Pemda DKI Jakarta dan Himpunan Pramuwisata Indonesia Sepakat Kembangkan Wisata Urban

Trend wisata massal kini telah berubah menjadi wisata yang lebih intim dan tematik akibat pandemi COVID-19.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 10 Des 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 10 Des 2022, 16:00 WIB
Ditutup Sementara, Lokasi Wisata Dunia Fantasi Disterilisasi
Petugas menyemprotkan disinfektan wahana di Dufan, Ancol, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Taman Impian Jaya Ancol ditutup sementara. Hal ini sesuai Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 mengubah perilaku masyarakat termasuk dalam hal berwisata. Jika dulu banyak destinasi wisata massal, kini masyarakat lebih memilih wisata yang intim dan tematik.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Andika Permata saat membuka Himpunan Pramuwisata Indonesia (Musda HPI) DKI Jakarta. "Sesuai dengan tema musda kali ini, Meluaskan Perspektif, Bangkit Beradaptasi, Saya harap HPI juga beradaptasi dengan situasi sekarang ini," ujarnya, Jumat, 9 Desember 2022.

Jakarta pun kini memiliki destinasi wisata urban yang bersifat tematik. Ada banyak tempat wisata yang bisa dieksplorasi melalui wakling tour atau wisata jalan kaki, wisata sepeda dan masih banyak lagi.

Hal inilah yang menjadi bahasan dalam Musyawarah Daerah ke-8 Musda HPI Provinsi DKI Jakarta. Musda HPI DKI Jakarta ini berlangsung pada 9--11 Desember 2022. Kegiatan Musda dengan tema "Meluaskan Perspetif, Bangkit Beradaptasi" kali ini menjadi berbeda dengan musda sebelumnya yang diadakan setiap lima tahun sekali, lantaran diselenggarakan dalam sebuah rangkaian kegiatan selama 3 hari.

"Tema kali ini tidak saja terkait  dengan musda saja tetapi menjadi formulasi dalam bekerja, teman–teman pramuwisata harus menyadari telah memiliki  kompetensi yang tidak semua orang dapat menguasainya, mulai dari public speaking dan networking yang luas," sebut Andika.

Diharapkan penguasaan materi yang mumpuni oleh para pramuwisata. Dengan meluaskan perpektif sebagai pemandu nantinya banyak ketemu orang di lapangan, dari berbagai kalangan. "Teman-teman dapat  berjejaring. Dari hasil beradaptasi, pramuwisata dapat mengembangkan profesi dan organisasi," tambahnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kolaborasi dengan Parekraf

FOTO: Wisata Keliling Ibu Kota Naik Bus Tingkat Transjakarta
Warga antre untuk menaiki bus tingkat Transjakarta dengan atap terbuka di Jakarta, Selasa (10/5/2022). Bus wisata tersebut beroperasi pukul 10.00-21.00 WIB dengan rute Jakarta Modern (BW2) rute Juanda-Istiqlal (PP) dan Pencakar Langit (BW4) rute Irti-Monas (PP) hingga 11 mei 2022. (merdeka.com/Imam Buhori)

Ketua HPI Pusat, Imam Widodo yang datang meninjau kegiatan Musda HPI DKI Jakarta mengatakan demi mengembangkan kualitas SDM parmuwisata Indonesia, HPI berkolaborasi dengan Kemenparekraf. "Kami beradaptasi dengan tren wisata kekinian. Mulai dari program wisata berbasis pengalaman hingga perkembangan teknologi informasi. Kami akan menjaga standar kualitas SDM dan pelayanannya," ungkap Imam Widodo di kesempatan yang sama.

Kegiatan dimulai dari Musyawarah Daerah yang beragendakan laporan pertanggungjawaban dan pemilihan ketua baru. Lalu hari kedua diadakan famtrip ke destinasi wisata urban yang ada di Jakarta, yaitu Kawasan Blok M, Kawasan Kota Tua, Kawasan Golf Island PIK dan Kawasan Pusat Jakarta yaitu Sudirman Thamrin.

Di hari ketiga diadakan kegiatan treasure hunt di kawasan Kota Tua bersama pemangku kepentingan poariwisata lainnya, seperti pelajar dan asosiasi. Sekjen HPI Reyhan Patiwael mengatakan bahwa dengan melihat tren pariwisata yang lebih tematik, di Jakarta banyak yang bisa digali potensinya. 

Ada Kepualauan Seribu yang masih kurang di-eksplore, ada kawasan Kota Tua yang telah dibenahi. "Kami menargetkan yang datang berwisata ke Jakarta tidak hanya wisatawan dari luar Jakarta tetapi juga warga Jakarta sendiri. Tinggal nanti perlu dikemas dengan menarik, diharapkan dapat menarik pasar-pasar wisatawan yang baru, “ ujarnya.

"Telah muncul ikon-ikon wisata baru di Jakarta yang lebih moderen, kami tinggal melengkapi amenitasnya dan memberikan input terhadap Pemda DKI nanti apa saja yang perlu ditambahkan dari sebuah kawasan," tambahnnya. 


Pengembangan Tiap Kawasan

Kota Tua Jakarta
Wisatawan berfoto dengan latar belakang Museum Fatahillah di kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu (8/6/2019). Selama libur lebaran 2019, jam berkunjung ke berbagai museum di kawasan wisata sejarah Kota Tua diperpanjang hingga pukul 20.00 WIB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 

Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi dan Pengembangan Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Sherly Yuliana menjelaskan, pihaknya telah memberikan rekomendasi kepada para walikota di Jakarta untuk mengembangkan kawasan wisata urban. Tinggal kemudian pihaknya akan mendorong dinas-dinas di Pemda DKI melakukan pembangunan fisik. 

Kawasan yang direkomendasikan antara lain, di Jakarta Utara adalah Kawasan Pluit dan sekitarnya. Kawsan Jakarta Barat yaitu Kawasan Pecinan Glodok. Sementara Kawasan Jakarta Pusat yakni CIkini dan Sekitar Jalan Medan Merdeka, lalu di Jakarta Selatan adalah Kawasan Tebet dan Senopati, serta Jakarta Timur di Kawasan Jatinegara.

"Di setiap kawasan tersebut telah memiliki potensi wisata, dari sejarahnya, kulinernya hingga akomodasinya. Tinggal kami mengisi dengan aktifasi kebudayaan dan mendorong dinas terkait untuk memberikan kemudahan fasilitas dan aksesibilitas untuk para wisatawan, seperti penataan pedestrian dan jalur angkutan umum, “ kata Sherly Yuliana.

Musda HPI DKI Jakarta yang diikuti oleh 80 peserta itu  telah menghasilkan ketua baru, dari Revalino Tobing sebagai ketua HPI DKI periode 2017 – 2022 kepada Indra Diwangkara sebagai Ketua HPI DKI Jakarta periode 2022- 2027. Selamat bertugas!

 

 


Wisata Jakarta Barat

Mengisi Libur Lebaran 2022 di Pusat Perbelanjaan
Warga memanfaatkan waktu berlibur lebaran dengan mengunjungi Sarinah Jakarta, Jumat (6/5/2022). Warga Jakarta dan sekitarnya mengisi libur Idul Fitri 1443 H untuk berjalan jalan dan berekreasi bersama keluarga ke Mall dan tempat-tempat wisata di Ibu Kota. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Mengutip dari kanal Showbiz Liputan6.com, 11 November 2022, untuk menarik wisatawan datang dan menikmati indahnya Jakarta dari dekat, Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Barat memperkenalkan program Fam Trip yang berupa Jelajah Wisata unggulan di Jakarta Barat. Kegiatan tersebut diikuti ratusan partisipan, dari sektor pariwisata seperti hotel, biro perjalanan wisata, dan komunitas travel. 

Program menawarkan wisatawan berkeliling di enam rute walking tour antara lain kawasan Candranaya, Petak Sembilan, Petak Enam, Museum BI, Kali Besar dan Taman Fatahiilah. Dengan mengenalkan sejarah tanpa menghilangkan nilai autentik dari objek wisata itu sendiri.

"Kali ini kita berwisata dengan walking tour atau wisata jalan kaki ke situs budaya dan sejarah," ungkap Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kasudin Parekraf) Jakarta Barat Sonti Pangaribuan melalui keterangan tertulis, Jumat, 11 November 2022. 

Walking tour atau wisata jalan kaki, diungkapkan Sonti, memiliki banyak manfaat. Bukan hanya sekedar jalan-jalan dan melihat area sekitar yang memikat mata, wisatawan akan kaya pengetahuan sejarah.

"Ini salah satu cara berwisata di lingkungan perkotaan dengan di temani pemandu wisata atau pendamping yang akan membantu menjelaskan sejarah dari tempat wisata yang kita kunjugi," Sonti menguraikan.

Infografis Wisata Museum di 5 Wilayah DKI Jakarta
Infografis Wisata Museum di 5 Wilayah DKI Jakarta.  (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya