Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, bukan sikap walk out Demokrat yang disayangkan pihaknya ketika paripurna RUU Pilkada. Melainkan di akhir pemerintahan Partai Demokrat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang dipilih langsung, justru mencabut hak politik rakyat.
"Kami menyayangkan pemerintahan Demokrat selama 10 tahun dengan SBY sebagai presiden itu dipilih langsung rakyat," ujar Tjahjo Kumolo usai Rapat Koordinasi Nasional dan Pembekalan Anggota DPRD Terpilih PKPI di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (26/9/2014).
"Sayang di akhir pemerintahan yang dipilih oleh rakyat ini justru meninggalkan hak politik rakyat," imbuh Tjahjo.
Dengan demikian, ia mempersilakan masyarakat sendiri yang melakukan penilaian bahwa ada hak rakyat untuk memilih pemimpinnya di daerah ternyata oleh beberapa partai politik dengan kepentingan dan pertimbangannya masing-masing. Yang berarti, lanjut Tjahjo, kedaulatan rakyat diambil alih.
"Jadi bagi kami bukan masalah Demokrat mau walk out atau gimana, itu hak politik," jelas dia.
Di tempat terpisah, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara soal sidang paripurna DPR menyangkut RUU Pilkada. SBY menyatakan kecewa.
Pemungutan suara di DPR menghasilkan 135 suara untuk yang memilih Pilkada langsung dan 226 suara untuk yang memilih Pilkada melalui DPRD dari 361 anggota DPR yang bertahan hingga Jumat dini hari.
"Saya kecewa dengan proses yang berlangsung di DPR," kata SBY di Washington DC kepada para jurnalis yang mengikuti kunjungannya di Amerika Serikat, termasuk Pemimpin Redaksi Liputan 6 SCTV, Nurjaman Mochtar, Kamis 25 September waktu setempat atau Jumat (26/9/2014) waktu Indonesia.
"Setelah berjuang keras melalui Panja dan lobi-lobi ternyata tetap saja hanya dua opsi yang di-voting. Saya sebenarnya sudah mengutus utusan khusus agar voting bisa ditunda. Tetapi tetap saja dilakukan voting (RUU Pilkada)," lanjut SBY. (Ali)
Tjahjo PDIP: Akhir Pemerintahan SBY Tinggalkan Hak Politik Rakyat
Menurut Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, kedaulatan rakyat diambil alih.
Diperbarui 26 Sep 2014, 22:05 WIBDiterbitkan 26 Sep 2014, 22:05 WIB
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sedekah Orang yang Berutang Tak Akan Diterima, Ini Solusinya dari Buya Yahya
Resep Ayam Serundeng Kelapa Sederhana: Hidangan Lezat dan Mudah Dibuat
Komisi III DPR RI Sesalkan Insiden Penyerangan Oknum TNI di Mapolres Tarakan
Seni Madihin, Warisan Budaya Banjar Tetap Hidup pada Era Modern
350 Kata Penyemangat Terbaik untuk Memotivasi Diri dan Orang Lain
Makna Tradisi Nasi Berkat yang Dihina Kades Wiwin Komalasari, Sudah Ada Sejak Sunan Kalijaga
Sambut Ramadan 2025, Ini Doa yang Dianjurkan Rasulullah SAW
Mengapa Bintang Terlihat Berkelap-Kelip? Ini Jawabannya
Arti Rambu Lalu Lintas: Panduan Lengkap untuk Keselamatan di Jalan
Mariana Sebut Makan Bergizi Jalan Hadapi Bonus Demografi 2030
Memahami Arti Bahasa: Panduan Lengkap untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa
Buya Yahya Bagikan Bacaan Niat Puasa Ramadhan Pendek, Tetap Sah