Usut Bentrokan di Papua, Polisi Selidiki Lokasi Kejadian

Saat melakukan olah TKP, penyidik menemukan jeriken putih yang diduga berisi bekas bahan bakar.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 11 Des 2014, 23:52 WIB
Diterbitkan 11 Des 2014, 23:52 WIB
Seorang warga yang menjadi korban bentrokan antar kelompok, Piome Murib ditangani petugas untuk mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), Timika, Papua. (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Polri terus mengusut kasus bentrokan dan penyerangan terhadap Mapolsek Paniai Timur dan Koramil Paniai Timur, Papua. Polri pun menurunkan anggota Propam dan Bareskrim Polri untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

"Masih seputar olah TKP di berbagai lokasi yang perlu dicermati, dikumpulkan alat bukti terutama sisa-sisa kerusakan yang ada, terutama dampak pembakaran. Jadi lebih fokus ke olah TKP beberapa hari ini," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (11/12/2014).

Boy mengatakan saat melakukan olah TKP, penyidik menemukan jeriken putih yang diduga berisi bekas bahan bakar. Penyidik menduga bahan bakar tersebut digunakan untuk membakar Gedung KPUD Enarotali saat kejadian.

Selain olah TKP, lanjut Boy, polisi juga telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi terkait kejadian tersebut. Namun hingga kini, pihaknya belum dapat menyimpulkan pelaku penembakan tersebut.

"Belum dapat disimpulkan siapa pelaku penembakan karena masih penyelidikan. Termasuk menunggu dari hasil olah TKP itu. Mudah-mudahan dengan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi ada petunjuk siapa pelakunya," tambah Boy.

Bentrokan Antarwarga

Bentrokan antarwarga di Paniai, Papua terjadi pada Senin 8 Desember 2014. Bentrokan diduga berawal dari aksi baku jotos antarwarga di area pohon Natal, Enarotali, Kabupaten Paniai Minggu 7 Desember sekira pukul 20.00 WIT.

Akibat bentrokan ini, 5 warga tewas diduga akibat terkana timah panas dan 10 warga terluka. Polisi telah mengirim Tim Laboratorium Forensik dari Semarang dan Makassar guna menyelidiki penyebab bentrokan ini.

Aksi kemudian berlanjut dengan dibakarnya Kantor KPUD Enarotali pada 8 Desember dini hari. Warga juga memblokir jalan Kantor KPUD Enarotali. Polisi yang datang ke TKP mencoba bernegosiasi dengan warga setempat agar membuka palang di Kantor KPUD yang dibakar.

Saat bernegosiasi, tiba-tiba ada suara tembakan dari arah Gunung Merah Enarotali, disusul turunnya ratusan massa yang datang dari arah Gunung Merah.

Usai menyerang markas Koramil, massa kemudian menuju Markas Polsek Kota Paniai Timur, yang berjarak kurang lebih 200 meter dari arah Koramil. Tiga anggota Polsek setempat juga mengalami luka parah.

Selasa 9 Desember, tim dari Polda Papua diturunkan ke lokasi kejadian untuk mengamankan situasi di Paniai pasca-bentrok antar warga. (Rmn/Ado)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya