Wisata Danau Patzcuaro di Meksiko Alami Kekeringan Ekstrem, Imbas Penggundulan Hutan hingga Pencurian Air

Sebuah danau populer di Meksiko tengah yang menjadi tujuan wisata utama selama perayaan Hari Orang Mati mengering karena kekeringan, penggundulan hutan, dan pencurian air.

oleh Putri Astrian Surahman diperbarui 22 Apr 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2024, 11:00 WIB
Danau Patzcuaro Meksiko kering
Danau Patzcuaro Meksiko kering. (dok. Vlogueando con Manuel Amezcua/Youtube/https://youtu.be/Z9ezPF4-gYg?si=YKztnxu619Bdq5uJ/Putri Astrian Surahman)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah danau populer di Meksiko tengah yang menjadi tujuan wisata utama selama perayaan Hari Orang Mati mengering karena kekeringan, penggundulan hutan, dan pencurian air. Danau Patzcuaro di negara bagian barat Michoacán telah kehilangan lebih dari setengah volumenya sejak pihak berwenang mulai melacak penurunan permukaan air.

Mengutip CNN, Kamis, 18 April 2024, danau yang merupakan bagian dari kotamadya dengan nama yang sama dan juga dikenal sebagai "magical town", mengering karena dipengaruhi beberapa faktor lingkungan dan pengambilan air secara ilegal, menurut pemerintah daerah Patzcuaro. Pemerintah kota mengatakan bahwa komite baru yang dibentuk pada April untuk membantu menyelamatkan danau telah mencegah pencurian "600 ribu liter air per hari."

Pihak berwenang mengatakan kekeringan juga berdampak pada danau tersebut, karena permukaan air tidak terisi kembali. Selain itu, dampak dari adanya musim kemarau juga mendorong para penjahat untuk menyedot air yang kemudian mereka jual.

Dalam video berdurasi 25 menit yang viral di media sosial, YouTuber El Perepeche berjalan di atas tanah retak yang dulunya terdapat air. "Seperti yang Anda lihat, semuanya kering," kata YouTuber itu sambil berjalan di atas tanah.

Adegan yang mengkhawatirkan dalam video tersebut, yang memperlihatkan air dari tepi Pulau Janitzio, sangat terlihat perbedaannya dengan gambar nelayan dan perahu kecil yang muncul dalam video pariwisata pemerintah di danau tersebut. Para ahli mengatakan kepada Televisa, afiliasi CNN, bahwa penggundulan hutan di daerah sekitar juga mempengaruhi permukaan air danau. Mereka mengatakan bahwa ketika sebagian danau mengering, masyarakat biasa bercocok tanam dan menetap di lahan baru.

 

Danau Air Tawar Terbesar Kedua Meksiko Juga Kekeringan

Danau Cuitzeo Mexico
Danau Cuitzeo Mexico. (dok. Jezael Melgoza/Unsplash)

Bukan hanya Danau Patzcuaro saja yang mengalami kekeringan, hal serupa juga terjadi pada Danau Cuitzeo. Melansir Mexico News Daily, Kamis, 18 April 2024, danau air tawar terbesar kedua di Meksiko tersebut menghadapi situasi yang mengerikan setelah dilaporkan kehilangan 70 persen airnya selama dua setengah dekade terakhir.

Disebutkan bahwa kondisi penurunan yang mengkhawatirkan ini disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, terutama curah hujan rendah selama tiga tahun berturut-turut, di mana 2023 merupakan tahun yang sangat kritis. Selain itu, juga disebabkan oleh penggundulan hutan di sekitar Michoacán, yang sebagian besar digunakan untuk membuka kebun alpukat dan stroberi, telah mengganggu siklus air alami dan memperburuk masalah.

Wakil Direktur Operasional Otoritas Air Nasional (Conagua) di negara bagian Michoacán, Octavio Muñoz Torres, menjelaskan bahwa penggundulan hutan untuk pertanian telah mengubah pola curah hujan. Karena merupakan cekungan tertutup, danau seluas 306 kilometer persegi ini mengalami ketidakseimbangan ekologi di perbukitan, tempat lapisan akuifer harus diisi ulang. Selain itu, pembakaran tule juga telah mempengaruhi bagian tengah danau sehingga mengurangi kapasitasnya.

Berdampak Besar bagi Nelayan dan Ekosistem Air

Ilustrasi nelayan, pekerjaan laut
Ilustrasi nelayan, pekerjaan laut. (Photo by Philbo 🇺🇦 on Unsplash)

Dampaknya sangat besar, terutama bagi para Nelayan. Mengeringnya danau telah memaksa ratusan dari mereka mencari mata pencaharian alternatif, seperti bekerja sebagai tukang batu di ibu kota negara bagian Morelia atau negara bagian tetangganya, Guanajuato. 

Selain itu, hilangnya kedalaman danau telah mengurangi populasi ikan dan organisme penting ekosistem lainnya seperti charales (ikan kecil yang digoreng dan dimakan seperti kentang goreng). Hal ini juga menyebabkan kemerosotan ekonomi yang signifikan bagi mereka yang menangkap dan menjualnya.

Pihak berwenang setempat dan aktivis lingkungan hidup memperingatkan bahwa diperlukan tindakan segera untuk mengatasi masalah tersebut. Jika pengambilan air dan perluasan tanaman alpukat yang seringkali ilegal tidak dibatasi, Danau Cuitzeo akan menghadapi masa depan yang suram, kata para pejabat. Perwakilan kota dan negara bagian sepakat bahwa tanpa intervensi, danau tersebut akan menuju kepunahan.

Sementara itu, di dekat Pátzcuaro, Michoacán, penduduk banyak yang melakukan aksi protes karena kekurangan air selama setahun. Pada Minggu, penduduk di beberapa lingkungan berkumpul di Plaza Vasco de Quiroga yang luas dan mencuci pakaian di air mancur untuk menarik perhatian terhadap krisis ini.

Aktivitas Penangkapan Ikan Menurun hingga 50 Persen

Ilustrasi nelayan (unsplash)
Ilustrasi nelayan (unsplash)

Menurut angka dari Monitor Kekeringan Meksiko, yang diterbitkan setiap dua minggu oleh Layanan Meteorologi Nasional (SMN), 46,1 persen wilayah Michoacán mengalami kondisi kekeringan yang dinilai "ekstrem", 22 persen status "parah", 6,5 persen  "sedang", dan 24,3 persen berstatus "sedang". Hanya 1,1 persen negara bagian yang dianggap tidak terpengaruh oleh kurangnya hujan.

Hal ini juga berdampak pada Danau Pátzcuaro di dekatnya, di mana mereka yang bekerja di sektor perikanan mulai bermigrasi keluar dari wilayah tersebut untuk mencari pekerjaan di negara tetangga Jalisco atau bahkan hingga Baja California. Walikota Julio Alberto Arreola Vázquez mencatat bahwa "aktivitas penangkapan ikan telah menurun hingga 50 persen dalam 10 tahun terakhir" dan danau tersebut telah kehilangan "setidaknya 30 persen permukaan airnya" dalam beberapa tahun terakhir.

Dia juga mengatakan bahwa para ahli berupaya untuk mengaktifkan kembali Danau Pátzcuaro seluas 126 kilometer persegi dengan membudidayakan spesies endemiknya secara artifisial, seperti ikan bandeng, bandeng, ikan acúmara, achoque, dan salamander yang dapat dibuat menjadi sirup obat batuk. 

 

 

 

Infografis Siklon Seroja Berlalu, Pulau dan Danau Muncul di NTT. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Siklon Seroja Berlalu, Pulau dan Danau Muncul di NTT. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya