Liputan6.com, Denpasar - Umat Hindu Dharma di Bali menggelar ritual Tumpek Wariga atau Tumpek Uduh hari ini. Mereka melakukan persembahan suci untuk semua jenis tumbuh-tumbuhan, yang memberikan manfaat bagi kehidupan umat manusia.
"Umat Hindu menggelar ritual itu 25 hari menjelang Hari Suci Galungan, hari kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (keburukan)," jelas Direktur Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu Dharma Indonesia Negeri Denpasar Dr I Ketut Sumadi, Sabtu (20/6/2015).
Setiap keluarga di Bali melakukan ritual itu menggunakan kelengkapan sarana banten, rangkaian janur yang dikombinasikan dengan bunga dan buah-buahan. Selain itu juga ada bubur sumsum, yang terbuat dari tepung ketan diberi pewarna hijau menggunakan daun kayu sugih dan ditaburi parutan kelapa yang diberi gula merah.
Umat Hindu melakukan ritual Tumpek Wariga secara simbolis, terhadap tanaman-tanaman seperti padi di sawah dan aneka jenis pepohonan yang memberikan manfaat di pekarangan maupun ladang.
"Tumpek Uduh bukan merupakan hari untuk menyembah tumbuh-tumbuhan, namun hari untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar melalui tumbuh-tumbuhan umat manusia dapat diberikan kemakmuran dan keselamatan, terhindar dari berbagai bencana banjir dan tanah longsor," ujar Ketut Sumadi.
Upacara ritual untuk pepohonan di pekarangan, sawah dan ladang merupakan salah satu bentuk penghargaan terhadap aneka jenis tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia.
"Tumpek Wariga bagi umat Hindu memberikan isyarat dan implementasi bagi pelestarian lingkungan, dan memahami betapa pentingnya lingkungan bagi kehidupan manusia," ujar Ketut Sumadi tentang ritual yang digelar setiap hari Sabtu uku Wariga atau 210 hari sekali itu. (Ant/Tnt)
Hormati Tumbuhan, Umat Hindu Bali Gelar Ritual Tumpek Wariga
Setiap keluarga di Bali melakukan ritual menggunakan kelengkapan sarana banten, rangkaian janur yang dikombinasikan dengan bunga dan buah.
Diperbarui 20 Jun 2015, 08:52 WIBDiterbitkan 20 Jun 2015, 08:52 WIB
Umat Hindu membawa sesajen untuk persembahyangan di Pura Desa Gede, Peliatan, Ubud, Bali. (Antara/Nyoman Budhiana) ... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kadar Emas Paling Ideal Ternyata Bukan 24 Karat, Berapa?
Guru Cabuli 8 Siswa di Sikka Ternyata Berstatus ASN P3K, Apa Sanksinya?
Barcelona Krisis Keuangan, Chelsea Berani Tawar Gavi
8 Resep Sambal Khas Nusantara: Pedas, Nikmat, dan Mudah Dibuat
6 Fakta Menarik Masjid Sunan Giri Gresik yang Dikelilingi 300 Makam
Hubble Ungkap Masa Depan dan Masa Lalu Galaksi Andromeda
Potret Keindahan Bulan Sabit Sejajar dengan Kubah Hijau Masjid Nabawi, Bikin Takjub
Aulia Rahman Basri Resmi Maju PSU Pilkada Kukar, Gantikan Edi Damansyah
Detik-Detik Puluhan Napi Lapas Kutacane Kabur, Dipicu soal 'Bilik Asmara'
Bolehkah Berdoa saat Sujud Pakai Bahasa Indonesia? Ini Kata UAS dan Syafiq Riza Basalamah
Tidak Terima Diklakson Pemotor, Pengemudi Aphard di Cilincing Banting Korban hingga Memar
Siap-Siap, Mobil Legendaris Ford Bakal Masuk Indonesia