Liputan6.com, Jakarta - Bertema "Cross The Limit," SMA Kolese Kanisius Jakarta kembali menggelar pameran pendidikan ke-21 Canisius Education Fair dalam format virtual. Berlangsung pada 10--12 September 2021, acara ini diikuti 84 partisipan yang terdiri dari 22 perguruan tinggi dalam negeri, 37 perguruan tinggi luar negeri, 12 perwakilan kedutaan besar negara sahabat, dan 13 institusi layanan pendidikan.
Sebelum diresmikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, upacara pembukaan lebih dulu memperlihatkan tarian kolosal "Senyum Indonesia" oleh 280 siswa, serta pertunjukan dari Canisius Wind Ensemble. Tidak hanya oleh siswa, guru, atau orangtua, pameran pendidikan ini juga bisa diakses masyarakat umum di seluruh Indonesia.
Dalam keterangannya, Sabtu (11/9/2021), rangkaian pameran virtual ini dapat diakses melalui aplikasi Canisius Edufair 2021 yang bisa diunduh di App Store dan Play Store. Para pengunjung virtual dapat melihat booth pameran perguruan tinggi dan bertanya melalui chat.
Advertisement
Baca Juga
Tidak ketinggalan, mereka juga dapat mengikuti presentasi perguruan tinggi, presentasi jurusan, presentasi pendidikan, dan program beasiswa dari kedutaan negara-negara sahabat. Selain itu, ada juga sosialisasi penerimaan siswa baru SMA Kolese Kanisius tahun ajaran 2022/2023.
Kepala SMA Kolese Kanisius Pater Eduard C. Ratu Dopo, SJ menyatakan, pameran pendidikan virtual ini bermaksud menjaga semangat dan harapan pada masa depan lebih baik, kendati pandemi masih berlangsung. "Segala keterbatasan aktivitas belajar-mengajar yang dialami (selama pandemi) tidak boleh menjadikan kita berhenti dan berputus asa, justru harus menembus batas," tuturnya.
"Adaptasi yang kita lakukan sejak 2020 tentu masih harus dilakukan terus. Kita harus siap menembus batas, walau dalam keadaan pandemi seperti sekarang. Itulah mengapa tahun ini kita mengambil tema 'Cross The Limit,'" tambah Pater Edu, sapaan akrabnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Partisipan Pameran Pendidikan
Sementara itu, Ketua Panitia The 21st Canisius (Virtual) Education Fair Thomas Daru Pranowo menyatakan, pameran pendidikan ini juga digelar untuk membantu para siswa dan orangtua mencapai kemantapan dalam pemilihan studi lanjutan.
"Informasi yang jelas, jujur, dan terbuka dari SMA Kolese Kanisius, perguruan tinggi dan institusi pendidikan, baik dari dalam maupun luar negeri, perwakilan kedutaan dari negara-negara sahabat, serta perwakilan lembaga asing akan sangat membantu para peserta didik dalam menentukan pilihan studi lanjutan yang tepat sesuai minat dan bakat mereka," akunya.
Peserta dari perguruan tinggi dan institusi pendidikan luar negeri yang ikut dalam pameran pendidikan ini antara lain University of Wisconsin Fox Cities, Hokkaido University, The Hong Kong Polytechnic University, University of Toronto, University of New South Wales, University of Amsterdam, University College London, dan Chinese University of Hong Kong, Lasalle Singapore, Culinary Arts Academy Switzerland, Kyungsung University Korea, dan Campus Spain.
Sementara perguruan tinggi dalam negeri yang mengikuti kegiatan ini termasuk Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Katolik Parahyangan Bandung, dan Binus University. Sedangkan peserta dari kedutaan besar negara sahabat yang berpartisipasi adalah Kedutaan Besar Switzerland, Perwakilan Negara Belanda (Netherland Support Office-NESO), Kedutaan Besar Jepang, Kedutaan Besar Italia, Kedutaan Besar Jerman, dan lainnya.
Advertisement
Anak Muda Adalah Generasi Pemimpin
Tahun lalu, pameran pendidikan virtual SMA Kanisius dikunjungi lebih dari 13 ribu orang. Karena itu, Pater Edu berharap jumlah pengunjung virtual tahun ini dapat melebihi total pengunjung pada 2020.
Ia mengatakan, "SMA Kolese Kanisius yang didirikan sejak 1927 dikenal sebagai a home where leaders of service are formed. Di sekolah ini, para calon pemimpin yang dibentuk tentunya membawa harapan bagi bangsa dan negara."
Karena, menurutnya, pada hakikatnya, anak muda adalah generasi pemimpin dalam pelayanan, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. "Maka itu, mempersiapkan masa depan dengan baik dan matang adalah sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan," tutupnya.
Infografis Protokol Kesehatan Sekolah Tatap Muka
Advertisement