Rahasia Rumah Makan Padang Bopet Mini Benhil Tetap Eksis Sejak 1982

Berawal dari hanya berjualan bubur kampiun dan ketupat sayur, RM Padang Bopet Mini kini menjadi destinasi wisata kuliner Benhil yang wajib dicoba.

oleh Komarudin diperbarui 09 Jan 2020, 03:02 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2020, 03:02 WIB
Bopet Mini
Pilihan menu di Rumah Makan (RM) Padang Bopet Mini Benhil.(dok.Liputan6.com/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi yang pernah datang ke kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta, Anda mungkin familiar dengan Rumah Makan Padang Bopet Mini. Rumah makan yang buka sejak 1982 itu menjadi destinasi wisata kuliner wajib lantaran menu makanan yang lezat dan variatif.

Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia, bopet berasal dari kata buffet, yang bisa berarti tempat berjual minuman, makanan, dan sebagainya di stasiun atau hidangan makanan yang disajikan di atas meja dan dipilih sendiri oleh para tamu. Mungkin dari situlah nama Bopet berasal.

Telah ada sejak 1982, RM Padang Bopet Mini awalnya tak menyediakan makanan berat. Bisnis keluarga yang dibangun pertama kali oleh Refma Ningsih itu bahkan hanya menempati lahan 2x2 meter persegi di salah satu sudut Pasar Benhil.

Makanan yang dijajakan perempuan asal Batu Sangkar, Sumatera Barat itu, hanya ada bubur kampiun, ketupat sayur, dan sejumlah kudapan seperti serabi dan lupis. Meski begitu, pembelinya bejibun.

Usaha RM Padang tersebut makin berkembang setelah pada 2004, pemilik usaha memutuskan pindah dari Pasar Benhil. Lokasi berikutnya itu sebenarnya tak jauh, yakni berada di Jalan Bendungan Hilir No. Kav 1A, Tanah Abang, Jakarta. 

Sejak itu, RM Padang Bopet Mini juga menyediakan makanan berat seperti rumah makan Padang umumnya. Bangunan yang terdiri dari dua lantai itu terbagi menjadi dua tempat servis. Pada lantai satu, terdapat alat-alat untuk membakar satai, bubur kampiun, dan ketupat sayur. Pengunjung yang hanya sekadar ingin membeli makanan itu, bisa memesannya di sini. Terdapat pula kursi dan meja pengunjung, tetapi tidak banyak dan cenderung sempit.

Baru di lantai 2 tersedia ruangan yang lebih luas dan mampu menampung banyak orang. Bahkan, ada pula area outdoor bagi pengunjung yang ingin menghirup udara luar. Di lantai inilah menu makanan berat disajikan. Pengunjung bebas memilih menu yang disajikan secara prasmanan.

Saat Liputan6.com datang ke tempat itu, Selasa, 7 Januari 2019, sekitar pukul 10.00 WIB, pengunjung masih sepi. Namun mendekati jam makan siang, sekitar pukul 11.30 WIB, pembeli yang didominasi pekerja kantoran itu mulai memenuhi ruang. Kondisi seperti itu akan tetap bertahap hingga lewat jam makan siang.

 

Simak Video Pilhan Berikut Ini.

Gulai Rebung Jadi Ciri Khas

Suasana Pengunjung di Bopet Mini.
Suasana Pengunjung di Bopet Mini.(dok.Liputan6.com/Tri Ayu Lutfiani)

Rumah makan yang buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB ini memiliki ciri khas tersendiri. Jika di warung Padang umumnya menyediakan sayur daun singkong yang direbus, rumah makan ini menyajikan pula sayur rebung gulai.

"Mungkin orang lain hanya menyediakan sayur singkong karena rebung memang termasuk bahan makanan yang langka dan mahal, tetapi di sini kami pakai rebung gulai buat teman makan nasi," ujar anak pemilik Bopet Mini, Rina Oktrina.

Sementara, lauk lain yang disajikan tak jauh berbeda dengan rumah makan Padang lainnya, seperti tanjung, gulai ikan kakap, rendang, dan ayam bakar. Untuk harga makanan berat berkisar antara Rp15 ribu untuk lauk seperti ayam dan Rp40 ribu untuk gulai ikan kakap. 

Selain menyediakan makanan berat, rumah makan ini menawarkan kudapan-kudapan yang tak kalah nikmatnya. Beberapa di antaranya ialah salalauk dan lupis yang memiliki harga antara Rp5 ribu-- Rp 6 ribu. Sementara, menu minuman yang tersedia di antaranya es teh dan jus jeruk dengan harga berkisar Rp3 ribu--Rp8 ribu.

Saat hari kerja, biasanya pengunjungnya terdiri dari orang-orang kantor sekitar Benhil yang hendak makan siang. Bahkan, mereka yang bekerja di Gatot Subroto juga sampai datang ke sana.

Namun saat akhir pekan, rumah makan ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang telah berolahraga di Car Free Day (CFD). "Keuntungannya bisa berlipat sebesar dua tiga kali lipat saat akhir pekan," ucap Rina.

Jika ingin mencicipi nasi Padang di RM Bopet Mini sebaiknya datang sebelum matahari tenggelam, sebab mereka akan tutup pukul 19.00 WIB. Bahkan, saat akhir pekan bisa tutup lebih awal dari waktu biasanya.

Apa rahasia RM Bopet Mini bisa bertahan hingga puluhan tahun? Rina menyebut menjaga kualitas. "Kami beli bahan makanan dari orang yang sama sejak bisnis dimulai Mamah saya. Jadi, mereka sudah tahu kualitas yang diinginkan kami kaya gimana," katanya.  (Tri Ayu Lutfiani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya