Liputan6.com, Jakarta - Abu Dhabi punya cara tersendiri dalam merayakan momen tahun baru Islam. Melansir laman The National, Kamis (20/8/2020), pengendara di ibu kota Uni Emirat Arab tersebut akan menikmati layanan parkir gratis di momen libur pergantian tahun hijriah.
Pada Rabu, 19 Agustus 2020, Pusat Transportasi Terpadu Abu Dhabi mengatakan, biaya parkir kendaraan akan digratiskan mulai Minggu, 23 Agustus 2020 sampai Senin, 24 Agustus pukul 7.59 waktu setempat.
Layanan bus akan beroperasioanl dengan jadwal hari Jumat, sementara feri antara Pelabuhan Jebel Dhanna dan Pulau Dalma Island dan dari Saadiyat ke Pulau Al Aliah Island bakal beroperasi normal.
Advertisement
Baca Juga
Pihaknya pun mendorong para pengendara untuk parkir di tempat semestinya, tak menghalangi kendaraan lain atau menyendat lalu lintas. Juga, mengikuti regulasi parkir residen yang beroperasi dari pukul sembilan malam hingga delapan pagi di area tertentu.
Soal informasi terkait aturan parkir, residen pun bisa melihatnya lewat aplikasi ponsel Darb. Karena berlangsung di masa pandemi, Muslim disarankan untuk merayakan tahun baru Islam dengan tak berkumpul bersama komunitas dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Tak ada perayaan khusus yang dihelat dalam kesempatan tersebut. Sebagai ganti, Muslim bisa merayakan momen ini bersama keluarga di rumah, mengingat peringatannya masih berlangsung di masa mencegah transmisi virus corona baru.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sebarkan Pesan Positif
Kendati tanpa perayaan khusus, bagi imigran asal Irak yang sekarang menetap di Queensland, Australia, Wurood Albayati, tahun baru Islam adalah tentang berbagi pesan positif.
Berdasarkan laporan ABC News Australia, di momen seperti ini, ia akan memasak dan membagikan makanan pada para tetangga. Tak lupa pula Albayati menuliskan pesan dan mengatakan keluarganya tengah merayakan momen spesial, yakni tahun baru Islam.
Pilihan makanan hantaran pun tak dibedakan dengan apa yang dimakan keluarganya. Salah satu contoh menunya adalah nasi biryani, ayam, serta sajian nasi berisi buah kering, kacang-kacangan, dan rempah sebagai bumbu.
Kebiasaan tahunan ini dilakukan demi menghempaskan stereotip negatif tentang Muslim di mata penduduk Australia. Sekaligus, jadi cara Albayati menjalin silaturahmi dengan para tetangga yang tak familiar dengan kultur Islam.
Advertisement