Mensos: Kebodohan dan Narkoba Itu Penjajah

Saat ini sekitar Rp 62 triliun uang masyarakat digunakan untuk membeli narkoba.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 19 Mar 2015, 18:47 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2015, 18:47 WIB
Serah Terima Jabatan Menteri Sosial
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan serah terima jabatan, Jakarta, Selasa (28/10/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Aceh Selatan Penjajahan kini muncul dalam bentuk kebodohan dan narkoba. Untuk menangkalnya, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa ingin kualitas pendidikan anak-anak ditingkatkan. Masyarakat memerangi bahaya narkoba.

"Kalau dulu Teuku Umar dan Cut Nyak Dien berjuang melawan penjajah. Tapi saat ini yang menjajah kita adalah kebodohan, narkoba," ujar Khofifah dalam acara Kenduri Maulid dan Santunan Anak Yatim di Taman Pala Indah, Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, Kamis (19/3/2015).

Dia menuturkan, narkoba menjadi masalah serius bagi bangsa Indonesia. Bahkan saat ini sekitar Rp 62 triliun uang masyarakat digunakan untuk membeli narkoba. Produktivitas bangsa sangat terhambat jika masyarakat pola hidupnya tidak sehat seperti penyalahgunaan narkoba.

"Awal Januari masih data tahun 2014 kira-kira Rp 50 triliun uang masyarakat dibelanjakan untuk narkoba. Awal Maret saya mendapat update sudah mencapai Rp 62 triliun. Kalau uang segitu dipakai membangun koperasi, usaha ekonomi rakyat, sekolah, puskesmas, bahkan rumah sakit, subhanallah ini akan menjadi kekuatan yang luar biasa," ucap Khofifah.

Update

Kepada Pemerintah Kebupaten Aceh Selatan, dia meminta agar anak-anak usia 6-21 tahun didata untuk mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP). "Saya membawa Kartu Indonesia Pintar. Mohon Pak Bupati di-update data anak-anak untuk mendapat KIP."

Menteri Pemberdayaan Perempuan era Gus Dur ini juga berharap jajaran pemerintah mendata masyarakatnya untuk menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Data yang meng-update kami berharap itu dari Desa, Kecamatan, Kabupaten. Tapi April ini kami Kementerian Sosial akan turun memvalidasi data. Sehingga kami mendapat peta dan validitas mendekati baik dari sisi berapa sebenarnya mereka yang masuk kategori keluarga kurang mampu," ucap Khofifah.

Mantan Ketua Umum Muslimat NU ini juga mengajak masyarakat meneladani perilaku Nabi Muhammad.

"Mari kita mendekatkan diri ke perilaku Nabi Muhammad. Sekarang ini, jika Nabi sedikit tidurnya, umatnya sedikit-sedikit tidur. Nabi sedikit-sedikit sedekah, umatnya sedikit sedekahnya. Mudah-mudahan tidak terjadi di Aceh Selatan," pungkas dia.

Dalam acara yang juga dihadiri Bupati Aceh Selatan HT Sama Indra ini, Kemensos memberikan santunan terhadap anak yatim secara simbolik. Acara ini juga diakhiri dengan gerebek jamba atau gunungan berisi buah-buahan, makanan, dan lauk pauk. Masyarakat tumpah ruah berebut jamba yang disajikan oleh sejumlah SKPD dan instansi-instansi di Kabupaten Aceh Selatan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya