Liputan6.com, Jakarta - Adalah Megan Fowler, mahasiswa yang memilih menggunakan dana pinjaman pendidikan untuk "menyelamatkan" hidupnya. Pelajar jurusan bisnis internasional di sebuah universitas yang tidak disebutkan namanya ini mengungkap bagaimana ia menggunakan sekitar 3,6 ribu dolar AS (sekitar Rp56,2 juta) untuk membayar operasi pengecilan lambung di Turki.
Fowler telah lama menyadari ukuran tubuhnya, dan bobot 152 kg merupakan berat tertingginya sebelum operasi. Sejak menjalani operasi, dikutip dari New York Post, Kamis, 5 Januari 2023, perempuan berusia 22 tahun ini telah menurunkan berat badannya jadi lebih dari 108 kg, angka yang belum pernah ia lihat sejak berusia 18 tahun.
Advertisement
Baca Juga
"Saya sudah berdiet sejak saya berusia 16 tahun. Saya mencoba semua diet iseng yang tidak berhasil, jadi saya terus menambah berat badan," Fowler, yang juga bekerja sebagai pengantar pizza untuk membantu membayar prosedur bedahnya, bercerita pada Caters News.
Ia menyambung, "Saya dulu menghindari cermin dan saya tidak akan membiarkan orang memotret saya. Orang-orang akan menyeret saya untuk berfoto, tapi saya akan mengatakan tidak, saya akan mengambilnya (kamera). Saya selalu jadi fotografernya."
Setelah cedera saat bermain rugby merusak punggungnya dan memaksanya keluar dari liga, Fowler mengakui ia "terus makan" seperti seorang atlet. "Saat itulah saya berjuang menurunkan berat badan," katanya menambahkan bahwa keadaan itu membuatnya jadi "kurang bergerak dan tidak bisa berolahraga."
Pada satu titik, ia sangat malu dan "rendah diri" karena ukuran tubuhnya, sehingga ia berhenti menghadiri kelas secara langsung dan melakukannya dari jarak jauh. "Saya juga tidak lagi pergi dengan teman-teman saya dan mengunci diri," tuturnya.
Â
Terinspirasi Konten Media Sosial
Fowler kemudian terinspirasi ketika melihat seorang wanita di TikTok menjalani operasi pengecilan lambung, dan puas dengan hasil yang didapatkannya dari prosedur tersebut. Ia kemudian memutuskan mempelajari sendiri tentang prosedur bedah yang dimaksud sebelum yakin menjalaninya.
Sebelum melakukan perjalanan ke Turki untuk operasi, ia mengakui bahwa keluarganya tidak senang dengan langkah pendanaannya yang tidak ortodoks.
"Nenek saya benar-benar kesal. Saya menghabiskan sebagian pinjaman pendidikan saya untuk operasi, tapi saya membenarkannya karena saya tidak minum, dan saya tidak menghabiskan banyak uang karena saya tidak akan keluar," katanya.
Ia menyambung, "Banyak siswa menggunakan pinjaman pendidikan mereka untuk minum, tapi saya menggunakannya untuk menyelamatkan hidup saya. Saya benar-benar membahayakan pendidikan saya dengan tidak (belajar langsung) di universitas, jadi itu membantu saya."
Ketika keluarganya akhirnya melihat bagaimana Fowler mendapatkan kembali kepercayaan dirinya, dan berapa banyak berat badan yang sebenarnya dia turunkan, mereka jadi lebih mendukung, katanya.
Â
Advertisement
Jalan Masih Panjang
Sekarang, Fowler masih bertujuan menurunkan setidaknya 32 kg lagi. Ia terus mempertahankan gaya hidup sehat dengan berolahraga rutin, membuat pilihan makanan lebih baik, dan menurunkan asupan 3.500 kalori per hari jadi 1.200 kalori. Ia bahkan telah berhenti memesan dan makan sebanyak-banyaknya makanan take-out yang "berlemak."
"Saya juga menabung begitu banyak uang yang tentunya sangat membantu jadi mahasiswa," katanya. "Saya menemukan kesenangan dalam memasak lagi dan tahu persis apa yang saya makan."
Sementara itu, Fowler baru-baru ini melihat foto dirinya dan terkejut melihat penampilannya. Ia menambahkan bahwa ia sering mengedit foto lamanya dengan sangat keras untuk memastikan ia terlihat "benar."
"Saya hampir putus asa ketika melihat foto diri saya yang benar-benar saya sukai, karena hal itu tidak pernah terjadi sejak saya berusia 17 tahun," katanya. "Saya terus menemukan foto-foto lama dan saya tidak percaya seberapa besar saya dulunya."
"Jalan saya masih panjang. Sangat menyenangkan mendapatkan kepercayaan diri saya kembali," tuturnya.
Â
Operasi Pengecilan Lambung
Fowler menabung untuk melakukan perjalanan kembali ke Turki untuk pengencangan perut dan pengangkatan kulit berlebih. Namun, jika diperlukan, ia akan menggunakan dana pinjaman pendidikannya sekali lagi.
"(Operasi ini) akan menandai akhir dari perjalanan penurunan berat badan saya dan memungkinkan saya memiliki kepercayaan diri untuk pergi berlibur dan tidak harus mengenakan kaus dan hoodies," kata Fowler.
"Semuanya jadi lebih baik, dan saya berharap bisa kembali bermain rugby dalam beberapa bulan. Saya bersemangat untuk tahap selanjutnya dalam hidup saya dan kembali ke lapangan rugby," tandasnya.
Operasi pengecilan lambung, juga dikenal sebagai bariatrik, dijelaskan sebagai prosedur bertujuan menurunkan berat badan untuk mengatasi obesitas. Kanal Health Liputan6.com merangkum dari Klikdokter, menyebut ada beberapa macam operasi bariatrik, menurut dr, Alvin Nursalim.
Ini termasuk metode Roux-en-Y Gastric Bypass (RYGB) dan Laparoscopic Adjustable Gastric Banding (LAGB). Pada prosedur Roux-en-Y, operasi dilakukan untuk menghubungkan organ usus (jejunum) dengan lambung secara langsung, sehingga ukurannya mengecil.
"Operasi ini akan menyebabkan ukuran lambung jadi lebih kecil dan area absorpsi makanan lebih sedikit dibanding keadaan normal," tulisnya.Â
Meski demikian, Alvin menyebut, tidak semua orang yang kegemukan bisa mejalani operasi ini. Menurutnya, operasi bariatrik disarankan pada individu yang mengalami kegemukan ekstrem dan indeks massa tubuh (IMT) tertentu.
Advertisement