Joe Biden Protes Serangan Tak Beralasan Rusia ke Ukraina

Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina pada Kamis 24 Februari.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Feb 2022, 13:03 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 13:03 WIB
Foto yang diambil pada 10 Maret 2011 antara Joe Biden yang waktu itu menjabat sebagai Wapres AS dan Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia.
Foto yang diambil pada 10 Maret 2011 antara Joe Biden yang waktu itu menjabat sebagai Wapres AS dan Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia. (AP Photo)

Liputan6.com, Washington D.C - Amerika Serikat dan sekutunya akan bersatu dan bersikap tegas terhadap "serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan yang dilakukan pasukan militer Rusia" di Ukraina, kata Presiden AS Joe Biden setelah ledakan terdengar di ibukota Ukraina, Kyiv.

"Presiden Vladimir Putin telah memilih perang terencana yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia," kata Biden dalam sebuah pernyataan, demikian dikutip dari laman CNA, Kamis (24/2/2022).

"Rusia sendiri bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang akan ditimbulkan serangan ini. Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia."

Biden mengatakan, dia akan mengumumkan konsekuensi lebih lanjut yang akan dikenakan pada Rusia oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

Putin mengumumkan "operasi militer" di Ukraina pada Kamis dan meminta tentara di sana untuk meletakkan senjata mereka, menentang kemarahan Barat dan seruan global untuk tidak melancarkan perang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ledakan

5.000 Pelaut Ikut dalam Pawai Militer di Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin memberi sambutan saat perayaan Hari Angkatan Laut di St.Petersburg, Rusia, Minggu (30/7). Sebanyak 50 kapal perang dan kapal selam unjuk gigi di Sungai Neva dan Teluk Filandia. (AP/Alexander Zemlianichenko)

Putin membuat pernyataan mengejutkan di televisi untuk menyatakan niatnya.

"Saya telah membuat keputusan operasi militer," kata Putin di Moskow, dan dia bersumpah akan membalas siapa pun yang ikut campur.

Dia juga meminta militer Ukraina untuk meletakkan senjatanya.

Seorang reporter AFP di Kyiv, ibukota Ukraina, mendengar ledakan dalam waktu sekitar 30 menit setelah pengumuman Putin. Ledakan juga terdengar di kota timur Mariupol dan pelabuhan Laut Hitam Odessa, menurut wartawan AFP.


Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan
Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya