Liputan6.com, Jakarta - Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Januari-April 2024 mencapai 4,09 juta kunjungan. Hal itu dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di kantor Kemenparekraf, di Jakarta, Senin, 3 Juni 2024.
Jumlah kunjungan wisman pada caturwulan I-2024 itu naik 24,85 persen dibanding periode yang sama tahun 2023. Sementara itu, jumlah kunjungan wisatawan asing pada April 2024 mencapai 1,06 juta, meningkat 2,41 persen dibanding Maret 2024 dan naik 23,23 persen dibanding April 2023. Sedangkan jumlah turis asing ke Bali sudah mencapai 1,8 juta kunjungan. Jumlah itu juga meningkat sekitar 28 persen dibandingkan di periode yang sama di tahun lalu.
Baca Juga
Untuk melengkapi alternatif moda transportasi seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan baik lokal maupun mancanegara, Bali akan membangun LRT. Rencananya proyek LRT itu akan mulai dibangun pada September 2024 nanti. LRT ini dibangun untuk mempermudah akses ke Bandara International I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali.
Advertisement
"Rencananya nanti di bulan September akan dibangun LRT di Bali. Ini proyek besar dan prediksi investasinya sekitar Rp5 triliun. Tapi ini masih perhitungan sementara karena masih dihitung semua berapa perkiraan biayanya,” ungkap Sandiaga Uno.
Meski menambah moda transportasi, Sandiaga justru menyebutkan kunjungan turis asing ke Bali akan melandai dalam beberapa bulan mendatang atau bahkan sampai akhir tahun. Apa penyebabnya?
"Kita memamg tidak berharap akan bertambah secara signifikan, karena kita tidak mau terjadi overtourism. Jumlah 6-7 juta kunjungan seperti di tahun lalu mungkin sudah cukup,," terangnya.
Fokus pada Lama Tinggal dan Pengeluaran Wisman di Bali
"Kita mau fokus pada sisi kualitas, seperti pernah kita bahas sebelumnya yang diutamakan adalah length of stay, berapa lama wisman menghabiskan waktu di Bali dan berapa banyak spending atau pengeluaran mereka selama berada di Bali. Jadi niilai ekonominya akan bisa lebih dirasakan para pelaku wisata termasuk UMKM di Bali," tambahnya.
Mengenai World Water Forum 2024 (WWF 2024)yang sukses digelar di Bali pada 18--25 Mei 2024. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menggelar survei mengenai dampak penyelenggaraan yang mendatangkan total 54 ribu wisatawan dengan 20 ribu di antaranya merupakan delegasi.
Sandiaga Uno mengatakan, menurut hasil survei yang melibatkan 446 responden dengan confidence level 90 persen ini menyebut bahwa, rata-rata wisatawan tinggal selama delapan hari. Dengan detail rata-rata delegasi dari negara asing 8,7 hari dan 7,1 hari dari delegasi Indonesia.
Sementara untuk rata-rata pengeluarannya mencapai Rp38,8 juta dan disebutkan sebagai angka yang di atas rata-rata pengeluaran wisatawan normal. Sandi menyebut pengeluaran tertingginya ada di biaya akomodasi, biaya keikutsertaan, makan, minum dan penerbangan domestik.
"Berarti dia setelah dari Bali menuju ke beberapa destinasi dan mayoritas lebih dari 90 persen menyatakan akan berkunjung lagi ke Bali dan akan merekomendasikan Bali sebagai tujuan pariwisata dan bisnis," tutur pria yang akrab disapa Sandi ini.
Advertisement
Promosi Kearifan dan Budaya Lokal di WWF 2024
Hasil survei juga memperlihatkan bahwa pelaku UMKM dalam radius 1,4 km mendapatkan manfaat dari WWF 2024, dengan peningkatan penjualan sebesar 21--50 persen. "Jadi WWF ini bukan hanya meningkatkan ekonomi, tapi juga mempromosikan kearifan dan budaya lokal pengelolaan kita di kancah internasional," tandas Sandi.
WWF 2024 disebut telah sukses mengangkat perekonomian secara nasional dan Bali kembali lagi menjadi tuan rumah yang sukses. Aktivitas ekonomi masyarakat pun naik menjadi 0,0058 persen atau pendapatan Rp1,38 Triliun dan menghasilkan lapangan pekerjaan untuk 10.475 orang.
Sebelumnya Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan bahwa, World Water Forum ke-10 di Bali tidak hanya sebagai forum yang membahas pengelolaan sumber daya air sebagai sumber kehidupan. Ajang ini juga bagian dari promosi kekayaan budaya dan pariwisata serta ekonomi kreatif Indonesia. "Sesuai arahan Presiden, kami berkolaborasi agar peserta World Water Forum ini bisa lebih mengenal budaya Bali," kata Sandi.
Sebagai informasi, karnaval budaya WWF 2024 menyajikan beragam kesenian khas Bali yang mengekspresikan upaya memuliakan laut. Sebab, lanjut Sandi, laut bagi warga Bali merupakan sumber kesejahteraan yang menjadi asal-muasal peradaban.
Penutupan World Water Forum di Bali
Karnaval ini diikuti oleh enam sanggar seni, yakni Sanggar Seni Bungan Dedari, Sanggar Seni Paripurna Gianyar, Sanggar Seni Pancer Langit, Sanggar Seni Kokar Bali, Sanggar Seni Gumi Art, dan Sanggar Gita Mahardika. Rute karnaval budaya dimulai dari depan Museum Pasifika Bali, melintasi panggung kehormatan yang bertempat di depan SOGO dan Bali Collection, lalu berakhir di jalan sebelah timur Gedung Devdan Show.
Mengutip Tim Bisnis Liputan6.com, 24 Mei 2024, World Water Forum ke-10 yang berlangsung di Bali sejak 18 Mei lalu resmi ditutup. Penutupan ditandai dengan penyerahan bendera dari Indonesia sebagai rumah tahun ini ke Arab Saudi sebagai tuan rumah selanjutnya.
Pada acara penutupan World Water Forum 2024, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono secara simbolis menyerahkan bendera ke Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon. Simbolis itu langsung diserahkan ke Wakil Menteri Perairan, Kementerian Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian Kerajaan Arab Saudi Abdulaziz Alshaibani.
Advertisement