Mengenalkan 5 Destinasi Super Prioritas Lewat Video Mapping di Stasiun MRT Bundaran HI Jakarta

Program Wonderspace by Wonderful Indonesia yang mempromosikan lima Destinasi Super Prioritas ini akan akan berlangsung di Indonesia One – Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta mulai 1 sampai 30 Juni 2024.

oleh Henry diperbarui 02 Jun 2024, 23:19 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2024, 13:45 WIB
Mengenalkan 5 Destinasi Super Prioritas Lewat Video Mapping di Stasiun MRT Bundaran HI Jakarta
Mengenalkan 5 Destinasi Super Prioritas Lewat Video Mapping di Stasiun MRT Bundaran HI Jakarta.  foto: dok. Kemenparekraf

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menghadirkan wonderspace imersif atau ruang menjelajah lima destinasi super prioritas (DSP) di Indonesia yang dapat dinikmati pengunjung melalui teknologi video mapping di Bundaran HI Jakarta.  Program Wonderspace by Wonderful Indonesia ini akan akan berlangsung di Indonesia One – Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta mulai 1 sampai 30 Juni 2024.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Wonderspace merupakan sebuah ruang instalasi dehgan video mapping yang menyuguhkan pengalaman imersif dengan menggabungkan antara animasi, real visualisasi, dan musik yang bisa membawa pengunjung ke tempat-tempat yang indah.

"Jadi ini seperti Danau Toba, Borobudur, berasa banget ambience-nya. Lihat Labuan Bajo dan Mandalika. Kita juga masuk ke alam bawah air, di sana bertemu ikan-ikan dan penyu. Ini jadi pengalaman yang sangat menarik dan sangat instragamable," kata Sandiaga Uno usai membuka Wonderspace di Jakarta, Sabtu, 1 Juni 2024, menurut rilis yang diterima Liputan6.com. Turut mendampingi dalam momen itu adalah Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Titus Haridjati.

Wonderspace by Wonderful Indonesia ini terlaksana berkat kerja sama dengan MRT Jakarta yang kini menjadi salah satu moda transportasi publik favorit warga Jakarta Tidak hanya saat hari kerja bahkan saat libur pun MRT Jakarta berubah menjadi tujuan wisata.

Kehadiran Wonderspace by Wonderful Indonesia ini juga memanfaatkan momen libur sekolah yang akan datang. Menparekraf Sandiaga berharap hal ini dapat mendorong lebih banyak wisatawan terutama nusantara untuk berwisata di Indonesia aja pada saat momen liburan, terutama di lima DPSP melalui pengalaman imersif.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Wonderspace Berpotensi Menambah 30 Ribu Wisatawan

Mengenalkan 5 Destinasi Super Prioritas Lewat Video Mapping di Stasiun MRT Bundaran HI Jakarta.
Mengenalkan 5 Destinasi Super Prioritas Lewat Video Mapping di Stasiun MRT Bundaran HI Jakarta. foto: dok. Kemenparekraf

Pria yang akrab disapa Sandi ini mengatakan, rata-rata ada sekitar 10 ribu orang yang melintasi Bundaran HI. Jika ada 10 persen dari angka tersebut, maka diperkirakan ada sekitar 1.000 yang menikmati Wonderspace by Wonderful Indonesia.  "Konversi yang bisa kita dapatkan dari kunjungan itu berarti selama 30 hari kita bisa nambah 30 ribu wisatawan nusantara,” kata Sandi

"Ini yang kita harapkan konkrit dari 30 ribu itu bisa menyumbangkan antara Rp30 miliar sampai Rp60 miliar. Jadi itu perhitungan kami dalam menghadirkan kolaborasi Wonderspace ini," sambungnya,

Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat mengatakan MRT Jakarta merupakan kancah lebur berbagai budaya di Indonesia dan kami (Perseroda) yang membuka kesempatan kolaborasi serta kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak dalam mengenalkan wisata dan budaya Nusantara. "Salah satunya melalui penyelenggaraan Wonderspace by Wonderful Indonedia" ucap Tuhiyat.

Bukan hanya soal promosi, Kemenparekraf bersama Basarnas baru-baru ini berkolaborasi untuk menyusun Protokol Keamanan dan Keselamatan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). 


Kerja Sama Basarnas dengan Kemenparekraf

Kemenparekraf Gandeng Basarnas Susun Dokumen Protokol Keamanan dan Keselamatan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas
Kegiatan workshop evaluasi dan implementasi Protokol Keselamatan dan Keamanan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di kantor Badan Pengelola Otorita Labuan Bajo dan Flores (BPOLBF) di Labuan Bajo. (dok. BPOLBF)

Dokumen tersebut diharapkan bisa berdampak positif dan signifikan dalam citra kepariwisataan Indonesia, khususnya di lima DPSP yang meliputi Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Danau Toba, dan Likupang.

Menurut Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Noer Isrodin, penyusunan dokumen tersebut merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama antara Basarnas dan Kemenparekraf. Lima DPSP menjadi pilot project penerapan protokol keamanan dan keselamatan tersebut, sebelum diterapkan di seluruh Indonesia.

Untuk itu, mereka menggelar workshop di Labuan Bajo, NTT selama tiga hari, pada 28--30 Mei 2024. Rangkaian kegiatan dimulai dari Sosialisasi Protokol Keamanan dan Keselamatan, Pelaksanaan Workshop Peningkatan Kesadaran Kolektif Masyarakat, dan ditutup dengan simulasi keselamatan di destinasi pariwisata dan Pengukuhan Kelompok Wisata Berbasis SAR.

Pelatihan tersebut juga akan diisi dengan praktik prosedur manajemen informasi krisis pariwisata, prosedur penanganan perdarahan dan cedera alat gerak, prosedur penanganan korban tidak sadarkan diri, prosedur penanganan luka bakar, dan prosedur evakuasi korban.


Penanganan Krisis Kepariwisataan

Kunjungan ke Candi Borobudur Selama Waisak 2024 Meningkat 63 Persen dari Tahun Lalu
Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur., salah satu destinas pariwisata super prioritas. (dok. InJourney)

"Mudah-mudahan berdampak pada masyarakat di Labuan Bajo pada khususnya dan nasional pada umumnya. Kegiatan ini juga merupakan bentuk upaya kami bersama Pemda Manggarai Barat agar destinasi ini menjadi lebih nyaman, aman, dan selamat," ujar Noer dalam rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Selasa, 28 Mei 2024.

Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat Fransiskus Sales Sodo mengapresiasi kegiatan tersebut. "Ini adalah kegiatan yang sangat strategis, terutama untuk menunjang Labuan Bajo sebagai DPSP yang aman dan nyaman, terutama mengingat destinasi wisata di Labuan Bajo mayoritas berada di kawasan perairan," kata Sales Sodo.

Sementara itu, Fadjar Hutomo, Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, mengingatkan bahwa pariwisata bersifat multisektor, sehingga penanganan krisis kepariwisataan tidak dapat diselesaikan oleh satu sektor saja, tetapi perlu kolaborasi lintas sektor.

"Pariwisata itu sangat multidimensi dan multisektor sehingga yang disebut krisis kepariwisataan adalah segala hal yang menimbulkan dampak negatif dan mengganggu kinerja pariwisata, jadi kesehatan, keamanan, cuaca, dan bencana, itu juga menjadi krisis dalam pariwisata. Berbagai PR-PR dari krisis ini tentu tidak dapat diselesaikan oleh satu sektor saja, sehingga butuh kerja kolaborasi lintas sektor sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing," terang Fadjar.

Infografis 5 Destinasi Wisata Super Prioritas
Pemerintah telah menetapkan 5 Destinasi Super Prioritas, antara lain Borobudur, Likupang, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo. (Dok: Tim Grafis/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya