Liputan6.com, Jakarta - Berlangsung untuk kali ke-10 dengan tema "Art Takes Over," Singapore Art Week (SAW) akan "mengambil alih" Negeri Singa dengan beragam pengalaman dan kepekaan seni visual. Pekan seni ini terjadwal berlangsung pada 14 hingga 23 Januari 2022, dan dapat dinikmati secara hybrid.
Sekali lagi, SAW 2022 akan melihat Singapura dan komunitas seni global berkumpul dalam inisiasi National Arts Council (NAC) dan Singapore Tourism Board (STB). Pihaknya siap menghadirkan lebih dari 130 agenda di seluruh platform fisik dan digital.
Advertisement
Baca Juga
Pengunjung akan dimanjakan lebih dari 35 proyek seni berbasis di Singapura yang melibatkan 600 seniman, figur kreatif, kurator, dan mitra lokal, juga negara-negara seperti Thailand, Tiongkok, Australia, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat. Rangkaiannya akan menyoroti praktik artistik yang kaya dari seniman modern dan kontemporer Singapura.
Juga, meningkatkan kesadaran pada kemungkinan tidak terbatas di seluruh media seni, seperti penggunaan teknologi secara kreatif, melampaui kanvas putih untuk menawarkan pengalaman baru di ruang tidak terduga, dan menyajikan perspektif baru. "Kami ingin merayakan semangat komunal yang menyatukan orang-orang, sekaligus menstimulasi apresiasi terhadap seni," kata Tay Tong, Director of Sector Development (Visual Arts) NAC, dalam jumpa pers virtual, Kamis, 2 Desember 2021.
Di antara rangkaian aktivitasnya, ada satu program internasional bertajuk "HORIZONS" yang bermaksud merangsang indra dan menghubungkan audiens dengan masa kini. Penyelenggaraannya disebut sebagai "kesempatan untuk berkeliling dunia dalam 24 jam dan terlibat dengan visi berpikiran maju tanpa batas."
Menyesuaikan dengan ahli global di bidang seni, bisnis, teknologi, usaha kreatif, kesehatan, dan banyak lagi, perjalanan ini "interaktif, kolaboratif, dan menuntun." Pengunjung akan diajak masuk ke kunjungan studio, memulai pertukaran kuliner, menemani seorang seniman dalam tur jalan kaki di kota mereka, hingga mengikuti meditasi.
Program virtual 24 jam, yang akan berlangsung pada 22 dan 23 Januari 2022 pukul 9 pagi hingga 9 pagi keesokan harinya waktu Singapura, sejauh ini bermitra dengan AORA dan Metis Art. Keterlibatannya memungkinkan perjalanan jarak jauh dari Singapura ke Guatemala, Istanbul ke Dhaka, Seoul ke London, dan seterusnya.
"HORIZONS memperluas lintas rasa, emosional, sosial, dan geografis, juga memadankan horizontal, kolaboratif, sensual, dan interdisipliner persimpangan," tulis mereka dalam keterangan, menambahkan bahwa rangkaian perjalanan virtual ini dapat dinikmati secara cuma-cuma alias gratis.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Merayakan Warisan Masa Lalu, Sekarang, dan Masa depan
Dalam penyelenggaraannya, SAW 2022 juga ingin merayakan warisan masa lalu, sekarang, dan masa depan. Karena itu, pihaknya akan menampilkan beragam program antar generasi yang menciptakan dialog antara seniman baru dan seniman mapan. Salah satunya, untuk menandai ulang tahun ke-60 mereka, asosiasi seni non-profit yang berbasis di Singapura, Angkatan Pelukis Aneka Daya (APAD), akan menghadirkan Bridging Through the Age: An IntergenerationalCollaborative Exhibition.
Pameran yang menampilkan sembilan karya seniman ini akan menyoroti isu-isu marginalisasi pemisahan usia melalui semangat pembuatan seni kolaboratif. Karya seni yang disajikan adalah kesaksian dari upaya mereka menyatukan perbedaan dan persamaan.
SAW 2022 juga akan menyaksikan awal yang baru, dengan peluncuran Critical Craft Collective Singapore, sebuah inisiatif yang dimulai seniman Adeline Kueh dan Hazel Lim untuk menyelidiki hubungan antara kerajinan dan seni kontemporer, desain, dan teknologi baru. Pengunjung dapat merefleksikan berbagai perspektif yang disajikan di The Story of Calico, dari kacamata seniman seperti veteran Homa Shojaie dan Sam I-Shan, hingga seniman yang sedang naik daun seperti Alysha Rahmat Shah, saat mereka merebut kembali tema keintiman melalui materialitas calico, tekstil tenunan polos yang terbuat dari kapas.
Advertisement
Menempati Ruang-Ruang Publik
Sebagai pelopor aktivasi seni di seluruh mal Singapura, Funan akan kembali dengan Creative Intersections: In the Year of the Tiger, dikuratori Chan + Hori Kontemporer. Melalui narasi harimau fiksi yang ditugaskan secara khusus, kolaborasi antara seniman dan merek lokal Singapura ini akan menemukan resonansi dengan pembeli. Mereka akan diajak menjelajahi aspek konservasi, sains, habitat, dan budaya pop dalam aktivasi selama sebulan.
Dengan evolusi dunia seni, SAW 2022 juga dengan berani menjauh dari "kubus putih konvensional ." Di Tanjong Pagar Distripark (TPD), SAW akan mengambil alih dua ekspansi ruang dan lift kargo di Level 5, menghadirkan pengalaman seni yang tidak lazim di samping empat proyek lain.
Salah satunya adalah A N T I N O D E S yang mengumpulkan kultur jalanan, musik, arsitektur, teknologi, mode, dan spiritualitas dalam kolaborasi yang tidak biasa. Melalui mode presentasi eksperimental seperti robotika dan augmented reality, mereka mendokumentasikan perubahan dalam praktik artistik Singapura di tengah pandemi.
Masih dalam utas memperkenalkan intervensi seni dalam kehidupan sehari-hari, Hawker! Hawker! diatur pada lokasi bersejarah Lau Pa Sat. Dikuratori oleh masing-masing seniman yang berbasis di Singapura dan New York, Yen Phang dan Oh Yam Chew, kehadirannya akan memicu dialog tentang masa depan budaya jajanan lokal Negeri Singa.
Pengunjung sudah dapat mengakses platform SAW Digital untuk mengintip teaser SAW 2022, serta detail terbaru tentang susunan dan partisipasi program lengkap seniman. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menyambangi laman artweek.sg.
Infografis Wayang Potehi
Advertisement