Liputan6.com, Jakarta - Hingga kini Kejaksaan Agung belum memutuskan kapan akan dilaksanakan eksekusi terhadap para terpidana mati. Menurut peneliti Populi Center, Nico Harjanto, penundaan tersebut bisa mempengaruhi psikologi para terpidana mati.
"Jika eksekusi tidak kunjung dilakukan. Maka saat itu juga, bisa membuat para terpidana mati menjadi frustasi dan depresi," ujar Nico di Menteng, Jakarta, Sabtu (6/3/2015).
Di lain sisi, Nico menyatakan apa yang dilakukan pemerintah telah memperlihatkan ketegasan. Dengan diberlakukannya hukuman mati, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menunjukkan sifat tegas dan tidak kompromi terhadap hukuman mati bagi para bandar narkoba.
"Sejak kampanye mulai, survei mengatakan Presiden Jokowi pemimpin merakyat dan tidak ada survei yang bilang Pak Jokowi pemimpin yang tegas," ujar Nico.
Nico menjelaskan, karena Jokowi defisit akan pamor soal ketegasan. "Isu ketegasan akan jadi beban pak Jokowi. Dia akan selalu menunjukkan soal ketegasan," jelasnya.
Dengan menunjukkan ketegasan kepada pihak luar, lanjut Nico, maka hal tersebut juga akan berdampak terhadap publik di dalam negeri.
"Karena politik luar negeri kepanjangan dari kepentingan dalam negeri. Apa yang mau ditunjukkan di luar negeri, akan berdampak ke dalam negeri. Karena ini penting bagi Presiden Jokowi," tandas dia. (Ado/Ein)
Pengamat: Penundaan Eksekusi Mati Bisa Membuat Terpidana Depresi
Menurut peneliti Populi Center, Nico Harjanto, penundaan tersebut bisa mempengaruhi psikologi para terpidana mati.
Diperbarui 07 Mar 2015, 16:11 WIBDiterbitkan 07 Mar 2015, 16:11 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Siap Debut di Shanghai, Mazda Mulai Pamer SUV Listrik EZ-60
Duduk Perkara Ketua PN Jaksel Atur Vonis Kasus Korupsi Minyak Goreng hingga Ditangkap Kejagung
Kata Ahli Soal Kaitan Merokok dengan Krisis Iklim
Evolusi Sambal Jahe Jadi Pecak ala Masyarakat Betawi
Tinggalkan Manchester United, Christian Eriksen Temukan Peminat Baru
Harga Emas Antam Masih Cetak Rekor Termahal Sepanjang Sejarah, Tembus Segini
Global Disability Summit: 15 Persen Proyek Pembangunan Negara Harus Fokus pada Inklusi Disabilitas
Inul Daratista Kenang Titiek Puspa: Dipinjami Uang Saat Dicekal, Diajak Kerja Biar Bisa Nyicil Rumah
Abdul Halim Iskandar dalam Pusaran Dugaan Kasus Korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim
Hujan Badai Paksa Hampir 300 Penumpang Pesawat Menginap di Landasan Pacu Bandara Semalaman
Kini Banyak Nonmuslim Bersedekah dan Berbuat Baik, Apakah Bisa Masuk Surga? Simak Kata UAH
Polisi Tangkap Mantan Artis Drama Kolosal, Diduga Terkait Peredaran Uang Palsu