas diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan pencernaan mereka, memungkinkan mereka untuk menikmati waktu makan tanpa khawatir tentang gangguan pencernaan atau ketidaknyamanan setelah makan," terang Hanadi.

"Kami senang dapat menyediakan produk ini ke pasar di Indonesia, dan tersedia dalam kemasan strip pack berisi 6 tablet dan dapat dibeli di apotek dan toko obat dengan bebas tanpa resep dokter," lanjutnya.

Actavis Indonesia didirikan pada November 1969, dan diresmikan oleh almarhum Presiden Soeharto sebagai PT. Dumex Indonesia. Mereka merupakan salah satu perusahaan multinasional pertama yang beroperasi penuh di Indonesia.

Melalui serangkain prosesi, perusahaan, pada 2016 diakuisis oleh Divisi Internasional Actavis.  Actavis adalah perusahaan farmasi global dan pemimpin pasar di bidang obat generik dan produk khusus, dengan jumlah portofolio lebih dari 35.000 produk di hampir setiap bidang terapi.

Seiring dengan kepemimpinan di obat generik, Actavis juga melakukan penelitian dan inovasi yang mendukung pertumbuhan portofolio produk khusus dan biofarmasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya