Cara Georgia Datangkan Wisatawan Asing ke Negaranya

Georgia dikenal lewat sejumlah bangunan kastil, lanskap pegunungan nan menawan, dan cantiknya panorama pantai berbatu.

oleh Komarudin diperbarui 23 Jul 2020, 00:03 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2020, 00:03 WIB
Ilustrasi Georgia
Ilustrasi Georgia (Dok.Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai negara mulai membuka perbatasan mereka supaya para turis bisa berkunjungi, salah satunya Georgia. Negara di antara benua Eropa dan Asia ini siap menyambut kembali kedatangan para pelancong.

Georgia sendiri dikenal lewat lanskap berbagai kastil abad pertengahan, gunung, tepi sungai, dan pantai berbatu. Bentangan alamnya yang beragam disebut bisa jadi kantor baru bagi para turis.

Pihaknya mengumumkan akan menyambut pengunjung jangka panjang yang tertarik bekeja jarak jauh dari Georgia. Program ini bagian dari rencana pembukaan kembali negara itu, seperti dilansir dari Insider, Rabu, 22 Juli 2020.

Wisatawan asing yang tertarik harus melengkapi aplikasi dan mendapat dokumen konfirmasi awal. Berkasnya termasuk bukti asuransi perjalanan, sertifikat pekerjaan, dan informasi pribadi.

Setelah tiba, pengunjung diharapkan untuk menjalani karantina selama 14 hari dengan biaya sendiri. Meski belum ada aplikasi resmi, Kementerian Ekonomi Georgia tengah berupaya terus memperbarui lamannya. 

"Georgia memiliki citra negara yang aman secara epidemiologis di dunia dan kami ingin menggunakan kesempatan ini. Kami berbicara tentang membuka perbatasan dengan cara melindungi kesehatan warga negara kami. Namun, di sisi lain, untuk memungkinkan pelancong bekerja dari jarak jauh dan memilih Georgia sebagai tempatnya," kata Natia Turnava, Menteri Ekonomi Georgia pada Agenda.ge, situs berita pemerintah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bukan Negara Pertama

Ilustrasi Georgia
Ilustrasi Georgia (Dok.Unsplash)

Saat ini, Georgia berencana untuk membuka perbatasan untuk semua wisatawan asing terhitung 31 Juli 2020. Namun, program visa baru ini hanya ditujukan bagi para pengunjung yang tertarik tinggal dalam jangka waktu lebih lama.

Georgia ternyata bukan negara pertama yang memikat pekerja jarak jauh. Seiring pengumuman pekerjaan kantor dapat dilakukan di mana saja, beberapa destinasi wisata berusaha memanfaatkan peluang itu.

Barbados mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka berencana memperkenalkan "12-month Barbados Welcome Stamp" yang akan memungkinkan pengunjung tinggal dan bekerja di pulau itu hingga satu tahun.

Rencananya dirancang untuk mendukung industri pariwisata dalam negeri. Selain itu, mereka menawarkan pengunjung istirahat dari apartemen kecil atau di rumah perkotaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya