Lapan Siapkan Citra Satelit 22 Pelabuhan Prioritas KKP

Kementerian Kelautan dan Perikanan kini menjadi sorotan karena menjadi basis pembangunan kemaritiman di Indonesia. Lapan pun turun tangan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 25 Nov 2014, 12:47 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2014, 12:47 WIB
Kantor Lapan. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)
Kantor Lapan. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kini menjadi sorotan karena menjadi basis pembangunan kemaritiman di Indonesia. Beberapa fokus pembangunan juga sedang disiapkan termasuk 24 pelabuhan.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sudah siap dengan data citra satelit terkait kondisi 24 pelabuhan, yang akan menjadi basis pembangunan. Hanya saja masih ada 2 pelabuhan yang belum ada data citra satelit penginderaan jauh.

"Ada 24 pelabuhan prioritas. KKP sudah punya datanya 22 pelabuhan. Tinggal 2 pelabuhan lagi yang sedang kita kerjakan," kata Deputi Bidang Penginderaan Jauh Lapan Orbita Roswintiarti di Kantor Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh, Pekayon, Jakarta Timur, Selasa (25/11/2014).

Sementara, perwakilan dari KKP, Abdi menjelaskan, ada beberapa fokus pembangunan seperti pembangunan tol laut dan pelabuhan. Tapi, mana dulu yang akan dikerjakan tentu melihat situasi saat ini.

"Potensi mangrove di pesisir dikumpulkan diolah tata ruangnya. Pemanfaatannya apa saja. Nanti dibangun tol laut, pelabuhan ada. Bisa pelabuhan dulu, atau tol dulu," ungkap Abdi.

Saat ini memang masih ada kendala terutama di daerah. Di Indonesia baru ada 12 daerah yang memiliki Perda tentang Tata Ruang untuk zonasi pesisir. Itu pun belum sepenuhnya memenuhi persyaratan yang diamatkan undang-undang No. 1 tahun 2014 tentang Tata Ruamg laut nasional kawasan termasuk tata ruang zonasi di kabupaten/kota atau provinsi.

"Daerah sekarang harus mengelola sendiri data yang miliki. Dengan adanya Lapan sebetulnya menjadi momen yang sangat baik, hanya saja mungkin banyak yang tidak tahu bagaimana cara mendapatkan data itu dari Lapan," tutup Abdi. (Tnt/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya