6 Fakta Menarik Gunung Artapela, Tempat Kemping Favorit Muda-mudi Bandung

Selain Gunung Manglayang, Gunung Puntang dan Gunung Burangrang yang sudah lebih dulu ramai didatangi pendaki, Gunung Artapela mulai populer namanya dan perlahan menjadi tempat kemping favorit baru muda-mudi Bandung.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 07 Agu 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2024, 08:30 WIB
Pendaki di Gunung Artapela
Pendaki di Gunung Artapela. (Dok: IG @@imelda00_ https://www.instagram.com/p/CCGT6ytDGW3/?igsh=Z2xyZjJvajFjY2hh)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Artapela atau dikenal juga dengan nama Gunung Gambung Sedaningsih menupakan sebuah gunung yang belakangan baru naik daun di kalangan pendaki. Gunung ini memiliki ketinggian 2.194 mdpl dan masuk kategori sedang.

Gunung Artapela berlokasi tak jauh dari Pangalengan, tepatnya di Desa Sukapura, Kertasari, Bandung. Tempat wisata ini menawarkan pemandangan alam yang begitu menawan, juga panorama matahari terbit dan tenggelam yang layak untuk dinantikan.

Mengutip dari laman Superlive, Rabu (7/8/2024), Gunung Artapela bisa jadi pilihan alternatif pendakian di akhir pekan, selain Gunung Manglayang, Gunung Puntang dan Gunung Burangrang yang sudah lebih dulu ramai didatangi pendaki. Gunung ini kini populer sebagai tempat kemping favorit baru muda-mudi Bandung.

Masih banyak hal mengenai Gunung Artapela selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Artapela yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Gunung Artapela Sudah Tidak Aktif

Gunung Artapela sendiri merupakan gunung tropis yang sudah tidak aktif, berbeda dengan dua gunung di sampingnya yakni Gunung Wayang dan Gunung Windu. Ini ditandai juga dengan tidak adanya kawah di kawasan gunung tersebut. 

Medan pendakian Gunung Artapela mulai menanjak melintasi bukit dengan jalur terbuka yang didominasi rerumputan dan minim pepohonan tinggi. Pendakian ini menjadi tantangan tersendiri bila mendaki di siang hari, lantaran pendaki akan terpapar langsung oleh teriknya sinar matahari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2. Titik Awal Pendakian

Gunung Artapela
Gunung Artapela tempat kemping baru muda-mudi di Bandung. (Dok: IG @ray.hadjourney https://www.instagram.com/p/CF0xWz_JmDQ/?igsh=MTlzMTF5MjNrMzA5Yw%3D%3D)

-

Berada di Desa Sukapura, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, dari pusat Kota Bandung Anda bisa berkendara selama dua jam untuk sampai di Gunung Artapela. Jalur yang banyak dipilih karena akses yang lebih mudah untuk pendakian yaitu jalur Pangalengan.

Fasilitas di Gunung Artapela ini termasuk lengkap, karena ada warung, mushola dan toilet. Untuk parkir, Anda hanya perlu membayar Rp5.000 untuk motor, dan Rp15.000 untuk mobil. 

3. Danau di Bawah Puncak Gunung Artapela 

Menariknya lagi, di Gunung Artapela Anda akan menemukan sebuah tempat yang dinamai Situ Aul. Ini merupakan danau alami di bawah puncak gunung yang siap menyambut para pendaki yang kelelahan. Di tempat ini Anda bisa beristirahat dan mengambil sumber air.

Untuk mencapai Situ Aul patokan yang paling mudah adalah Sumur Produksi Geothermal Wayang-Windu yang jalan masuknya searah dengan Village Wayang-Windu di Desa Margamukti. Patokan kedua adalah pabrik teh Kertamanah di Desa Margamukti. Apabila patokannya adalah Pabrik Teh Kertamanah, untuk menuju Situ Aul bila dari arah Pangalengan terus mengikuti jalan menuju Village Wayang-Windu. 

 


4. Rute Pendakian ke Gunung Artapela

Puncak Gunung Artapela di Bandung jadi tempat favorit kemping
Puncak Gunung Artapela di Bandung jadi tempat favorit kemping. (Dok: IG @sobar_rdn https://www.instagram.com/p/BrMZ1pKFi4n/?igsh=MWg5cmR2NXN2dzY3cA%3D%3D)

Ada dua jalur yang bisa Anda pilih saat akan mendaki Gunung Artapela, yakni jalur Seven Field dengan waktu tempuh sekitar tiga jam, dan jalur Datar Mamuju yang memakan waktu pendakian hingga lima jam lamanya. Meski jalur Seven Field lumayan menanjak dan menantang, tapi kebanyakan pendaki lebih memilih jalur ini ketimbang jalur Datar Mamuju.

Sebelum mendaki, pendaki harus mendaftarkan diri di basecamp pendakian di Desa Sukapura yang buka selama 24 jam dengan membayar biaya retribusi sebesar Rp5.000. Untuk diketahui, kedua jalur yang bisa Anda pilih merupakan jalur terbuka yang minim ditumbuhi pepohonan dan juga minim penerangan.

Jika kelelahan, Anda bisa beristirahat di gubug milik para petani yang ada di pinggir jalan. Selama di perjalanan, pendaki akan melewati hijaunya perkebunan dan persawahan milik warga, pun jika sudah ada di cukup ketinggian dan menengok ke belakang, Anda akan bisa melihat dengan jelas lereng gunung dan juga rumah-rumah warga dari kejauhan.

Di malam hari saat sedang cerah, Anda bahkan bisa melihat keindahan Galaksi Bimasakti dengan mata telanjang. Pokoknya, pengalaman pendakian ini akan jadi sangat menyenangkan.

 


5. Puncaknya Jadi Tempat Favorit Kemping

Pemandangan Gunung Artapela di Bandung
Pemandangan Gunung Artapela di Bandung. (Dok: IG @oktarizkywahyudi https://www.instagram.com/p/BpPdT-0A_8H/?igsh=MW0zdG50c3Jtbnc5YQ%3D%3D)

Puncaknya yang berupa dataran luas seluas 40 hektar dengan semak dan ilalang yang memenuhi setiap tanahnya, juga bunga edelweis, bunga keabadian yang tumbuh di beberapa sisi. Inilah yang menjadi alasan Gunung Artapela sangat favorit di kalangan pendaki yang ingin kemping di puncaknya.

Di puncak gunungnya, Puncak Sulibra, Anda bisa menikmati lanskap megahnya gunung-gunung yang mengelilingi Bandung dan sekitarnya. Saat malam hari, warna-warni lampu rumah warga yang ada di kaki gunung menambah indahnya pemandangan yang bisa dinikmati sambil duduk di depan api unggun.

6. Dikenal dengan Nama Berbeda

Gunung ini dulu dikenal dengan nama berbeda, yaitu Gunung Sembung sebelum menjadi Gunung Artapela. Namun dalam catatan sejarah, ada pula gunung di Jawa yaitu Gunung Sumbing, yang dulunya bernama Gunung Sembung.

Hal ini berdasar dari Manuskrip Bujangga Manik Ketika dia melewati dataran tinggi Dieng. Tak diketahui apakah yang dimaksud adalah gunung yang sama, karena lokasinya pun berbeda dan ada pula beberapa gunung dengan nama mirip di Indonesia.

 

Infografis Sederet Bahaya Langsung dan Susulan dari Letusan Gunung Api. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Sederet Bahaya Langsung dan Susulan dari Letusan Gunung Api. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya