Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengecek perayaan May Day atau Hari Buruh Internasional dari Mabes Polri melalui video conference dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono yang berada di kawasan Monas.
Dalam telewicara tersebut, pria yang akrab di sapa JK itu menuturkan bahwa nasib buruh di Indonesia jauh lebih baik dibanding negara berkembang lainnya. JK mengambil contoh Bangladesh.
"Berbeda dengan Bangladesh." kata JK di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/5/2015).
JK juga memberi pemahaman kepada buruh bahwa pemerintah terus melakukan pembenahan hingga peningkatan kesejahteraan buruh tercapai. Ia mengatakan jika bantuan kesehatan, pendidikan dan tempat tinggal yang diberikan pemerintah itu dapat juga dimaknai dengan kenaikan gaji atau tunjangan.
"Kesehatan gratis, pendidikan, subsidi beras dan subsidi perumahan, gaji itu tidak hanya dilihat dari UMR yang diterima," papar JK.
Sebab, menurut JK, jika fasilitas-fasilitas tersebut ditotal maka jumlahnya lebih banyak dari pendapatan yang dituntut buruh saat ini.
"Karena bila disatukan, (fasilitas-fasilitas) itu lebih tinggi pendapatannya," imbuh mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat era Presiden Megawati Soekarnoputri tersebut.
Perayaan May Day tahun ini lebih kondusif dibanding tahun sebelumnya. Para buruh dari berbagai elemen melangsungkan perayaan mulai dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB, Jumat 1 Mei 2015. Mareka datang dari berbagai daerah untuk berorasi langsung di depan Istana Merdeka, Jakarta, menuntut pemerintah memberikan kehidupan yang lebih layak.
Beberapa permintaan mereka ialah menolak upah murah dan peninjauan upah 2 tahun sekali, menolak outsourcing dan kerja kontrak, menolak kenaikan harga bahan bakar minyak, meminta kebebasan berserikat, menuntut rumah untuk buruh, perbaikan layanan BPJS, fasilitas media untuk buruh, beasiswa untuk anak buruh, alat transportasi untuk buruh, menagih janji Presiden Jokowi untuk buruh serta perlindungan hukum untuk buruh. (Ans)
JK Sebut Nasib Buruh Indonesia Lebih Baik dari Negara Lain
JK mengambil perbandingan dengan nasib buruh di Bangladesh.
diperbarui 01 Mei 2015, 22:39 WIBDiterbitkan 01 Mei 2015, 22:39 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bolehkah Umrah jika Belum Haji? Begini Jawaban Jelas dan Tuntas Gus Baha
Makan Bergizi Gratis Kembali Jadi Sorotan, Usai Wacana Pembiayaan dari Zakat
3 Pemain yang Layak Jadi Andalan Timnas Indonesia di Piala Asia U-20 2025: Demi Rebut Tiket Piala Dunia
Resik Kagungan, Masyarakat Cungking Banyuwangi Teguh Jaga Tradisi Leluhur
Bertambah Lagi, Jumlah Korban Hilang Kebakaran Glodok Plaza Kini Menjadi 13 Orang
Polisi Gagalkan Peredaran 21 Kg Sabu dan 20.000 Butir Ekstasi di Bogor
Apa itu Noun: Pengertian, Jenis, dan Penggunaannya dalam Bahasa Inggris
Ciri Suami Penyayang yang Membuat Rumah Tangga Harmonis
Gencatan Senjata Hamas-Israel, Menlu RI: Semua Pihak Harus Penuhi Kewajiban agar Suasana Kondusif
Apa Itu NFC di HP: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Arti Mimpi Dikejar Ular Kobra Menurut Islam: Tafsir dan Maknanya
Alumni Belum Kembalikan Ijazah, Ketua Stikom: Mungkin Berpikir Izin Kampus Akan Dicabut